Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

7 Arsyil Taslim. Kesimpulan dari skrpsi saudara Asyril Taslim terjadinya perbedaan bingkai anatara Harian Media Indonesia yang mengemas berita dengan menggunakan bahasa yang formal dan lebih halus dan tidak mencolok berbeda dengan Harian Rakyat Merdeka yang menggunakan bahsa informal dan mencolok 8 . Skripsi dengan judul Konstruksi Media Cetak Atas Realitas Analisi Framing Terhadap Majalah Tabligh. Karya Herni Ramdlaningrum. Hasil dari penelitian saudari Herni ini membuktikan bahwa media merupakan agen konstruksi yang mana majalah tabligh telah mengkonstruksi pemahaman Islam dan isu kontemporer. 9 Meskipun penulis melakukan tinjauan terhadap penelitian terdahulu, penelitian ini tetaplah berbeda dalam hal isu berita, model framing dan teori yang digunakan.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan adalah paradigma konstrusionis yaitu memandang kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural tetapi hasil dari konstruksi, oleh karena itu konsentrasi pada analisis konstruksionis yaitu menemukan bagaiman peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. 8 Arsyil Taslim , “Kontroversi Pemberitaan Pengangkatan Idrus Marham Sebagai Ketua Panitia Khusus Century Analisis Framing Model Zonda Pan Dan Gerald M. Kosicky Terhadap Harian Media Indonesia Dan Rakyat Merdeka” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negri Jakarta, 2011 9 Herni Ramldningrum, “Kontruksi Media Cetak Atas Realitas, Analisi Freming Terhadapa Majalah Tabligh,” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negri Jakarta, 2010 8 Paradigma konstrusionis mempunyai karakteristik tersendiri apabila dibandingankan dengan paradigma positivis. 10 Paradigma positivis sendiri melihat komunikasi sebagai bentuk pengiriman pesan dan proses bagaimana pesan terkirim dari pengirim ke penerima. Proses tersebut dilihat secara linier dari pengirim ke penerima. 11 Isi media sebenarnya adalah hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa sendiri tidak hanya sebagai alat mereperentasikan realitas, namun juga bisa menentukan seperti apa yang ingin diciptakan oleh bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya media massa memiliki peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksinya. 12 Banyak kasus yang ditemukan bahwa kelompok yang memiliki “power” mengendalikan makana ditengah-tegah pergaulan sosial melalui media massa. Terlihat penyampaian suatu berita oleh media massa bahasa yang digunakan bisa menggambarkan citra tertentu yang akan mempengaruhi khalayak. Menurut De Fleur dan Ball-Rokech 1989 ada beberapa cara media mempengaruhi bahasa dan makna antara lain mengembangkan kata-kata lain beserta makna, memperluas makna dan istilah-istilah yang ada. Dengan begitu penggunaan bahasa cara penyampaian suatu realitas tertentu jelas berimplikasi terhadap makna yang muncul. 10 Eriyanto, Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media”h.38 11 Eriyanto, Anali sis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media”h.38 12 Alex Sobur “Analisis Teks Media”Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2009,h.88