Rasio Solvabilitas Solvability Ratio Rasio Rentabilitas Profitability Ratio

semakin baik karena dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba cukup tinggi. 29 Rumus 2.4 2 Return on Assets ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan atau menghasilkan laba untuk perusahaan. Rumus 2.5 3 Return on Equity ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. 29 Sofyan Safri Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hal.304. Rumus 2.6 4 Earning Per Share EPS atau laba per lembar saham adalah rasio yang menunjukkan pendapatan yang diperoleh dari setiap lembar saham. Jadi nilai laba per saham akan meningkat apabila presentase kenaikan laba bersihnya lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Besarnya EPS perusahaan dapat dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan dengan rumus: Rumus 2.7

d. Rasio Aktivitas Activity Ratios

Rasio aktivitas adalah rasio gambaran dari kemampuan perusahaan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya. Efisiensi tersebut adalah efisiensi yang dilakukan perusahaan seperti efisiensi di bidang penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan efisiensi di bidang lainnya. 30 Ukuran yang pada umumnya 30 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta: Kencana, 2010, h.113. digunakan dalam analisis rasio aktivitas perusahaan adalah a fixed asset turnover dan b total asset turnover. 1 Fixed Asset Turnover adalah rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Dengan kata lain rasio ini bertujuan untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau belum. Rumus 2.8 i ed sset urnover 2 Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua total aktiva yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan penjualan. Perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan. Perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan. Rasio ini menggambarkan kecepatan perputaran total aktiva dalam satu periode tertentu. Rumus 2.3

4. Penilaian Saham

31 Dalam penilaiaan saham dikenal dengan adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai buku, nilia pasar, dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham emiten. Nilai pasar adalah nilai saham yang ada di pasar, yang ditunjukan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Meskipun semuanya dinyatakan dalam per lembar saha, ketiga jenis nilai tersebut ditambah nilai nominal umumnya adalah tidak sama besarnya. Nilai nominal dan nilai buku dapat dicari di dalam atau ditentukan berdasarkan laporan keuanga perusahaan. Nilai pasar dapat dilihat pada harga saham di bursa efek. Sedangkan penentuan nilai intrinsik saham dapat diketahui melalui beberapa metode pendekatan yang akan dibahas pada sub bab ini.

a. Dividend Discounted Model

Dividend Discounted Model merupakan model untuk menentukan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima dimasa mendatang. Model penilaian dari pendekatan ini adalah berdasarkan pada pembayaran dividen dan capital 31 Ibid., h. 301