Kurs Rupiah Analisis Fundamental

perusahaan industri otomotif masih mempunyai peluang profit yang tinggi tapi dengan pertumbuhan yang sedikit dan menurun. Seperti yang dijelaskan Chief Group Treasury and Investor Relations PT Astra Internasional Tbk, Iwan Hardianto “Tahun depan ada isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang membuat penjualan mobil anjlok dan kita tidak terlalu optimis dengan penjualan di tahun 2015, karena mungkin pasarnya masih flat,” itulah yang menjadi alasan bagi PT Astra Internasional Tbk ASII untuk memasang target penjualan di sektor otomotif lebih konservatif, karena diprediksi masih lambatnya penjualan industri otomotif dalam negeri di tahun-tahun mendatang. Maka guna mensiasati bisnis kedepan, kata Iwan, Astra Internasional akan menyeimbangkan bisnisnya antara sektor otomotif dan non otomotif. Menurut dia, bisnis yang ideal ke depan tidak lagi bergantung pada sektor otomotif karena sifatnya bisnis tersebut siklus tahunan yang bergantung pada isu kenaikan harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi. 37

b. Analisis Industri Telekomunikasi

Di negara berpenduduk lebih dari dua ratus dua puluh juta penduduk ini pertumbuhan industri telekomunikasi jaringan bergerak 37 Diakses pada 6 April 2015 10:36, di http:www.neraca.co.idbisnis- indonesia48096Tahun-2015-Bisnis-Otomotif-Lebih-Konservatif maju dengan pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada di dalam industri ini pun tumbuh dan berkembang. Tak terkecuali adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang merupakan perusahaan telekomunikasi milik negara dengan predikat sebagai perusahaan yang memimpin pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia. Industri telekomunikasi Indonesia dewasa ini telah mengalami berbagai perkembangan. Dalam kacamata siklus industri, industri telekomunikasi di Indonesia telah mengalami fase maturity dimana profit perusahaan mulai mencapai titik tertingginya dan sedikit demi sedikit mengalami kemunduran atau pengurangan laba. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan pelanggan baru yang mulai jenuh terjadi sementara intensitas penggunanaan layanan dasar voice dan SMS juga terus menurun. Sementara persaingan mulai memasuki fase intensitas tinggi. Hal tersebut merupakan tantangan bagi PT Telekomunikasi Indonesia untuk berinovasi dan melakukan penetrasi dan akselerasi dengan produknya dan potensi permodalan didalam pasar untuk tetap menjadi perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.

c. Analisis Industri Barang Konsumsi