Dari hasil analisis tersebut kemudian akan diketahui nilai intrinsic dari saham apakah Overvalued, Undervalued, atau Fairvalued.
Keterangan Kategori
Keputusan Harga pasar saham Nilai Intrinsik
Undervalued Buy Hold
Harga pasar saham = Nilai Intrinsik Fairvalued
Hold Harga pasar saham Nilai Intrinsik
Overvalued Sell
1. Jika keadaannya pada tabel kolom pertama terjadi, yaitu nilai intrinsik saham
adalah undervalued maka saham tersebut sebaiknya dibeli atau ditahan sementara buy or hold dengan tujuan untuk memperoleh capital gain atau
selisih keuntungan penjualan dari pembelian saham jika kemudian harganya kembali naik.
2. Jika kondisinya adalah pada kondisi kolom kedua yaitu nilai intrinsik saham
adalah Overvalued yaitu harga nilai intrinsik saham lebih tinggi dari harga nilai pasar, maka saham tersebut sebaiknya dijual untuk menghindari
kerugian. 3.
Lalu yang terakhir jika harga dari nilai intrinsik saham sama dengan harga nilai pasar Fairvalued, maka saham tersebut dalam kondisi seimbang,
sehingga sebaiknya jangan melakukan transaksi hold karena tidak ada keuntungan yang diperoleh dari transaksi.
F. Variabel Penelitian
Variable-variabel yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham- saham JII dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
Risk-free rate r
f
merupakan return imbal hasil yang diperoleh dari investasi yang bebas risiko. r
f
biasanya diambil dari tingkat suku bunga rata-rata sertifikat Bank Indonesia atau suku bunga surat berharga pasar uang pada
periode tertentu. 2.
Return Market r
m
merupakan return rata-rata atas semua jenis saham. Return pasar dalam hal ini diwakili oleh Jakarta Islamic Index harian Bursa Efek
Indonesia. r
m
harian dihitung dengan:
Rumus 3.1
m t
t t
3. Return Saham r merupakan imbal bagi hasil yang didapat investor jika
memiliki saham. Return saham harian dihitung dengan:
Rumus 3.2
t t
t
4. Beta β merupakan ukuran dari volatilitas fluktuasi harga atau risiko
sistematis dari saham yang tidak dapat dihindari melalui diversifikasi. Beta adalah ukuran relative risiko dari saham individual sehubungan dengan
portofolio pasar dari semua saham. Beta juga menunjukkan ukuran risiko saham terhadap risiko portofolio pasar secara keseluruhan. Nilai beta dapat
dihitung dengan:
Rumus 3.3
i m
∑ ∑
i m
∑
m
∑
m
r
i
= return saham r
m
= return pasar – JII
= varian pasar 5.
Required rate of return k merupakan tingkat bagi hasil minimum yang dapat diestimasi. K dapat dihitung dengan pendekatan capital asset pricing model
CAPM. K didapat dari:
Rumus 3.4
m f
r
f
= risk free rate, return dari investasi bebas risiko r
m
= return pasar β
= risiko sistematis yang tidak bias dihindari melalui diversifikasi
6. Nilai intrinsik Po merupakan nilai sekarang present value dari aliran arus
kas yang diharapkan akan diterima oleh investor di masa yang akan datang. Nilai intrinsik dengan rumusan, yaitu:
a Dividend Discounted Model
Rumus 3.5
∑
s s
n s
n n
s
D = dividen awal
g
s
= tingkat pertumbuhan dividen diatas normal g
n
= tingkat pertumbuhan dividen pada saat stabil k
= required rate of return b Price Earning Ratio
Rumus 3.6
7. Growth g merupakan tingkat pertumbuhan yang diharapkan akan diterima
oleh investor dari perusahaan. Tingkat pertumbuhan dividen dapat dihitung dengan persamaan:
Rumus 3.7
b = retention ratio, rasio laba yang tidak dibayarkan sebagai
dividen = 1- PayoutRatio.