4. Penilaian Saham
31
Dalam penilaiaan saham dikenal dengan adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai buku, nilia pasar, dan nilai intrinsik saham. Nilai buku
merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham emiten. Nilai pasar adalah nilai saham yang ada di
pasar, yang ditunjukan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang
sebenarnya atau seharusnya terjadi. Meskipun semuanya dinyatakan dalam per lembar saha, ketiga
jenis nilai tersebut ditambah nilai nominal umumnya adalah tidak sama besarnya. Nilai nominal dan nilai buku dapat dicari di dalam atau
ditentukan berdasarkan laporan keuanga perusahaan. Nilai pasar dapat dilihat pada harga saham di bursa efek. Sedangkan penentuan nilai
intrinsik saham dapat diketahui melalui beberapa metode pendekatan yang akan dibahas pada sub bab ini.
a. Dividend Discounted Model
Dividend Discounted
Model merupakan
model untuk
menentukan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima dimasa mendatang. Model penilaian dari
pendekatan ini adalah berdasarkan pada pembayaran dividen dan capital
31
Ibid., h. 301
gain. Dalam pendekatan ini dapat dikatakan harga saham akan dapat diketahui dengan menghitung nilai sekarang present value. Semakin
besar tingkat pertumbuhan yang digunakan, semakin besar jumlah dividen pada masa yang akan datang. Semakin panjang periode
waktunya, semakin besar jumlah dividen yang akan diterima di masa yang akan datang. Secara matematis, model ini bisa dirumuskan sebagai
berikut:
Rumus 2.11
̂
Rumus 2.12
̂ ∑
Dalam hal ini:
̂
= nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
= dividen yang akan diterima di masa datang = tingkat return yang disyaratkan
Dalam persamaan diatas bisa dilihat bahwa aliran dividen yang diterima investor merupakan aliran dividen yang tidak terbatas
disimbolkan dengan dan konstan. Padahal realitanya, ada kalanya
perusahaan tidak memberikan dividen secara konstan dan teratur, bahkan ada perusahaan yang tidak memberikan dividennya kepada pemegang
sahamnya. Dalam situasi dividen konstan dan tidak mengalami pertumbuhan, kita bisa menggunakan model pertumbuhan nol zero-
growth model. Untuk kasus aliran dividen yang bertumbuh secara konstan, model yang bisa dipakai adalah model pertumbuhan konstan
constant growth model. Sedangkan untuk saham yang mengalami pertumbuhan yang tidak konstan, kita bisa menggunakan model
pertumbuhan tidak konstan non-constant growth. 1
Model Pertumbuhan Nol. Model ini berasumsi bahwa dividen yang
dibayarkan perusahaan
tidak akan
mengalami pertumbuhan. Dengan kata lain, jumlah dividen yang
dibayarkan akan tetap sama dari waktu ke waktu. Model pertumbuhan nol ini sebenarnya sama dengan prinsip
perhitungan saham preferens karena dividen yang dibayarkan diasumsikan selalu sama dan tidak akan mengalami perubahan
pertumbuhan sepanjang waktu. Rumus untuk menilai saham dengan model ini adalah:
Rumus 2.13
̂