Rasio Aktivitas Analisis Rasio Keuangan

1 aset tetap yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia, perusahaan hanya mampu menghasilkan Rp 0,9 penjualan atau pemasukan. Begitu pun selanjutnya pada tahun 2011 0,96X, 2012 1X, dan 2013 0,96X. Hal tersebut mengindikasikan terdapatnya aset tetap yang tidak produktif. Nilai total asset turn over adalah perbandingan antara penjualan atau pemasukan perusahaan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menunjukkan kecepatan putaran total aktiva dalam satu periode tahun. Berdasarkan grafik diatas, nilai total asset turn over PT Unilever Indonesia adalah yang terbaik tiap tahunnya. Berbeda dengan PT Astra International yang pada tahun 2013 hanya mampu mencatatkan 0,91X. Yang artinya PT Astra International pada tahun 2013 hanya dapat menghasilkan Rp 0,91 terhadap setiap Rp 1 aset perusahaan. Terlebih lagi PT Telekomunikasi Indonesia yang mencatatkan 0,69X 2010, 0,7X 2011, 0,6X 2012, dan 0,65X 2013. Dari hasil analisis rasio keuangan diatas, didapat kesimpulan yang digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Rasio Keuangan Angka berdasarkan rata-rata pada periode 2010-2013 No Rasio Rasio Ideal ASII TLKM UNVR

1. Rasio

Likuiditas ≥ 100 131,67 Baik 104,91 Baik 72,57 Kurang Baik Current Ratio

2. Rasio

Solvabilitas ≤ 100 50 Baik 41 Baik 77 Baik Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio 1,04 Cukup Baik 0,25 Baik 1,79 Kurang Baik 3. Rasio Profitabilitas Semakin tinggi semakin baik 12,41 Baik 23,22 Baik 17,51 Baik Net Profit Margin Earning Per Share Rp 2.225,28 Baik Rp 473,62 Baik Rp 581,33 Baik Return on Asset Suku Bunga Bank Indonesia 48,7 Baik 15,82 Baik 47,63 Baik Return on Equity 27,15 Baik 28,68 Baik 111,14 Baik Rasio Aktivitas 1X Lebih tinggi lebih baik 5,41x Baik 0,96x Kurang Baik 4,5x Baik Fixed Asset Turn Over Total Asset Turn Over 1,04x Baik 0,66x Kurang Baik 2,72x Baik Sumber: Laporan Keuangan Tahunan 2010-2013 data diolah Berdasarkan tabel kesimpulan mengenai kinerja perusahaan berdasarkan analisis laporan keuangan tiap perusahaan mempunyai kelemahan yang tersebar pada beberapa sektor rasio analisis. Namun secara keseluruhan kondisi fundamental PT Astra International lah yang paling baik. Bagi para investor maupun calon investor yang ingin menanamkan modalnya pada Bursa Efek Indonesia perusahaan PT Astra International merupakan perusahaan yang direkomendasikan untuk berinvestasi. Dari segi likuiditas dan profitabilitas perusahaan ini mempunyai kinerja yang baik dan memuaskan. Sementara untuk rasio solvabilitas dan rasio aktivitasnya, perusahaan Astra International Tbk, mempunyai trend yang berfluktuasi sehingga kinerjanya tidak sebaik dan tidak sememuaskan rasio profitabilitasnya dan rasio likuiditasnya.

4. Penilaian Saham

a. Dividend Discounted Model

Merupakan model atau metode penilaian saham yang berdasarkan pada pembayaran deviden dan capital gain. Dalam pendekatan ini, harga saham dapat diketahui dengan menghitung nilai sekarang present value. Rumus 4.1 ∑ Dimana dalam variabel rumus tersebut sebelumnya kita harus mendapatkan nilai dari ᵦ beta saham growth , dan required rate of return. 1 Risk Free Rate Telah dijelaskan bahwa risk free rate di ambil dari data Sertifikat Bank Indonesia Syariah per bulan selama 2010-2013. Dan datanya adalah: Tabel 4.7 Risk Free Rate Periode 2010 2011 2012 2013 Januari 6,44788 6,08058 4,88325 4,84021 Februari 6,40700 6,70542 3,82290 4,86119 Maret 6,27162 6,71887 3,82637 4,86950 April 6,19877 7,17517 3,92570 4,89075 Mei 6,30206 7,36011 4,23785 5,02275 Juni 6,26221 7,36317 4,32005 5,27558 Juli 7,27563 4,45727 5,52051 Agustus 6,77557 4,54005 5,85743 September 6,63677 6,28206 4,67165 6,60944 6,95555 Oktober 6,36967 5,76845 4,74612 6,96715 6,98025 6,97042 November 5,22412 4,77039 7,21565 7,22435 Desember 5,03858 4,80274 7,21695 =