2. Memilih 60 saham dari daftar efek syariah tersebut berdasarkan
urutan kapitalisasi pasar terbesar dalam 1 tahun terakhir. 3.
Dari 60 perusahaan tersebut dipilih 30 perusahaan berdasarkan likuiditas, yaitu nilai transaksi di pasar reguler dalam 1 tahun
terakhir.
Adapun tahapan atau seleksi untuk saham yang masuk dalam indeks syariah antara lain
12
:
1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 tiga bulan kecuali masuk 10 besar dalam hal kapitalisasi.
2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tenaga
tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90.
3. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun. 4.
Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuidasi rata- rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
12
Heri Sudarsono, Bank Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, cet. II Yogyakarta: Ekonisia, 2004, hal. 195
B. Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik.
13
Metode analisis fundamental mempunyai tiga pendekatan analisa yang pada umumnya dilakukan investor untuk menganalisis suatu saham tertentu “to determine
the value of the firm, fundamental analysis relies on long-run forecasts of the economy, the industry, and the company’s financial prospects.”
14
1. Economic Analysis Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi adalah salah satu dasar dari tiga analisis yang perlu dilakukan investor dalam penantuan keputusan investasinya.
15
Analisis ini menjadi analisis dasar yang perlu dilakukan investor karena kecenderungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada
lingkungan ekonomi makro dan kinerja Bursa Efek Indonesia.Tujuannya adalah untuk membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di
beberapa negara atau dalam negeri dalam bentuk saham. Dalam perspektif analisis
ekonomi makro
terdapat beberapa elemen
pertimbangan yang menjadi aspek analisis, seperti kebijakan moneter dan fiskal, kebijakan pemerintah, inflasi, pertumbuhan produk domestic bruto,
13
Indonesia Stock Exchange, Sekolah Pasar Modal Level 2, hal. 24
14
Geoffrey A. Hirt dan Stanley B. Block, Fundamentals of Investment Management New York: McGraw-HillIrwin, 2003, 123.
15
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. H, 339
angka pengangguran, nilai suku bunga, dan tingkat kurs rupiah. Tandelilin 1998 merangkum dari beberapa aspek ekonomi makro diatas
dengan pertimbangan akan pengaruhnya terhadap investasi pada suatu Negara, sebagai: tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB,
laju pertumbuhan inflasi, tingkat sukubunga, dan nilai tukar mata uang exchange rate.
16
a. Gross Domestic Product GDP Growth
Gross Domestic Product Produk Domestik Bruto adalah nilai total pasar produk barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu negara
pada periode tertentu.
17
Dalam perhitungan GDP ini, hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan orang asing yang
beroperasi di wilayah Negara Indonesia juga termasuk dalam perhitungan. Pertumbuhan PDB merupakan indikasi terjadinya
pertumbuhan ekonomi. Jika ekonomi suatu negara mengalami pertumbuhan, maka daya kemampuan beli masyarakat juga ikut
meningkat, dan momentum tersebut merupakan momentum dari perusahaan untuk meningkatkan kemampuan penjualan untuk
mendapatkan profit yang lebih. Urgensi lain dari GDP suatu negara adalah, nilai presentase GDP merupakan gambaran nilai seluruh
transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi
16
Ibid., h. 343
17
Produk domestic bruto – Wikipedia bahasa Indonesia,
id.m.wikipedia.org , diakses pada
tanggal 27 januari 2015
perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan
nilai mata uang lokal.
18
b. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus continue berkaitan dengan mekanisme
pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar
yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
19
Singkatnya, inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-
produk secara keseluruhan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan penurunan daya beli uang purchasing power of money.
Disamping itu inflasi yang terlalu tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya. Sebaliknya,
jika tingkat inflasi suatu negara mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang positif bagi investor seiring dengan
turunnya risiko daya beli uang dan risiko penurunan pendapatan riil.
20
18
Gross Domestic Product Artikel diakses pada 27 januari 2015 dari: http:belajarforex.comindikator-fundamentalgdp-gross-domestic-product.html
19
Barro, Robert J, Macroeconomics, 2008, h.77
20
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: 2010, h. 342