19
a Lingkungan sosial Lingkungan sekolah
seperti para guru,
para tenaga kependidikan kepala sekolah dan wakil-wakilnya, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan social siswa
adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut.
b Lingkungan non-sosial Faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, letak rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa juga dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
24
c Faktor pendekatan belajar Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa
sebagimana yang telah dipaparkan di atas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses
pembelajaran siswa.
25
Pendekatan belajar ini merupakan cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas
dan efesiensi proses belajar materi tertentu. Semakin komprehensif atau mendalam cara belajar siswa maka semakin
baik hasilnya.
3. Pembelajaran Geografi
a. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphien yang berarti graphien yang berarti lukisan atau tulisan.
26
Jadi
geografi secara bahasa berarti tulisan atau lukisan tentang bumi.
24
Ibid,, h.138-139
25
Ibid., h.140
26
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial:Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 h.117
20
Menurut Dadang Supardan, “pengertian bumi daalam geografi, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi saja, melainkan juga meliputi
segala gejala dan prosesnya, baik itu gejala dan proses alamnya, maupun gejala dan proses kehidupannya. Oleh karena itu, dalam hal gejala dan
proses kehidupan melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia sebagai penghuni bumi tersebut.”
27
Menurut Frank Debenham dalam buku Iwan Hermawan mengatakan, “Geografi merupakan kumpulan sejumlah pemahaman akan tata ruang
yang berkaitan hubungannya dengan kehidupan manusia dalam keseimbangan kontak dan reaksi manusia serta reaksinya pada sistem
ekologi yang selalu merupakan rantai perubahan”
28
Menurut Iwan Hermawannya sendiri, “geografi adalah ilmu yang
mendeskripsikan lingkungan tempat hidup manusia dan reaksi timbal balik antara manusia dan lingkungannya atau berkenaan dengan ruang dan
hubungan antar ruang.”
29
Richard Harthston mengemukakan, “geography is that discipline that seeks to described and interpret the variable character from place to place
of the earth as the world of man. ”
30
Pada batas ini Hartshon menekankan kepada variabel dari suatu tempat ke tempat lain sebagai dunia tempat
kehidupan manusia. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa geografi adalah
ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi beserta lingkungan hidup antara makhluk hidup yang selalu menjadi rantai perubahan, terjadi dari
suatu tempat ke tempat lain sebagai dunia tempat kehidupan makhluk
hidup yang bersifat dinamis. b.
Ruang Lingkup dan Peranan Geografi
Menurut Nursid Sumaatmadja ruang lingkup geografi pelajaran geografi meliputi :
27
Ibid.,
28
Iwan Hermawan, Geografi: Sebuah Pengantar, Bandung: Private Publishing,2009 h.52
29
Ibid., h.58
30
Nursid Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran Geografi, Jakarta: Bumi Aksara,1997, h.9
21
1. Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia
2. Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupan 3. Interaksi keruangan umat manusia dengan lingkungan yang
memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat di permukaan bumi
4. Kesatuan regional yang merupakan perpaduan matra darat, perairan dan udara di atasnya
31
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan keempat ruang lingkup inilah yang membentuk ciri khas terhadap karakterisitik pengajaran
geografi. Pengajaran geografi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk mencapai kedewasaan mental di dalam berpikir, merasakan,
bekerja, bersikap serta memberikan pengalaman berlajar secara langsung untuk memahami materi. Sehingga banyak manfaat yang diperoleh,
misalnya siswa mampu hidup dengan kondisi lingkungan dan masalah yang dihadapi dalam kehidupan ini.
Pengajaran geografi yang juga dapat mengembangkan kemampuan inteletualitas tiap orang atau siswa yang mempelajarinya. Geografi dapat
meningkatkan rasa ingin tahu, daya untuk melakukan observasi terhadap alam, melatih ingatan terhadap kehidupan dan lingkungan.
Menurut Widoyo Alfandi, ruang lingkup kajian studi geografi adalah menjawab pertanyaan :
1. Apa what dalam arti struktur pola, fungsi dan proses jejak kenampakan atau kejadian di permukaan bumi.
2. Dimana where dalam arti situs, letak, atau penyebaran di permukaan bumi.
3. Berapa panjangg how long sebuah sungai, jalan, berupa lebar, berapa luas suatu areal atau wilayah, berapa jauh jarak antara
lokasi, berapa dalam suatu perauran danau, sungai, laut, berapa tinggi suatu elevasi, berapa miring suatu lereng, berapa lama suatu
proses berlangsung, berapa banyak suatu jumlah.
4. Mengapa why dalam arti kronologi atau keruangan dan penjelasan atau deskripsi.
31
Ibid., h.12-13
22
5. Bagaimana how dalam arti penjelasan suatu struktur pola, fungsi dan proses gejala atau kejadian atau solusi terhadap suatu masalah
yang berwujud rumusan saran kebijakan. 6. Kapan when dalam arti waktu lampau informasi, sekarang dan
yang akan datang peramalanperencanaan 7. Siapa who dalam arti sebagai objek penelitian atau pelaku
subjek suatu kejadian dan sekaligus sebagai subjek yang bertanggung jawab dalam bentuk kelompok manusia, khususnya
geografi politik kecuali behavior geography.
32
Peranan geografi yang dikemukakan dari hasil penelitian UNESCO maupun Lounsbury dalam buku Dadang Supardan sebagai berikut :
1. Geografi sebagai suatu sintesis Artinya, pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab
substansi pertanyaan-pertanyaan tentang what, when, why dan how.
2. Geografi sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan Dalam hal ini geografi berperan sebagai pisau analisi konsep
fenomena-fenomena baik alamiah ataupun insaniah. Selain itu, geografi berperan sebagai suatu kajian yang menelaah tentang
relasi, interaksi, bahkan interpedensi satu aspek tertentu dengan yang lainnya.
3. Geografi sebagai disiplin tata guna lahan Pada aspek pemanfaatna atau pendayagunaan ruang geografi yang
harus semakin ditingkatkan. Sebab pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dewasa ini, menuntut peningkatan sarana yang
menunjang, baik menyangkut kualitas maupun kuantitas. 4. Geografi sebagai bidang ilmu penelitian
Hal ini dimaksudkan agar dua hal dapat tercapai, yaitu sebagai berikut :
32
Widoyo Alfandi, Epistimologi Geografi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001 h.82