35
Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir soal menggunakan rumus korelasi biseral sebagai berikut
11
: √
: Koefesien korelasi biseral Mp
: Rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt : Rata-rata skor total
St : Standar deviasi dari skor total
p : Proporsi siswa yang menjawab benar. Banyaknya jumlah siswa
yang benar dibagi jumlah seluruh siswa q
: Proporsi siswa yang menjawab salah. 1-p
Rumus tersebut adalah rumus perhitungan manual, namun disini peneliti menggunakan software SPSS untuk menghitung validitas soal. Untuk
mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka
pbi
dibandingkan dengan
tabel
dengan taraf siginfikan α:0,05 jika maka soal tersebut valid dan jika
maka soal tersebut tidak valid.
2. Uji Realibilitas
Menurut Arikunto, “realibilitas berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah perubahan yang terjadi dapat
dikatakan tidak berarti.”
12
Realibilitas adalah tetetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil.
Untuk menghitung realibilitas soal dapat menggunakan rumus Kuder- Richardson atau yang dikenal K-R 20, yaitu
13
:
11
Ibid., h.79
12
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h.86
13
Ibid., h.100
36
: Realibilitas tes secara keseluruhan p
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah 1-p ∑pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item
S : Standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians
Rumus tersebut adalah rumus perhitungan manual, namun disini peneliti menggunakan software SPSS untuk menghitung realibilitas soal. Untuk
mengetahui realibilitas butir soal, maka
pbi
dibandingkan dengan
tabel
dengan taraf siginfikan α:0,05 jika maka soal tersebut lulus uji realibilitas dan jika
maka soal tersebut tidak lulus uji realibilitas.
3. Uji Daya Pembeda
Menurut Arikunto, “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.”
14
Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kemampuan soal instrumen dalam membedakan sisiwa yang pandai dengan siswa yang
kurang pandai. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah
15
:
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
14
Ibid., h.211
15
Ibid., h.213