24
5  Kekurangan barang yang diterima. 6  Kemahalan harga barang yang dibeli.
7  Faktur ganda 8  Pergantian mutu barang.
7. Pelaku  Kecurangan
Pelaku kecurangan  di  atas  dapat diklsifikasikan  ke  dalam  dua  kelompok, yaitu:  manejemen  dan  karyawanpegawai.  Pihak  manajemen  melakukan
kecurangan biasanya untuk kepentingan perusahaan,  yaitu salah saji  yang timbul  karena  kecurangan  pelaporan  keuangan  misstatements  arising
from  fraudulent  financial  reporting.  Sedangkan  karyawan  melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah saji yang
berupa penyalahgunaan
aktiva misstatements
arising from
misappropriation of asset. Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan
ekspetasi  terhadap  prestasi  kerja  manajemen.  Salah  saji  yang  timbul karena  kecurangan  terhadap  pelaporan  laporan  keuangan  lebuh  dikenal
dengan  istilah  irregularities  ketidakberesan.  Bentuk  kecurangan  seperti
ini  seringkali  dinamakan  kecurangan  manajemen  management  fraud, misalnya  berupa:  manipulasi,  pemalsuan,  atau  pengubahan  catatan
akuntansi  atau  dokumen  pendukung  yang  merupakan  sumber  penyajian laporan  keuangan.  Kesengajaan  dalam  salah  menyajikan  atau  sengaja
menghilangkan  intentional  omissions  suatu  transaksi,  kejadian  atau informasi penting dari laporan keuangan.
25
Kecurangan  penyalahgunaan  aktiva  biasanya  disebut  kecurangan karyawan  employee  fraud.  Salah saji  yang  berasal  dari  penyalahgunaan
aktiva  meliputi  penggelapan  aktiva  perusahaan  yang  mengakibatkan laporan  keuangan  tidak  disajikan  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  akuntansi
yang  berlaku  umum.  Penggelapan  aktiva  umumnya  dilakukan  oleh karyawan  yang  menghadapi  masalah  keuangan  dan  dilakukan  karena
melihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji sejenis ini
adalah: a.  Penggelapan terhadap penerimaan kas
b.  Pencurian aktiva perusahaan a.  Mark Up harga
b.  Transaksi tidak resmi
8. Tipe Korban Victims
Terdapat empat kategori utama korban kecurangan, yaitu: a.  Pemegang Saham Owner
Pemegang  saham  sering  menjadi  korban  kecurangan  manajemen manajemen
fraud, yaitu
mananjer  berusaha secara
palsu meningkatkan laba atau aktiva.
b.  Investor Misalnya  investor  mengalami  kerugian  di  pasar  modal  karena  tindak
pidana yang dilakukan emiten insider traiding dan lain-lain.
26
c.  Perusahaan Enterprise Bait organisasi  komesial maupun pemerintahan dapat menjadi  korban
baik kecurangan internal maupun eksternal. d.  Pelanggan
Organisasi  usaha  sering  mengorbankan  pelanggannya  melalui advertensi yang menyesatkan, substitusi produk dan pola yang sejenis.
B. Tindakan Pencegahan Dalam Meminimalisasi Kecurangan
Ibaratkan menangani penyakit, lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena  tindakan  pencegahan  penggunaan  dananya  tidak  begitu  besar
dibanding  ketika  penyakit  itu  itu  sudah  datang.  Dan  seperti  itu  lah  terhadap kecurangan fraud ini.
Ada ungkapan  yang secara mudah ingin menjelaskan penyebab atau akar permasalahan  dari  fraud.  Menurut  Donald  R.Cressey  ungkapan  itu  adalah:
fraud by need, by greed, and by opportunity. Namun, jika kita ingin mencegah fraud,  hilangkanlah  atau  tekan  sedapat  mungkin  penyebabnya  berdasarkan
cost  benefit  analysis  atau  Pareto  Optimum.  Menghilangkan  atau  menekan need  dan  greed  yang  mengawali  terjadinya  fraud  dilakukan  sejak  menerima
seorang  recruitment  process,  meskipun  kita  tahu  bahwa  proses  itu  bukan jaminan  penuh.  Ini  ditanamkan  melalui  fraud  awareness  dan  contoh-contoh
yang  diberikan  pimpinan  perusahaan  atau  lembaga.  Contoh  yang  diberikan atasan  telah  terbukti  merupakan  unsur  pencegahan  yang  penting.  Karena  itu
upaya pencegahan fraud dapat dimulai dari pengendalian intern. Pengendalian intern  atau  internal  control  mengalami  perkembangan  dalam  pemikiran  dan