Segitiga Kecurangan Fraud Triangel

18 seperti berjudi dan peminum atau mempunyai harapantujuan yang tidak realistis. c. Kesempatan Opportunity Keadaan lingkungan yang ada di tempat kerja memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan yang disebabkan sistem pengawasan yang lemah. d. Rasionalisasisikap RationalizationAttitude Beberapa individu memiliki sikap, karakter, atau nilai etika yang mengikutinya untuk pembenaran melakukan tindakan tak jujur. Namun Fraud bisa dilihat dari beberapa sisi, yaitu: a. Berdasarkan Pencatatan Kecurangan berupa pencurian aset dapat dikelompokan kedalam tiga kategori: 1 Pencurian aset yang tampak secara terbuka pada buku, seperti duplikasi pembayaran yang terancantum pada catatan akuntansi fraud open on the books, lebih mudah untuk di temukan: 2 Pencurian aset yang tampak pada buku, namun tersembunyi diantara catatan akuntansi yang valid, seperti: kickback fraud hidden n the books 3 Pencurian aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan dapat dideteksi melalui pengujian transaksi akuntansi “yang dibukukan“, seperti: pencurian uang pembayaran piutang 19 dagang yang telah dihapus bukukandi write of fraud of the books, paling sulit untuk ditemukan. b. Berdasarkan Frekuensi Pengklasifikasikan kecurangan dapat dilakukan berdasarkan frekuensi terjadinya: 1 Tidak berulang non repeating fraud. Dalam kecurangan yang tidak berulang, tindakan kecurangan walaupun terjadi beberapa kali pada dasarnya bersifat tunggal. Pelaku dapat setiap saat melakukan kecurangan. 2 Berulang repeating fraud. Dalam kecurangan berulang, tindakan yang menyimpang terjadi beberapa kali dan hanya diawali sekali saja. Selanjutnya kecurangan terjadi terus- menerus sampai dihentikan. c. Berdasarkan Konspirasi Kecurangan dapat dklasifikasikan sebagai:terjadi konspirasi atau kolusi, tidak terdapat konspirasi,dan terdapat konspirasi parsial. Pada umumnya kecurangan terjadi karena adanya konspirasi, baik bona fide maupun psedudo. Dalam Bona Fide Conspiracy, semua pihak sadar akan adanya kecurangan: sedangkan dalam Pseudo Conspiracy, ada pihak-pihak yang tidak mengetahui terjadinya kecurangan. 20 d. Berdasarkan Keunikan Kecurangan berdasarkan keunikannya dapat dikelompokan sebagai berikut: 1 Kecurangan Khusus specialized fraud, yang terjadi secara unik pada orang-orang yang bekerja pada operasi bisnis tertentu. Seperti contoh : a Pengambilan aset yang disimpan deposan pada lembaga- lembaga keuangan, seperti: bank, dana pensiunan, reksa dana disebut juga custodial fraud b Klaim asuransi yang tidak benar. 2 Kecurangan Umum garden varieties of fraud, yang semua orang mungkin hadapi dalam operasi bisnis secara umum. Misalnya: a Kickback, penetapan harga yang tidak benar, pesanan pembeliankontrak yang lebih tinggi dari kebutuhan yang sebenarnya, pembuatan kontrak ulang atas pekerjaan yang telah selesai, pembayaran ganda, dan pengiriman barang yang tidak benar.

5. Faktor Pemicu Kecurangan Fraud

Terdapat empat faktor pendorong seorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan GONE Theory: a. Keserakahan Greed b. Kesempatan Opportunity c. Kebutuhan Need 21 d. Pengungkapan Exposure Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan disebut juga faktor individual. Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan disebut faktor generik umum. 1 Faktor Generik a Kesempatan Opportunity untuk melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan pasti akan selalu ada setiap kesempatan. Namun secara umum, manajemen suatu organisasiperusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan pada karyawan. b Pengungkapan exposure suatu kecurangan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut baik oleh pelaku yang sama maupun dengan pelaku yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan daripada karyawan. 2 Faktor Individu Faktor ini melekat pada diri seorang moral, faktor ini berhubungan dengan keserakahan greed Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko ini adalah: a Misitujuan organisasiperusahaan, ditetapkan dan dicapai dengan melibatkan seluruh pihak Manajemen dan Karyawan