12
dilakukan dengan maksud mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pegawai atau instansi pemerintah. Pemberian atau hadiah yang
merupakan bentuk terselubung dari penyuapan. B. Pengambilan Aset Asset Misappropriation
Penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam “Kecurangan Kas” dan “Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya”, serta
pengeluaran-pengeluaran biaya
secara curang
fraudulent disbursement.
Secara ilegal dalam bahasa sehari-hari disebut mencuri. Namun, dalam istilah hukum “mengambil“ asset secara illegal tidak sah atau
melawan hukum yang dilakukan oleh seorang yang diberi wewenang untuk mengelola atau mengawasi asset, disebut menggelapkan.
1. Skimming
Uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke dalam perusahaan.
2. Larceny
Penjarahan yang dilakukan uang sudah masuk ke kas perusahaan dan baru dijarah.
3. Billing Schemes
Skema permainan schemes dengan menggunakan proses billing atau pembebenan penagihan sebagai sarananya.
13
4. Payroll Schemes
Skema permainan melalui pembayaran gaji dengan adanya pembayaran pegawai secara fiktif ghost employee atau pemalsuan
gaji karyawan. 5.
Expense Reimbursement Schemes Skema permainan pembayaran kembali biaya-biaya, misalnya
biaya perjalanan. 6.
Check Tampering Skema permainan melalui pemalsuan cek. Cek ditanda tangani oleh
orang yang berkuasa terhadap cek tersebut. C. Fraudulent Statements
Kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material
laporan keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial.
1. Salah Saji Material misstatements baik overstatements atau understatements
a. Menyajikan asset atau pendapatan lebih tinggi dari sebenarnya AssetRevenue Overstatemants
b. Menyajikan asset atau pendapatan rendah dari yang sebenarnya AssetRevenue Understatemants
14
3. Segitiga Kecurangan Fraud Triangel
Segitiga Fraud ini adalah gagasan dari seorang mahasiswa yang bernama Donald R.Cressy yang pada waktu itu dia melakukan penelitian disertasi
doktornya di bidang sosiologi tentang Kriminalitas di Masyarakat.
Sumber: Theodorus M, 2007:106
Gambar 2.2. Segitiga Kecurangan
Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya bermula dari suatu tekanan pressure yang menghimpitnya. Orang ini mempunyai kebutuhan yang
mendesak, yang tidak dapat diceritakannya kepada orang lain. Konsep yang penting disinilah adalah tekanan yang menghimpit hidupnya berupa
kebutuhan akan uang, padahal ia tidak bisa berbagi sharing dengan orang lain. Setidak-tidaknya, itulah yang dirasakannya. Konsep ini dalam
bahasa inggris disebut perceived non shareable financial need Theodorus
M, 2007:107. Cressy menjelaskan ”ketika para pelanggar kepercayaan ini ditanya:
mengapa di waktu yang lalu anda tidak akan melanggar kepercayaan yang diberikan yang terkait dengan kedudukan-kedudukan terdahulu, atau
mengapa anda tidak melangar kepercayaan trust lainnya yang terkait Perceived Opportunity
Rationalization Pressure
Fraud Triangle
15
dengan kedudukan anda sekarang? umumnya jawaban mereka adalah salah satu di antara: a ketika itu belum ada kebutuhan yang mendesak
seperti sekarang, atau b belum pernah terpikir untuk melalakukan hal sebelum itu, atau c di waktu itu saya menganggap perbuatan itu tidak
jujur, tapi kali ini, tidak demikian halnya. Bagi pelaku embezzler, ia tidak bisa berbagi masalah keuangan dengan
orang lain, padahal sebenarnya “berbagi masalah dengan orang lain” dapat membantu mencari pemecahannya. Apa yang bisa diceritakan kepada
orang lain tentu tergantung pada orang tersebut. Namun Cressy mencatat bahwa ada masalah non keuangan tertentu yang dapat diselesaikan dengan
mencuri uang atau asset lainnya, jadi dengan melanggar kepercayaan yang terkait dengan kedudukan.
Dari penelitiannya, Cressey juga menemukan bahwa non-shareable problems yang dihadapi orang-orang yang diwawancarainya timbul dari
situasi yang dapat dibagi dalam enam kelompok: a. Violation of Ascribed Obligation
Kedudukan atau jabatan dengan tanggung jawab keuangan dan jujurserta mematuhi pedoman profesi prilaku yang ada di perusahan
atau organisasi tempat kita bekerja. b. Problems Resulting from Personal Failure
Kegagalan pribadi juga merupakan situasi yang dipersepsikan oleh orang yang mempunyai kedudukan yang dipercaya dalam bidang