88 normalitas  mengatakan  bahwa  jika  persebaran  data  titk  mengikuti  atau
mendekati  garis  normal  maka  suatu  penelitian  dapat  dikatakan  normal. Pada  gambar  histogram  juga  menunjukkan  adanya  normalitas  dalam
penelitian  ini. Melihat  hal tersebut maka dapat disimpulkan penelitian  ini memenuhi uji normalitas.
Gambar 4.14. Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
89
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
4. Uji Hipotesis
a.  Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji  ini  dilakukan  untuk  mengukur  kemampuan  variabel-variabel
independen,  yaitu  tindakan  pencegahan,  pendeteksian  dan  audit investigatif  dalam  menjelaskan  variasi  variabel  dependen,  yaitu
meminimalisasi  kecurangan.  Hasil  uji  koefisien  determinasi  dapat dilihat  pada  kolom  adjusted  R    square,  yang  ditampilkan  pada  tabel
berikut :
90
Tabel 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square  Adjusted R Square  Std. Error of the Estimate 1
.846a .716
.697 2.968
a  Predictors: Constant, Tindakan Pencegahan, Pendeteksian dan Audit Investigatif b  Dependent Variable: Meminimalisasi Kecurangan
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  bahwa  nilai  koefisien Adjusted  R Square  yang dihasilkan oleh  variabel-variabel  independen
sebesar  0,697  yang  artinya  adalah    69,7    variabel  dependen meminimalisasi  kecurangan  dijelaskan  oleh  variabel  independen
tindakan pencegahan, pendeteksian dan audit investigatif. Dan sisanya sebesar 30,3 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen
yang  digunakan.  Misalkan  variabel  pendidikan  profesional  auditor Taufik, 2008 dan lingkungan kerja audit Ramaraya, 2008.
Angka  koefisien  kolerasi  R  pada  tabel  4.15.  sebesar  0,846 menunjukkan  bahwa  hubungan  antara  variabel  independen  dengan
variabel dependen adalah kuat karena memiliki nilai koefisien kolerasi diatas 0,5. Standar Error of Estimate SEE sebesar 2,968. Makin kecil
nilai  SEE  akan  membuat  model  regresi  semakin  tepat  dalam memprediksi variabel dependen.
b.  Hasil Uji t Pengujian  regresi  secara  parsial  uji  t  berguna  untuk  menguji
pengaruh  dari  masing-masing  variabel  independen  secara  parsial
91 terhadap  variabel  dependen.  Untuk  mengetahui  ada  tidaknya  pengaruh
dari  masing-masing  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen dapat  dilihat  dengan  membandingkan  nilai  probabilitas  p-value  dari
masing-masing  variabel  dengan  tingkat  signifikansi  yang  digunakan sebesar  0,05.  jika  p-value  lebih  kecil  dari  0,05  maka  dapat  dikatakan
bahwa  variabel-variabel  independen  secara  parsial  mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara
parsial uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
7.583 6.812
1.113  .271 Tindakan Pencegahan
.205 .116
.183 1.768  .084
Pendeteksian .350
.142 .198
2.471  .017 Audit Investigatif
1.001 .144
.727 6.942  .000
a  Dependent Variable: Meminimalisasi Kecurangan
Sumber : Hasil Penelitian yang diolah, 2010
1   Uji Hipotesis 1 Tindakan Pencegahan X
1
. Hasil  pengujian  untuk  tindakan  pencegahan  ini  mempunyai  angka
signifikansi  0,084  sehingga  nilai  tersebut  lebih  besar  dari  0,05.  Dengan demikian  menolak  Ha
1
.  Hal  ini  berarti  bahwa  tindakan  pencegahan berpengaruh  negatif  dan  tidak  signifikan  terhadap  meminimalisasi
kecurangan.  Peneliti  menyimpulkan  bahwa  penelitian  yang  dilakukan oleh  Santi  Susanti  2009  dan  Ismayanti  2009  berpengaruh  signifikan
92 terhadap kecurangan, sedangkan peneliti menyimpulkan tidak siginifikan
atau berbanding terbalik. 2   Uji Hipotesis 2 Pendeteksian X
2
. Hasil  pengujian  untuk  pendeteksian  ini  mempunyai  angka  signifikansi
0,017  sehingga  nilai  tersebut  lebih  kecil  dari  0,05.  Dengan  demikian menerima  Ha
2
.  Hal  ini  berarti  bahwa  pendeteksian  berpengaruh  positif dan  signifikan  terhadap  meminimalisasi  kecurangan.  Hasil  penelitian  ini
mendukung  penelitian  sebelumnya  yaitu  Susy  Novianti  2007  dan Richard J. Bolton 2002 dan David J. Hand 2002
3  Uji Hipotesis 3 Audit Investigatif X
3
. Hasil pengujian untuk audit investigatif ini mempunyai angka signifikansi
0,00  sehingga  nilai  tersebut  lebih  kecil  dari  0,05.  Dengan  demikian menerima  Ha
3
.  Hal  ini  berarti  bahwa  Audit  Investigatif  berpengaruh positif  dan  signifikan  terhadap  meminimalisasi  kecurangan.  Hasil
penelitian  ini  mendukung  penelitian  sebelumnya  yang  di  lakukan  oleh Theodorus M 2007
Dari  hasil  uji  regresi  yang  dilakukan,  juga  ditemukan  bahwa  variabel pendeteksian  dan  audit  investigatif  mendukung  penelitian  sebelumnya
dalam meminimalisasi kecurangan. c.   Hasil Uji F
1  Pengujian  signifikansi simultan uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah  semua  variabel  independen  yang  digunakan  dalam  model
93 regresi  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  secara  bersama-sama
terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17. Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1020.129 3
340.043 38.613
.000a Residual
405.091 46
8.806 Total
1425.220 49
a  Predictors: Constant, Tindakan Pencegahan, Pendeteksian dan Audit Investigatif b  Dependent Variable: Meminimalisasi Kecurangan
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.17. menunjukkan bahwa nilai  signifikansi  sebesar  0,000  atau  lebih  kecil dari  nilai  probabilitas  p-
value  0,05  0,000    0,5.  Hasil  uji  hipotesis  menunjukkan  bahwa pendeteksian  Ha
2
dan  audit  investigatif  Ha
3
secara  bersama-sama simultan  mempunyai  pengaruh  signifikan  terhadap  meminimalisasi
kecurangan  Ha
4
diterima.  Keberhasilan  meminimalisasi  kecurangan merupakan sebuah prestasi bagi seorang auditor. Banyaknya pendeteksian
dan  audit  investigatif  dalam  meminimalisasi    kecurangan.  Peneliti berpendapat  bahwa  tindakan  pencegahan  yang  diberlakukan  disebuah
instansi  pemerintah  atau  swasta  tidak  bisa  di  jadikan  sebuah  metode meminimalisasi kecurangan, karena banyak faktor-faktor yang lain, seperti
penerapan  Good  Corporate  Governance  CGC,  pengendalian  deteksi, audit  investigatif  dan  lain-lain.  Sehingga  perlu  dibuat  satu  sistem  yang
menggabungkan Sistem Informasi Akuntansi dan Teknik Informatika.