5
suatu  negara  belum  begitu  kuat,  maka  para  koruptor  pun  tidak  akan  jera.  Undang-
Undang  No.31  tahun  2009,  Undang-Undang  202001  tentang  tindak  pidana  korupsi dan  Undang-Undang  No.302002  tentang  Komisi  Penberantasan  Korupsi.  Pada
dasarnya  permasalahan  seperti  apa    yang  sangat  mendasar,  sehingga    kecurangan- kecurangan  di  Indonesia  sulit  sekali  untuk  dibasmi.  Apakah  perkembangan  Korupsi
di Indonesia dapat dihentikan atau akan terus berkembang. Oleh  karena  itulah  disini  penulis  akan  membahas  tentang  tindakan  pencegahan
seperti  apa  yang  harus  dilakukan  untuk  meminimalisasi  kecurangan.  Selanjutnya tindakan seperti apa  yang harus dilakukan seandainya ditemukannya kecurangan dan
pada  akhirnya  sanksi  seperti  apa  yang  harus  diberlakukan  kepada  para  pelaku kecurangan tersebut.
Atas  dasar  latar  belakang  diatas,  maka  skripsi  ini  peneliti    memberi  judul
Pengaruh Tindakan Pencegahan, Pendeteksian dan Audit Investigatif Terhadap Upaya Meminimalisasi  Kecurangan dalam Laporan Keuangan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  penelitian,  penulis  merumuskan  masalah  sebagai berikut :
1.  Apakah tindakan pencegahan berpengaruh terhadap upaya meminimalisasi kecurangan dalam  laporan keuangan.
2.  Apakah tindakan
pendeteksian berpengaruh
terhadap upaya
meminimalisasi kecurangan dalam  laporan keuangan. 3.  Apakah  audit  investigatif  berpengaruh  terhadap  upaya  meminimalisasi
kecurangan dalam  laporan keuangan.
6
4.  Apakah  tindakan  pencegahan,  pendeteksian  dan  audit  investigatif berpengaruh  terhadap  upaya  meminimalisasi  kecurangan  dalam  laporan
keuangan.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan  penelitian  yang  diteliti  maka  tujuan  dan  manfaat  yang  dicapai oleh peneliti adalah:
1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a.  Untuk    menganalisa  pengaruh  tindakan  pencegahan  terhadap  upaya meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan.
b.  Untuk  menganalisa  pengaruh  tindakan  pendeteksian  terhadap  upaya meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan
c.  Untuk  menganalisa  pengaruh  audit  investigatif  terhadap  upaya meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan.
d.  Untuk    menganalisa  pengaruh  variabel  independen  tindakan pecegahan,  pendeteksian,  dan  audit  investigatif  terhadap  upaya
meminimalisasi  kecurangan  dalam  laporan  keuangan  variabel dependen.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  pihak-pihak  yang berkepentingan sebagai berikut:
a.  Bagi Akademisi Penelitian  ini  memberikan  bukti  empiris  tentang  bagaimana  pengaruh
tindakan  pencegahan,  pendeteksian,  dan  audit  investigasi  terhadap
7
upaya  meminimalisasi  kecurangan.  Selain  itu  penelitian  ini  dapat memperkaya bahan kajian atau referensi untuk penilitian dimasa  yang
akan datang. b.  Bagi Perkembangan Literatur Akuntansi
Penelitian  ini  memberikan  masukan  mengenai  faktor-faktor  apa  yang menyebabkan  terjadinya  kecurangan  dalam  penyajian  laporan
keuangan  serta  apa  saja  yang  harus  dilakukan  apabila  kecurangan terbukti.
c.  Bagi Kantor Akuntan  Publik Dengan  memahami  faktor-faktor  apa  saja  untuk  mencegah  timbulnya
kecurangan  dan  tindakan  apa  yang  harus  dilakukan  apabila  telah ditemukan adanya bukti-bukti audit yang negatif.
d.  Bagi Mahasiswa Akuntansi Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  sumber  informasi  bagi
mahasiswa  khususnya  jurusan  akuntansi  untuk  digunakan  dalam penelitian selanjutnya.
e.  Bagi Pustaka Akuntansi Selain  bermanfaat  bagi  berbagai  pihak,  hasil  penelitian  ini  juga
diharapkan  dapat  menambah  jumlah  koleksi  perpustakaan  akuntansi yang ada.
8
BAB II TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Kecurangan Fraud
Menurut beberapa sumber mendefinisikan istilah kecurangan fraud  sebagai berikut :
Blask`s Law Dictionary, mendefinisikan
A  misrepresentation  made  recklessly  without  belief  in  its  truth  to
induce another  person to act.
Terjemah : Penyajian  yang  salahkeliru  salah  pernyataan  yang  secara
cerobohtanpa  perhitungan  dan  tanpa  dapat  dipercaya  kebenarannya berakibat  dapat  mempengaruhi  orang  lain  atau  menyebabkan  orang
lain bertindak dan berbuat. G.Jack  Bologna,  Robert  J.Lindquist  dan  Joseph  T.Wells,  1993:3
mendifinisikan kecurangan  “Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver“
kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi
manfaat keuangan kepada si penipu. Kecurangan fraud
merupakan  penipuan  yang  disengaja  dilakukan  yang  menimbulkan kerugian  tanpa  disadari  oleh  pihak  yang  dirugikan  tersebut  dan
memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan.
9
Menurut  Kitab  Undang-Undang  Hukum  Pidana  KUHP,  menyebutkan beberapa pasal yang mencakup pengertian fraudsebagai berikut:
a.  Pasal 372: Penggelapan definisi KUHP: Dengan  sengaja  dan  melawan  hukum  memiliki  barang  suatu  yang
seluruhnya  atau  sebahagian adalah  kepunyaan  orang lain,  tetapi  yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.
b.  Pasal 378: Perbuatan Curang definisi KUHP: Dengan  maksud  untuk  menguntungkan  diri  sendiri  atau  orang  lain
secara  melawan  hukum,  dengan  memakai  nama  palsu  atau  martabat palsu,  dengan  tipu  muslihat,  ataupun  rangkain  kebohongan,
menggerakan  orang  lain  untuk  menyerahkan  barang  sesuatu kepadanya,  atau  supaya  memberi  utang  maupun  menghapuskan
piutang.
2. Pohon Kecurangan Fraud Tree
Secara  skematis,  Association  of  Certified  Fraud  Examiners  ACFE menggambarkan  occupational  fraud  dalam  bentuk  fraud  tree.  Pohon  ini
menggambarkan cabang-cabang dari fraud dalam hubungan kerja, beserta ranting anaknya.