Pengertian Perilaku Determinan Perilaku

Perempuan dan Perlindungan Anak RI, 2010. Selain itu, pemerintah juga telah mengatur standar operasional tindakan yang harus dilakukan setiap penolong persalinan dalam pelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir Depkes, 2008. IMD merupakan salah satu wewenang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan sebagai langkah mencapai keberhasilan menyusui Kemenkes RI, 2010. Penelitian Rahardjo 2006 menyatakan, ada hubungan yang bermakna antara bidan sebagai tenaga penolong persalinan dengan pelaksanaan IMD. Bidan merupakan kunci utama keberhasilan pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah melahirkan immediate breastfeeding karena dalam waktu tersebut peran penolong persalinan masih sangat dominan. Apabila bidan memfasilitasi ibu untuk segera memeluk bayinya maka interaksi ibu dan bayi diharapkan segera terjadi. Dengan immediate breastfeeding ibu semakin percaya diri untuk tetap memberikan ASInya sehingga tidak merasa perlu untuk memberikan makanan atau minuman apapun kepada bayi karena bayi merasa nyaman menempel pada payudara ibu atau tenang dalam pelukan ibu segera setelah lahir Fikawati Syafiq, 2003. Selanjutnya penelitian Legawati dkk 2011, menyatakan bahwa bidan masih memiliki pemahaman yang berbeda mengenai pelaksanaan IMD karena program ini masih dianggap baru sehingga menimbulkan keraguan dan kesulitan untuk menerapkannya. Selain itu, ketidaksabaran bidan dalam memfasilitasi IMD karena alasan waktu padahal masih banyak tugas yang harus diselesaikan menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan IMD. C. Bidan 1. Pengertian Bidan Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia nomor 369MENKESSKIII2007 Tentang Standar Profesi Kebidanan, bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan serta diakui oleh pemerintah dan telah lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku dan memperoleh kualifikasi untuk registrasi serta memperoleh izin untuk melaksanakan praktik kebidanan. Selain itu, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02MENKES14912010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.

2. Wewenang Bidan

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02MENKES14912010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, menyatakan bahwa bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: pelayanan kebidanan, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan, dan pelayanan kesehatan masyarakat.

a. Pelayanan kebidanan meliputi:

1 Pemberian imunisasi dalam rangka menjalankan tugas pemerintah 2 Bimbingan senam hamil 3 Episiotomi 4 Penjahitan luka episiotomi 5 Kompresi bimanual dalam rangka kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan 6 Pencegahan anemia 7 Inisiasi menyusui dini dan promosi ASI eksklusif 8 Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia 9 Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk 10 Pemberian minum dengan sondepipet 11 Pemberian obat bebas, uterotonika untuk postpartum dan manajemen aktif kala tiga 12 Pemberian surat keterangan kelahiran 13 Pemberian surat keterangan hamil untuk keperluan cuti melahirkan.

b. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan meliputi:

1 Pemberian alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim dalam rangka menjalankan tugas pemerintah