Saran Gambaran perilaku bidan dalam pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013

Diakses dari http:journal.unnes.ac.idsjuindex.phpujpharticleview1122 . Pada tanggal 2 Oktober 2012 Mashudi, Sugeng. 2011. Inisiasi Menyusui Dini Langkah Awal Keberhasilan Program ASI Ekslusif. Skripsi. Ponorogo: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Diakses dari http:lib.umpo.ac.idindex.phpbacakoleksi33-inisiasi-menyusui-dini- langkah-awal-keberhasilan-program-asi-ekslusif . Pada tanggal 20 April 2013 Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan kedua puluh dua Niswah Noveri Aisyaroh. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini IMD dengan Praktik Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Kota Semarang. Diakses dari http:journal.unissula.ac.idmajalahilmiahsultanagungarticleview1471 08 . Pada tanggal 22 November 2012 Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Profil Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2011 Puspita, Indah. 2010. Analisis Sikap Petugas Kesehatan Sebagai Pennolong Persalinan Terhadap Praktek Inisiasi Menyusu Dini IMD Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Sawah Tahun 2010 Studi Kualitatif. Jakarta: Skripsi FKIK Jakarta Rahardjo, Setiyowati. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Satu Jam Pertama Setelah Melahirkan. Junal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol.I 1, Hal. 11-17. Diakses dari http:www.jurnalkesmas.orgberita-131-faktorfaktor-yang-berhubungan- dengan-pemberian-asi-satu-jam-pertama-setelah-melahirkan.html . Pada tanggal 22 November 2012 Raya, Reynie Purnama. 2008. Pengetahuan Bidan Mengenai IMD. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol. X 18. Hal. 52. Diakses dari http:journals.unpad.ac.idmkuarticleview123105 . Pada tanggal 22 November 2012 Roesli, Utami. 2012. Panduan Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda Siswanto, dkk. 2008. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6 – 12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang Kota Malang. Diakses dari http:fk.ub.ac.idartikelidfiledownloadgiziRATIH20ADELITA20 SARI.pdf . Pada tanggal 8 Juli 2013 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta Sukmawati. 2012. Hubungan Kehadiran Pendamping Ibu Bersalin Terhadap Persalinan Kala II. Jurnal Medika Respati. Vol. VII 3. Diakses dari http:e-journal.respati.ac.idnode37 . Pada tanggal 30 Juli 2013 Suryani, Devi Nanda. 2011. Hubungan Dukungan Suami Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Pad Ibu Post Partum Di BPS Kota Semarang. Jurnal Dinamika Kebidanan. Vol.I 1. Diakses Dari http:jurnal.abdihusada.com . Pada tanggal 30 Juli 2013 Utami, Aris Puji. 2012. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Kecepatan Keluarnya ASI Pada Ibu Post Partum Di BPS Firda Tuban. Vol. II 1. Diakses dari http:journal.stikesnu.comindex.phpjurnaldosenarticleview46 . Pada tanggal 22 November 2012 World Health Organization. 1998. Complementary feeding of young children in developing countries: a review of current scientific knowledge. Geneva: WHO Wulandari, Atik S. 2009. Inisiasi Menyusu Dini Untuk Awali ASI Eksklusif. Diakses dari www.fk.uwks.ac.id . Pada tanggal 22 November 2012 Wijayanti, Desi. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Bersalin Terhadap Rawat Gabung Di Polindes Mekar Sari Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol. 1 2. Diakses dari http:jurnal.akbiduniska.ac.idindex.phpAKUarticleview54 . Pada tanggal 30 Juli 2013 LAMPIRAN 3 Panduan Observasi Perilaku Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini IMD Di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013 Kegiatan Observasi Informan Pelaksanaan Ya Tidak

A. Penilaian awal, pengeringan tubuh bayi

1 bidan mencatat waktu kelahiran saat bayi lahir 2 bidan menilai apakah diperlukan resusitasi atau tidak dalam waktu 2 detik 3 bila tidak diperlukan resusitasi, bidan mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan menggunakan kain bersih 4 bidan menyelimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem 5 bidan memeriksa uterus ibu bersalin untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus 6 bidan memberikan suntikan Intramuskular 10 UI oksitosin pada ibu bersalin Kegiatan Observasi Informan Pelaksanaan Ya Tidak

B. Pemberian kesempatan pada bayi melakukan kontak kulit dengan ibunya minimal 1 jam

1 bidan meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di dada ibu setelah memotong dan mengklem tali pusat 2 bidan menyelimuti ibu dan bayi menggunakan kain hangat dan memasangkan topi di kepala bayi 3 bidan membiarkan bayi untuk melakukan kontak kulit dengan ibunya minimal selama 1 jam sebagian besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 30-60 menit 4 bidan meminta ibu bersalin untuk memeluk dan membelai bayinya 5 bidan memberikan bantal di bawah kepala ibu bersalin untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayinya bila perlu 6 bidan tidak membasuh atau menyeka payudara ibu bersalin sebelum bayi menyusu 7 Bidan melanjutkan langkah manajemen aktif kala tiga persalinan selama kontak kulit ke kulit tersebut Kegiatan Observasi Informan Pelaksanaan Ya Tidak

C. Pemberian kesemptan pada bayi untuk mencari, menemukan puting ibunya dan mulai menyusu

1 bidan membiarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusu 2 bidan menganjurkan ibu bersalin dan keluarga yang mendampingi persalinan untuk tidak menginterupsi upaya bayi untuk mulai menyusu, misalnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya 3 bidan menunda semua asuhan BBL normal lainnya hingga bayi selesai menyusu 4 Bidan menunda memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk mencegah terjadinya hipotermia 5 bidan membiarkan ibu dan bayinya tetap berada di ruang bersalin hingga bayi selesai menyusu 6 bidan menyelimuti bayi dengan kain bersih lalu menimbang dan mengukur bayi, mengoleskan salep antibiotik pada mata bayi dan memberikan suntikan vitamin K1 dan suntikan Hepatitis B pertama setelah bayi selesai menghisap puting ibu 7 apabila bayi belum melakukan IMD dalam waktu 1 jam, bidan memposisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan membiarkan kontak kulit bayi dan ibu berlangsung selama 30-60 menit berikutnya 8 apabila bayi belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam, bidan memindahkan ibu ke ruang pemulihanperawatan dengan posisi bayi tetap berada di dada ibu 9 bidan memakaikan pakaian pada bayi dan menutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama 10 bidan memberikan suntikan Hepatitis B pertama pada bayi setelah satu jam kemudian 11 bidan meletakkan bayi dekat dengan ibu sehingga mudah terjangkau dan bayi bisa menyusu sesuai keinginannya LAMPIRAN 4 PEDOMAN WAWANCARA DENGAN BIDAN PENOLONG PERSALINAN “PERILAKU BIDAN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI IMD DI PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN TAHUN 2013” A. Tujuan wawancara dengan bidan penolong persalinan 1. Mendapatkan gambaran langkah pertama, kedua, dan ketiga yang dilakukan bidan dalam pelaksanaan IMD di PKM Kec. Pesanggrahan. B. Petunjuk Wawancara 1. Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara. 2. Berikan penjelasan kepada informan tentang maksud dan tujuan wawancara. 3. Informan bebas menyampaikan jawaban. 4. Semua jawaban informan akan dijamin kerahasiannya. 5. Wawancara akan direkam untuk membantu penulisan hasil. 6. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediannya meluangkan waktu untuk diwawancara. C. Identitas Informan 1. Nama 2. Usia 3. Pendidikan terakhir 4. Jabatan 5. Pengalaman kerja 6. Lama bekerja di PKM Kec. Pesanggrahan D. Pedoman Wawancara 1. Definisi IMD

2. Manfaat IMD

3. Langkah-langkah pelaksanaan IMD 4. Peran suamikeluarga saat persalinan 5. Penggunaan obat kimiawi saat persalinan 6. Rawat gabung 7. Tahun pelaksanaan IMD di PKM Kec. Pesanggrahan LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA DENGAN IBU BERSALIN “PERILAKU BIDAN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI IMD DI PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN TAHUN 2013” A. Tujuan wawancara dengan bidan penolong persalinan 1. Mendapatkan gambaran perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD di PKM Kec. Pesanggrahan. B. Petunjuk Wawancara 1. Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara. 2. Berikan penjelasan kepada informan tentang maksud dan tujuan wawancara. 3. Informan bebas menyampaikan jawaban. 4. Semua jawaban informan akan dijamin kerahasiannya. 5. Wawancara akan direkam untuk membantu penulisan hasil. 6. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediannya meluangkan waktu untuk diwawancara. C. Identitas Informan 1. Nama 2. Usia 3. Pendamping persalinan 4. Jumlah kelahiran