Tenaga Kesehatan Kurang Tersedia

menyusui walaupun bayi harus dirawat terpisah atas indikasi medis KP3A RI, 2010.

8. Manfaat Rawat Gabung

Menurut Wijayanti 2011, manfaat rawat gabung dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek fisik, fisiologis, psikologi, edukatif, ekonomi, dan medis. Manfaat rawat gabung ditinjau dari aspek fisik yaitu, ibu dapat dengan mudah menjangkau bayinya untuk melakukan perawatan sendiri dan mnyusui sesuai keinginan bayi. Selanjutnya, dari aspek fisiologi, maka dengan adanya rawat gabung bayi akan segera dan lebih sering disusui. Sehingga, akan timbul refleks oksitosin dan prolaktin. Kemudian, dari aspek psikologi, maka dengan adanya rawat gabung akan terjalin proses lekat antara ibu dan bayi. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Selanjutnya, dari aspek edukatif, maka dengan adanya rawat gabung ibu akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang cara menyusui yag benar, merawat tali pusat, merawat payudara, dan memandikan bayi Wijayanti, 2011. Selanjutnya, dari aspek ekonomi, maka dengan adanya rawat gabung pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Sehingga, dapat menghemat anggaran pengeluaran untuk pembelian susu formula, botol susu, dot, serta peralatan lain yang dibutuhkan. Terakhir, dari aspek medis, maka dengan adanya rawat gabung akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi Wijayanti, 2011.

B. Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Menurut Green 1990, perilaku manusia merupakan hasil dari berbagai macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Selanjutnya, menurut Sarwono 1993, menyatakan bahwa perilaku dalam bentuk pengetahuan artinya mengetahui situasi dan rangsangan dari luar. Perilaku dalam bentuk sikap artinya tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar diri subjek, sehingga alam akan mencetak perilaku manusia yang hidup di dalamnya, sesuai dengan sifat dan keadaan alam tersebut. Sedangkan perilaku dalam bentuk tindakan artinya perbuatan action terhadap situasi dan rangsangan dari luar.

2. Determinan Perilaku

Menurut Green et all 2005, determinan perilaku merupakan faktor penentu yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi sekelompok orang, namun respon yang dihasilkan pada setiap orang akan berbeda. Green menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku behavior causes dan faktor di luar perilaku non-behavior