d. Kamar Bersalin Atau Kamar Operasi Sibuk
Tetap berikan kesempatan pada bayi untuk mencapai payudara dan menyusu dini saat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan.
e. Ibu Harus Dijahit
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Sedangkan yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu. Sehingga tidak
ada masalah bagi bayi untuk tetap melakukan IMD.
f. Segara Memberikan Vitamin K Dan Tetes Mata Untuk Mencegah
Penyakit Gonorrhea
Menurut American Collage of Obstetrics and Gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine 2007 dalam Roesli 2012,
tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.
g. Bayi Harus Segera Dibersihkan, Dimandikan, Ditimbang, Dan
Diukur Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas
badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan dan melindungi kulit bayi lebih besar. Penimbangan dan pengukuran dapat
ditunda sampai menyusu awal selesai.
h. Bayi Kurang Siaga
Pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga. Setelah itu, bayi akan tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat
yang dikonsumsi ibu, justru kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih untuk ikatan kasih sayang bonding.
i. Kolostrum Tidak Keluar Atau Jumlah Kolostrum Tidak
Mencukupi Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi
dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.
j. Kolostrum Berbahaya Bagi Bayi
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru
lahir, kolostrum juga melindungi dan mematangkan dinding usus bayi.
7. Definisi Rawat Gabung
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI 2010, menyatakan bahwa rawat gabung adalah upaya
menempatkan ibu dan bayi di tempat yang sama selama 24 jam. Pelaksanaan rawat gabung merupakan poin nomer tujuh dalam pedoman
peningkatan penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Untuk mewujudkannya, setiap fasilitas kesehatan harus melakukan
lima langkah pelaksanaan rawat gabung. Pertama, mengupayakan penyediaan rawat gabung dengan sarana dan prasana yang memadai.
Kedua, mempraktekkan rawat gabung selama 24 jam kecuali bayi mengalami indikasi medis harus dirawat secara terpisah. Ketiga, menjamin
kebersihan dan kenyamanan ruangan rawat gabung. Keempat, menjamin ketertiban waktu kunjungan. Kelima, mengupayakan agar ibu tetap dapat