Ruang Lingkup Penelitian Gambaran perilaku bidan dalam pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013

hipofisis. Keberadaan oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel epitel otot polos yang membungkus alveolus sehingga air susu yang terkandung di dalamnya tersembur ke setiap duktus dan sinus. 3 Ibu menjadi lebih tenang, fasilitasi kelahiran plasenta dan pengalihan rasa nyeri dari berbagai prosedur pascapersalinan lainnya. b. Manfaat IMD bagi bayi 1 Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal. Mendapat kolostrum segera, disesuaikan dengan kebutuhan bayi. 2 Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi. 3 Meningkatkan kecerdasan. 4 Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, telan dan napas. 5 Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi. 6 Mencegah terjadinya gangguan napas pada bayi.

3. Langkah-Langkah IMD

Menurut Departemen Kesehatan RI 2008, terdapat tiga langkah IMD dalam asuhan bayi baru lahir, yaitu:

a. Langkah 1

1 Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran. 2 Kemudian letakkan bayi di perut bawah ibu. 3 Nilai bayi apakah diperlukan resusitasi atau tidak 2 detik. 4 Bila tidak perlu resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Setelah kering, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat di klem. 5 Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi juga membantunya mencari putting ibunya yang berbau sama. 6 Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Pengisapan lendir di dalam mulut atau hidung bayi dapat merusak selaput lendir dan meningkatkan resiko infeksi pernapasan. 7 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus hamil tunggal kemudian suntikkan Intramuskular 10 UI oksitosin pada ibu. Jaga bayi tetap hangat.

b. Langkah 2

1 Setelah tali pusat dipotong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara payudara ibu, tetapi lebih rendah dari puting.