Informan 8 dengan inisial Y berusia 31 tahun yang memiliki latar belakang pendidikan DIII kebidanan. Informan sudah bekerja sebagai
bidan selama 4 tahun. Sebelum bertugas di PKM Kec. Pesanggrahan, informan bertugas di salah satu bidan praktek swasta. Informan mulai
bekerja di PKM Kec. Pesanggrahan sejak tahun 2010 dan menjabat sebagai bidan pelaksana.
Tabel 5.1 Karakteristik Informan
Nama Usia
Pendidikan Terakhir
Jabatan Lama
Tugas Sbg P.K
Lama Tugas di
PKM Kec. PSG
N 46 thn
DIV Kebidanan
Bidan Koor. RB
25 thn 6 thn
SA 29 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
9 thn 8 thn
SH 30 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
9 thn 8 thn
E 24 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
3 thn 1 thn
R 31 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
8,5 thn 3 thn
A 25 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
5 thn 4 thn
P 26 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
6 thn 5 thn
Y 31 thn
DIII Kebidanan
Bidan Pelaksana
4 thn 3 thn
2. Informan Pendukung
Informan pendukung dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang melahirkan di RB Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan yang tidak
sempat diobservasi saat persalinan. Penentuan informan pendukung dilakukan dengan cara telaah dokumen dari buku data registrasi pasien
RB Puskesmas Kec. Pesanggrahan tahun 2013. Tujuan dilakukan wawancara dengan informan pendukung adalah sebagai bentuk
triangulasi informan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan bidan dalam pelaksanaan IMD.
Informan pendukung pertama berinisial U berusia 22 tahun. Melahirkan pada hari Jum’at tanggal 7 Juni 2013 pukul 16.05 WIB.
Pendamping saat persalinan adalah suami informan dengan inisial A berusia 34 tahun. Informan baru melahirkan anak pertama yang ditolong
oleh bidan N dan bidan A. Informan pendukung kedua berinisial M berusia 21 tahun. Melahirkan
pada hari Minggu tanggal 9 Juni 2013 pukul 20.36 WIB. Pendamping saat persalinan adalah suami informan dengan inisial AJ berusia 23 tahun.
Informan baru melahirkan anak pertama yang ditolong oleh bidan E dan bidan SH.
Tabel 5.2 Karakteristik Informan Pendukung
Nama Usia
Waktu melahirkan
Pendamping persalinan
Anak ke-
Penolong persalinan
U 22 thn
Jum’at 7 Juni 2013
16.05 WIB Suami
1 Bidan N
Bidan A
M 21 thn
Minggu, 9 Juni 2013
20.36 WIB Suami
1 Bidan E
Bidan SH
C. Gambaran Perilaku Bidan Dalam Pelaksanaan IMD
Setelah melakukan observasi terhadap proses persalinan sebanyak 15 kali di PKM Kecamatan Pesanggrahan diketahui bahwa setiap persalinan di
PKM Kecamatan Pesanggarahan ditolong oleh dua orang bidan. Kedua orang bidan tersebut berada di sisi kanan dan sisi kiri ibu bersalin saat pembukaan
sudah lengkap. Kedua orang bidan tersebut bekerja sama dalam menolong persalinan dengan cara berbagi tugas. Satu orang bidan memfokuskan
tugasnya untuk menolong ibu bersalin. Sedangkan, satu orang bidan lainnya bertugas menolong bayi.
Selama observasi, bidan A dan bidan E pernah menolong persalinan sendirian. Hal tersebut terjadi karena masing-masing rekan kerja kedua bidan
pada saat tugas sedang beristirahat. Sehingga, bidan A dan bidan E harus menolong persalinan sendirian. Sedangkan, bidan SH dan bidan P juga pernah
menolong persalinan sendirian karena pada waktu bersamaan saat mereka bertugas, terdapat dua orang pasien ibu bersalin di RB PKM Kecamatan
Pesanggrahan. Sehingga, bidan SH dan bidan P harus menolong persalinan sendiri-sendiri. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 9.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan utama diketahui bahwa pelaksanaan IMD di PKM Kecamatan Pesanggrahan sudah
dilaksanakan sejak Departemen Kesehatan RI mengeluarkan program IMD. Berikut pemaparan informan utama:
“...awal-awal neng, kan udah ada APN+IMD tuh 2008, yaaa sekitar 2009 dah kayak
nya...”bidan N “Pokoknya pertama dicetuskan dan Depkes menyetujui yaudah kita
langsung melaksanakan... ”bidan SA
“...kalo gak salah sekitar 2009 apa 2010 lah gitu...bidan A Perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD di Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan terkait dengan tindakan yang dilakukan bidan dalam langkah- langkah pelaksanaan IMD. Saat bayi lahir, terdapat tiga langkah pelaksanaan
IMD yang dilakukan oleh bidan.
1. Langkah pertama
Setelah melakukan observasi terhadap proses persalinan sebanyak 15 kali di PKM Kecamatan Pesanggrahan diketahui bahwa langkah pertama
yang dilakukan bidan dalam pelaksanaan IMD dimulai dengan menilai kondisi bayi baru lahir dan mengeringkan tubuh bayi. Penilaian awal
kondisi bayi baru lahir dimulai dengan mencatat waktu kelahiran bayi dalam lembar catatan persalinan. Selanjutnya, dalam waktu dua detik
pertama setelah kelahiran bayi, bidan segera menilai kondisi bayi untuk memastikan kemungkinan melakukan tindakan resusitasi pada bayi.
Berdasarkan seluruh proses persalinan yang diobservasi, tidak ada bayi yang menunjukkan gejala asfiksia. Sehingga, bidan tidak melakukan
tindakan resusitasi pada bayi. Hasil observasi diapat dilihat pada lampiran 6a.