Langkah kedua Gambaran Perilaku Bidan Dalam Pelaksanaan IMD
tindakan memeluk bayi dilakukan berdasarkan keinginan langsung dari ibu bersalin. Berikut pemaparan informan utama:
“perlu karena kan bayinya gerak-gerak kan, kan aman kalo langsung dipegangin sama dia, dan biasanya ibunya juga kan langsung meluk
sendiri ya dia megang sendiri dan ibunya lebih nyaman kalo dipegang
langsung...”bidan SA “...“biasanya inisiatif ibunya sendiri...”bidan E
“perlu, karna kan secara tidak langsung ada kontak antara ibu sama bayinya, kedua juga menjaga keamanan si bayi, terus menjaga
kehangatan si bayi juga, selama ini si gak pernah ada ibu yang gak
mau...”bidan A Hasil observasi dan wawancara terhadap informan utama diperkuat
dengan hasil wawancara terhadap informan pendukung yang menyatakan bahwa saat bayi berada di dada ibu, bidan meminta ibu bersalin untuk
memeluk bayinya. Berikut pemaparan informan pendukung: “...ya iya disuruh dipeluk.”Ny.U
“...iya disuruh bidannya meluk bayi.”Ny.M Selanjutnya, berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa saat bayi
berada di dada ibunya, bidan melanjutkan langkah manajemen aktif kala tiga persalinan menolong lahirnya plasenta. Hasil observasi dapat dilihat
pada lampiran 6b. Selanjutnya, berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa bidan
memberikan kesempatan pada bayi untuk melakukan kontak kulit dengan ibunya sampai plasenta lahir sempurna. Saat plasenta telah lahir
sempurna, bidan mengangkat bayi dari dada ibunya.
Berdasarkan semua proses persalinan yang diobservasi diketahui bahwa proses lahirnya plasenta tidak ada yang melebihi waktu 30 menit,
yaitu berkisar antara 10 sampai 30 menit. Sehingga, bidan hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk melakukan kontak kulit dengan
ibunya selama 10 sampai 30 menit. Setelah plasenta lahir sempurna dan bayi diangkat dari dada ibunya, bidan melanjutkan tugasnya menjahit
perineum. Hasil observasi diapat dilihat pada lampiran 9. Hasil observasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara terhadap
informan utama yang menyatakan bahwa IMD dapat dihentikan atau tidak dilaksanakan apabila ibu mengalami stres dan merasa tidak nyaman
setelah melahirkan. Berikut pemaparan informan utama: “...kondisi ibunya, ntar kalo di taro di sini bergerak-gerak dia jatoh
itu gak bisa IMD karna ntar bayinya dilempar kan repot...”bidan N “...kita si ngeliat kondisi ibunya kalo dia bener-bener gak nyaman dan
kesakitan yaudah kita angkat... dia pengennya kan buru-buru kalo udah satu jam kan selesai semuanya udah bersalin udah dibersihin
udah dijait gitu...”bidan SA “...terserah ibunya kalo kesakitan ya kita angkat aja... gak nyampe
sejam udah dulu kita bersihin bayinya...”bidan E Selain itu, informan utama juga menyatakan bahwa waktu yang
diberikan untuk pelaksanaan IMD minimal selama satu jam dianggap terlalu lama. Berikut pemaparan informan utama:
“Kelamaan, kelamaan kan kita tunggu satu jam pun gak ada yang berhasil si
sebenernya...”bidan SA “Kelamaan itu mah, harusnya udah beres semua kan...”bidan E
Hasil observasi dan wawancara terhadap informan utama diperkuat
dengan hasil wawancara terhadap informan pendukung yang meyatakan bahwa kondisi skin to skin contact antara ibu dan bayinya hanya
dipertahankan selama tidak lebih dari setengah jam. Berikut pemaparan informan pendukung:
“...yaaa sekitar kira-kira setengah jam lah, kurang lebih sekitar segitu...”Ny.U
“...kayaknya nyampe-nyampe tiga puluh menit. kayaknya enggak nyampe satu jam deh.”Ny.M
Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa belum semua bidan
melakukan semua tindakan dalam langkah kedua pelaksanaan IMD. Contohnya dalam satu proses persalinan yang diobservasi, bidan P tidak
memberikan kesempatan pada bayi untuk melakukan kontak kulit dengan ibunya. Selain itu, masih terdapat beberapa tindakan dalam langkah kedua
pelaksanaan IMD yang dilakukan kurang tepat, yaitu mengarahkan mulut bayi ke bagian puting sebelah kanan ibu dan mengangkat bayi dari dada
ibunya sebelum kontak kulit antara ibu dan bayi berlangsung selama satu jam.
Selain itu, berdasarkan hasil wawancara terhadap informan utama juga diketahui bahwa bidan masih memiliki alasan yang belum tepat dalam
melakukan beberapa tindakan dalam langkah kedua pelaksanaan IMD. Alasan bidan yang belum tepat, yaitu mengarahkan mulut bayi dekat
dengan puting ibunya saat bayi berada di dada ibunya agar bayi berhasil IMD dan mengangkat bayi dari dada ibunya karena bidan akan
melakukan penjahitan perineum Selain itu, berdasarkan hasil wawancara terhadap informan pendukung juga diketahui bahwa tindakan yang
dilakukan bidan dalam langkah kedua pelaksanaan IMD sama dengan tindakan yang dilakukan bidan saat diobservasi.