Tanggung Jawab Auditor Atas Eksistensi Kecurangan Tanggung Jawab Auditor Untuk Mengungkap Kecurangan

44 membenarkan kecurangan SAS 99, Codification of Auditing Standards, AU 316, 2008. d. Prosedur Analitis Auditor diwajibkan untuk melaksanakan prosedur analitis atas akun-akun pendapatan karena pelaporan keuangan yang melibatkan salah saji material seringkali diakibatkan oleh manipulasi pendapatan SAS 99, Codification of Auditing Standards, AU 316, 2008. e. Dokumentasi PenilaianKecurangan Auditor wajib mendokumentasikan beberapa hal terkait pertimbangan mengenai salah saji material akibat kecurangan, yaitu diskusi antar personil tim penugasan tentang kerentanan laporan keuangan terhadap kecurangan material; prosedur yang ditempuh untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kecurangan material; hasil dari prosedur yang ditempuh untuk menghadapi risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen; dan sifat komunikasi tentang kecurangan yang disampaikan ke manajemen, komite audit atau pihak lainnya SAS 99, Codification of Auditing Standards, AU 316, 2008.

c. Tanggung Jawab Auditor Atas Eksistensi Kecurangan

Menurut Arens, Elder dan Beasley 2010:456, apabila auditor mencurigai tindak kecurangan telah terjadi dalam entitas klien, auditor harus mengumpulkan informasi tambahan untuk menentukan apakah kecurangan tersebut memang nyata. Pengumpulan informasi tambahan dapat melalui pengajuan pertanyaan tambahan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya yang bersifat informatif dan interogatif. Auditor dapat pula menggunakan perangkat lunak audit sebagai alat mengumpulkan informasi tambahan 45 karena dapat digunakan untuk mencari transaksi fiktif, ketepatan dan kelengkapan alur dokumen dan memilah transaksi tidak biasa yang melampaui ukuran standar. SAS Statement on Auditing Standards 99 mengharuskan auditor memperoleh bukti tambahan untuk menentukan apakah kecurangan yang material memang sudah terjadi. Auditor dapat memperluas prosedur substantif untuk menanggapi risiko kecurangan yang lebih tinggi yang disebabkan oleh kesalahan asumsi manajemen dalam mengestimasi saldo akun laporan keuangan. Auditor dapat meminta spesialis bidang terkait untuk membantu mengevaluasi keakuratan dan kelayakan asumsi-asumsi kunci Arens, Elder dan Beasley, 2010:461.

d. Tanggung Jawab Auditor Untuk Mengungkap Kecurangan

SAS Statement on Auditing Standards 99, Codification of Auditing Standards AU 316 Tahun 2008 mengharuskan auditor membahas temuan kecurangan serta pendekatan audit untuk investigasi lebih lanjut dengan tingkat manajemen yang tepat apabila auditor telah menetapkan bahwa kecurangan telah terjadi. Pembahasan tersebut bersifat wajib meskipun temuan dianggap tidak penting. Tingkat manajemen yang tepat setidaknya harus satu tingkat di atas orang-orang yang terlibat, serta manajemen senior dan komite audit. Namun jika auditor yakin bahwa manajemen senior mungkin terlibat dalam kecurangan, auditor harus membahas temuan tersebut langsung dengan komite audit. PCAOB Public Company Accounting Oversight Board Standard No. 2 menyatakan bahwa kecurangan sebesar berapa pun oleh setidaknya manajemen senior harus dianggap sebagai defisiensi yang signifikan dan mungkin merupakan kelemahan yang material dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Hal ini mencakup tindak kecurangan yang dilakukan manajemen senior meskipun tidak menimbulkan salah 46 saji material. Jika auditor memutuskan bahwa kecurangan oleh manajemen senior merupakan kelemahan yang material, laporan auditor mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan akan memuat opini tidak wajar non unqualified opinion Arens, Elder dan Beasley, 2010:461. Berdasarkan uraian di atas, kecurangan pelaporan keuangan dilakukan dengan tujuan merugikan pengguna laporan keuangan. Kerugian yang ditimbulkan dari tindak tersebut merupakan jumlah yang material dan menyesatkan pengambil keputusan saat menggunakan laporan keuangan. SAS 99 AU 316 Codification on Auditing Standards Tahun 2008 telah mengatur standar pekerjaan lapangan mengenai tanggung jawab auditor dalam menilai risiko kecurangan, tanggung jawab auditor atas eksistensi kecurangan dan tanggung jawab auditor dalam mengungkap kecurangan.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengungkapan kecurangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti profesionalisme, keahlian, pengetahuan mendeteksi kecurangan dan adaptasi SOA 2002 section 404 telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi bagi auditor untuk mengungkap temuan atau indikasi kecurangan. Tabel 2.2 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai pengungkapan kecurangan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam penggungkapan kecurangan

1 18 135

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

ANALISIS PENERAPAN SARBANES-OXLEY ACT DALAM PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PIUTANG DAN SIKLUS PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Regional Kalimantan)

1 32 145

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD.

0 5 33

Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian Internal: Studi Kasus pT Telekomunikasi, Tbk.

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD - repository UPI S PEA 1105839 Title

0 0 3