Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas

80 Analisis tujuan pengujian kualitas data terlihat pada nilai rata-rata jawaban responden untuk setiap variabel dan nilai standar deviasi yang diperoleh untuk setiap variabel tersebut. Data yang berkualitas baik ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden Mean yang lebih besar dari nilai standar deviasi Std. Deviation. Tabel 4.7 menjelaskan bahwa variabel profesionalisme memiliki nilai rata-rata total jawaban sebesar 26,99 yang lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 2,778. Variabel keahlian memiliki nilai rata-rata total jawaban sebesar 27,72 yang lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 2,889. Variabel pengetahuan mendeteksi kecurangan nilai rata- rata total jawaban sebesar 23,39 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,434. Variabel adaptasi SOA section 404 memiliki nilai rata-rata total jawaban 20,18 dengan nilai standar deviasi 2,724. Dan variabel pengungkapan kecurangan memiliki nilai rata-rata total jawaban sebesar 32,12 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 4,092. Setiap variabel yang disertakan dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata total jawaban responden yang lebih besar dari nilai standar deviasi yang diperoleh. Dengan demikian, kualitas data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah baik.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, dimana jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid Ghozali, 2009:45. Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas dari 5 lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu profesionalisme PRO, keahlian KEA, 81 pengetahuan mendeteksi kecurangan PMK, adaptasi SOA 2002 section 404 ADP serta pengungkapan kecurangan PNG. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan PRO1 0,458 0,000 Valid PRO2 0,586 0,000 Valid PRO3 0,369 0,001 Valid PRO4 0,515 0,000 Valid PRO5 0,578 0,000 Valid PRO6 0,623 0,000 Valid PRO7 0,497 0,000 Valid KEA1 0,736 0,000 Valid KEA2 0,663 0,000 Valid KEA3 0,593 0,000 Valid KEA4 0,554 0,000 Valid KEA5 0,427 0,000 Valid KEA6 0,433 0,000 Valid KEA7 0,624 0,000 Valid Bersambung pada halaman selanjutnya 82 Tabel 4.8 Lanjutan Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan PMK1 0,613 0,000 Valid PMK2 0,483 0,000 Valid PMK3 0,670 0,000 Valid PMK4 0,684 0,000 Valid PMK5 0,546 0,000 Valid PMK6 0,643 0,000 Valid ADP1 0,704 0,000 Valid ADP2 0,802 0,000 Valid ADP3 0,820 0,000 Valid ADP4 0,812 0,000 Valid ADP5 0,765 0,000 Valid PNG1 0,684 0,000 Valid PNG2 0,611 0,000 Valid PNG3 0,687 0,000 Valid PNG4 0,773 0,000 Valid PNG5 0,745 0,000 Valid PNG6 0,743 0,000 Valid PNG7 0,811 0,000 Valid PNG8 0,714 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.8 menunjukkan variabel profesionalisme, keahlian, pengetahuan mendeteksi kecurangan, adaptasi SOA 2002 section 404 serta pengungkapan kecurangan memiliki kriteria valid untuk setiap item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,60 Ghozali, 2009:42. Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk 5 lima variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 83 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Profesionalisme 0,824 Reliabel Keahlian 0,920 Reliabel Pengetahuan Mendeteksi Kecurangan 0,919 Reliabel Adaptasi SOA 2002 section 404 0,836 Reliabel Pengungkapan Kecurangan 0,863 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.9 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel profesionalisme sebesar 0,824, keahlian sebesar 0,920, pengetahuan mendeteksi kecurangan sebesar 0,919, adaptasi SOA 2002 section 404 sebesar 0,836, dan pengungkapan kecurangan sebesar 0,863. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data konsisten yang berarti bahwa jika pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam penggungkapan kecurangan

1 18 135

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

ANALISIS PENERAPAN SARBANES-OXLEY ACT DALAM PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PIUTANG DAN SIKLUS PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Regional Kalimantan)

1 32 145

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD.

0 5 33

Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian Internal: Studi Kasus pT Telekomunikasi, Tbk.

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD - repository UPI S PEA 1105839 Title

0 0 3