Ruang Lingkup Penelitian Metode Penentuan Sampel

57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu profesionalisme, keahlian, pengetahuan mendeteksi kecurangan dan adaptasi SOA Sarbanes Oxley Act 2002 section 404 terhadap variabel dependen, yaitu pengungkapan kecurangan. Populasi dari penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada KAP Kantor Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan judgment peneliti yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Indriantoro dan Supomo, 2002:131. Metode purposive sampling dengan judgment digunakan karena peneliti akan memperoleh sampel yang memenuhi syarat untuk mencapai tujuan penelitian. Syarat sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sampel adalah auditor independen yang bekerja di Kantor Akuntan Publik wilayah DKI Jakarta dan terdaftar di directory KAP yang diterbitkan IAPI tahun 2010 2. Sampel adalah auditor independen yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dengan masa kerja sebagai auditor minimal 2 dua tahun. Auditor dengan masa kerja 58 minimal 2 dua tahun telah memenuhi syarat lingkup tanggung jawab yang lebih besar dan komprehensif sebagaimana diuraikan Arens, Elder dan Beasley 2010:37 sehingga dinilai lebih berpengalaman dalam mendeteksi dan mengungkap kecurangan 3. Sampel adalah auditor independen yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dengan kedudukan minimum auditor senior. Auditor dengan kedudukan minimum auditor senior telah memenuhi syarat lingkup tanggung jawab dan klasifikasi pengalaman kerja yang lebih teruji sebagaimana diuraikan Arens, Elder dan Beasley 2010:37. Dengan demikian auditor dengan kedudukan minimum auditor senior dinilai lebih terlatih dalam mendeteksi dan mengungkap kecurangan 4. Sampel adalah auditor independen Kantor Akuntan Publik yang masih aktif mengaudit saat penelitian berlangsung. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah partner, manajer, supervisor dan auditor senior yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik wilayah DKI Jakarta.

C. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam penggungkapan kecurangan

1 18 135

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

ANALISIS PENERAPAN SARBANES-OXLEY ACT DALAM PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PIUTANG DAN SIKLUS PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Regional Kalimantan)

1 32 145

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD.

0 5 33

Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian Internal: Studi Kasus pT Telekomunikasi, Tbk.

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD - repository UPI S PEA 1105839 Title

0 0 3