Hasil Uji Statistik F

93 Wilson 2010 namun nilai Adjusted R Square yang dihasilkan penelitian tersebut sebesar 11,2 sedangkan penelitian ini menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 62,2. Berdasarkan tabel 4.12, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut. Keterangan: Y : Pengungkapan Kecurangan X Д : Profesionalisme X Е : Keahlian X Ж : Pengetahuan Mendeteksi Kecurangan X 4 : Adaptasi SOA 2002 section 404 e : Error

c. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.13. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima dan menolak H 0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H a. Y = 1,038 + 0,006X Д+ 0,007XЕ - 0,005XЖ + 0,012X 4 + e 94 Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .259 4 .065 34.333 .000 a Residual .145 79 .002 Total .404 83 a. Predictors: Constant, ADP, PMK, PRO, KEA b. Dependent Variable: PNG Sumber: Data primer yang diolah Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh profesionalisme, keahlian, pengetahuan mendeteksi kecurangan dan adaptasi SOA 2002 section 404 terhadap pengungkapan kecurangan. Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.13 nilai F sebesar 34,333 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H a5 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme, keahlian, pengetahuan mendeteksi kecurangan dan adaptasi SOA 2002 section 404 berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pengungkapan kecurangan. Dengan demikian, auditor dengan tingkat profesionalisme dan keahlian yang tinggi serta didukung oleh legalitas dari SOA 2002 section 404 akan semakin baik dalam mengungkap kecurangan. Selain itu, pengetahuan mendeteksi kecurangan yang tinggi dari auditor dengan tanggung jawab besar di Kantor Akuntan Publik akan mendorong auditor tersebut untuk secara psikologis tidak mengungkap temuan adanya kecurangan pada klien. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pengungkapan kecurangan, Kantor Akuntan Publik dengan segenap auditornya dari setiap kedudukan harus dapat mengemban tanggung jawab 95 profesional dan menggunakan segenap keahlian yang dimiliki seraya terus mengaplikasikan pengetahuan mendeteksi kecurangan yang telah didapat dengan berpegang teguh pada standar dan kewajiban hukum yang berlaku baik selama proses pengerjaan audit maupun dalam membina hubungan dengan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Krambia-Kapardis 2003, Wilopo 2006, Wahyudi dan Mardiyah 2006, Keinath dan Walo 2008, Zhang dan Pany 2008, Ziegenfuss 2008, Herawaty dan Susanto 2009, Hirschey, Smith dan Wilson 2010 serta Gold, Gronewold dan Salterio 2011. 96

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

B. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner, manajer, supervisor dan auditor senior yang memiliki pengalaman kerja sebagai auditor KAP minimal 2 dua tahun. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI. Kantor Akuntan Publik yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi KAP berukuran besar big four dan non big four baik yang bekerjasama dengan KAP internasional maupun yang tidak. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 5 November 2010 hingga 21 Desember 2010. Peneliti mengambil sampel sebanyak 19 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No. Nama Kantor Akuntan Publik Wilayah Kuisioner dikirim Kuisioner kembali 1. Abdul Ghonie Abubakar Jakarta Timur 5 5 2. Amir Abadi Jusuf Aryanto Jakarta Selatan 5 3 3. Anwar Rekan Jakarta Barat 5 5

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam penggungkapan kecurangan

1 18 135

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

ANALISIS PENERAPAN SARBANES-OXLEY ACT DALAM PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PIUTANG DAN SIKLUS PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Regional Kalimantan)

1 32 145

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD.

0 5 33

Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian Internal: Studi Kasus pT Telekomunikasi, Tbk.

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SARBANES OXLEY ACT SECTION 404 TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD - repository UPI S PEA 1105839 Title

0 0 3