41 efektif di Indonesia melalui Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yang mengacu
pada kriteria profesional ISA International Standard Audit mulai tahun 2009.
5. Kecurangan Pelaporan Keuangan Fraudulent Financial Reporting
a. Definisi Kecurangan Pelaporan Keuangan
Kecurangan pelaporan keuangan adalah sebuah proses pencurian dari sesuatu yang berharga, konversi dan pengelabuan tindak kriminal atas unsur-unsur yang tersaji di
laporan keuangan yang menimbulkan kerugian nyata bagi pengguna laporan keuangan Krambia-Kapardis, 2003:267.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik IAI, 2009:110.1 kecurangan fraud mengacu pada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan
menyesatkan pengguna laporan keuangan. Tindakan ini dilakukan dengan motivasi negatif guna mengambil keuntungan sepihak.
Arens, Elder dan Beasley 2010:432 menguraikan sejumlah faktor yang menjadi pemicu fraud, yaitu tekanan, kesempatan dan rasionalisasi. Adapaun penjelasan dari
ketiga faktor pemicu tersebut adalah sebagai berikut: 1 Tekanan
Tekanan berbentuk menurunnya prospek keuangan sehingga menekan manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan
2 Kesempatan Situasi yang membuat manajemen merasa bebas untuk memanipulasi laporan
keuangan
42 3 Rasionalisasi
Terdapat sejumlah sifat dan serangkaian nilai etis yang membuat manajemen merasa logis untuk bertindak tidak jujur.
b. Tanggung Jawab Auditor Dalam Menilai Risiko Kecurangan
SAS Statement on Auditing Standards 99 yang diterbitkan oleh ASB Auditing
Standards Board dibawah standar Code of Professional Conduct AICPA American
Institute of Public Accountants revisi 2008 telah memberikan pedoman bagi auditor
dalam menilai risiko kecurangan Arens, Elder dan Beasley, 2010:436. SAS 99 mengharuskan auditor untuk mempertahankan tingkat skeptisisme profesional ketika
mempertimbangkan faktor-faktor risiko kecurangan untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan. Adapun penjelasan mengenai ketentuan menilai risiko
kecurangan menurut SAS 99 tersebut adalah sebagai berikut: 1 Skeptisisme Profesional
Auditor ditekankan untuk mempertimbangkan kerentanan klien terhadap kecurangan tanpa mempedulikan bagaimana keyakinan
auditor tentang
kemungkinan kecurangan serta kejujuran dan integritas manajemen SAS 99, Codification of Auditing Standards,
AU 316, 2008 2 Sumber Informasi Untuk Menilai Kecurangan
a. Komunikasi Di Antara Tim Audit Tim audit diwajibkan untuk berdiskusi dengan anggota yang lebih
berpengalaman menyangkut beberapa hal terkait keyakinan timtentangkerentanan laporan keuangan terhadap salah saji material akibat kecurangan; bagaimana manajemen
melakukan dan menutupi pelaporan keuangan yang curang; dan bagaimana
43 tanggapan terhadap kerentanan salah saji material akibat
kecurangan tersebut SAS 99, Codification of Auditing Standards, AU 316, 2008.
b. Pengajuan Pertanyaan Kepada Manajemen Auditor diharuskan untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang
kecurangan dalam setiap audit. Auditor harus menanyakan apakah manajemen mengetahui atau mencurigai adanya kecurangan dalam
perusahaan; proses yang ditempuh manajemen dalam menilai risiko kecurangan, sifat risiko kecurangan yang diidentifikasi oleh manajemen,
setiap pengendalian internal yang diimplementasikan untuk mengatasi risiko kecurangan, serta setiap informasi tentang risiko kecurangan dan
pengendalian terkait yang telah dilaporkan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan. Auditor wajib mengajukan
pertanyaan pada komite audit mengenai pandangan terhadap risiko kecurangan dan kecurigaan terhadap eksistensi kecurangan. Auditor juga
diharuskan untuk mengajukan pertanyaan pada pihak-pihak lain dalam entitas yang tugasnya berada di luar garis tanggung jawab pelaporan keuangan yang
normal untuk mempelajari berbagai risiko kecurangan SAS 99, Codification of Auditing Standards,
AU 316, 2008. c. Faktor-faktor Risiko
Auditor diharuskan untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor risiko kecurangan mengindikasikan adanya tekanan untuk melakukan kecurangan,
kesempatan untuk berbuat curang atau rasionalisasi yang digunakan untuk
44 membenarkan kecurangan SAS 99, Codification of Auditing Standards, AU
316, 2008. d. Prosedur Analitis
Auditor diwajibkan untuk melaksanakan prosedur analitis atas akun-akun pendapatan karena pelaporan keuangan yang melibatkan salah saji material
seringkali diakibatkan oleh manipulasi pendapatan SAS 99, Codification of Auditing Standards,
AU 316, 2008. e. Dokumentasi PenilaianKecurangan
Auditor wajib mendokumentasikan beberapa hal terkait pertimbangan mengenai salah saji material akibat kecurangan, yaitu diskusi antar personil
tim penugasan tentang kerentanan laporan keuangan terhadap kecurangan material; prosedur yang ditempuh untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
kecurangan material; hasil dari prosedur yang ditempuh untuk menghadapi risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen; dan sifat komunikasi
tentang kecurangan yang disampaikan ke manajemen, komite audit atau pihak lainnya SAS 99, Codification of Auditing Standards, AU 316, 2008.
c. Tanggung Jawab Auditor Atas Eksistensi Kecurangan