64
Tenaga Kerja yang berada dalam Sub Sektor Industri Pengolahan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sub sektor mana yang merupakan basis
dan non basis. Kemudian untuk menunjang dari analisis LQ ini, digunakan analisis Shift Share yaitu mengetahui Komponen Shift, Differensial Shift
dan Proportional Shift di Kota Tangerang berdasarkan perkembangan PDRB yang berasal dari jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan sub sektor
industri itu. Selanjutnya dari sub sektor yang unggulan itu dianalisis
pengembangan sub sektor tersebut sehingga memberikan strategi yang tepat bagi para perusahaan sehingga mereka dapat lebih meningkatkan
hasil produksinya. Analisis ini menggunakan SWOT kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan.
a. Analisis Potensi Sub Sektor Industri
Analisis LQ ini digunakan untuk mengetahui sub sektor industri pengolahan non migas mana yang merupakan kegiatan basis
dan kegiatan non basis di Kota Tangerang. Kriteria dari analisis ini bila hasil LQ 1 maka kegiatan sub sektor industri dikatakan sub sektor
yang basis, sedangkan bila LQ 1 maka kegiatan sub sektor industri dikatakan sub sektor yang non basis. Hasil perhitungan LQ dapat
dilihat di bawah ini yaitu selama 6 tahun terakhir dari tahun 2005-2010 sebagai berikut :
65
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient
di Kota Tangerang Tahun 2005-2010
Lapangan Usaha 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Rata-
rata
Makanan, Minuman dan Tembakau
1.061 1.019 1.194 1.145 1.194 1.088 1.117
Tekstil, Barang Kulit dan Tembakau
0.896 1.114 0.980 1.003 1.042 0.729 0.961 Barang Kayu dan Hasil
Hutan Lainnya 0.721 0.543 0.759 0.770 0.662 0.735 0.698
Kertas dan Barang Cetakan 1.047 0.573 0.854 0.876 0.658 0.699 0.784 Pupuk, Kimia, dan Barang
dari Karet
1.353 0.902 0.824 0.837 1.127 1.919 1.160
Semen dan Barang Galian non Logam
0.624 0.542 0.509 0.524 0.546 0.461 0.534 Logam Dasar, Besi, dan
Baja 0.675 0.764 0.898 0.805 0.883 0.831 0.809
Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan
1.441 1.808 1.854 1.749 1.205 1.293 1.558
Barang Lainnya. 0.911 3.866 2.613 2.421 1.063 0.445 1.886
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tangerang diolah kembali Keterangan : sektor basis
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diidentifikasikan bahwa sub sektor mana yang merupakan sub sektor basis dan non basis. Kota
Tangerang memiliki 4 sub sektor industri pengolahan non migas yang merupakan basis, yaitu sub sektor industri barang lainnya merupakan
sub sektor basis peringkat pertama dengan rata-rata LQ sebesar 1.886 Sub sektor industri yang basis kedua merupaka sub sektor industri alat
angkutan, mesin dan peralatan dengan rata-rata LQ sebesar 1.558. Sub sektor yang ketiga merupakan sub sektor industri pupuk, kimia dan
barang dari karet dengan rata-rata LQ sebesar 1.160. Dan sub sektor industri yang basis keempat merupakan sub sektor makanan, minuman
dan tembakau dengan rata-rata LQ sebesara 1.117. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sub sektor industri
pengolahan non migas yang merupakan sub yang basis. Sub sektor ini
66
memiliki kekuatan ekonomi dan dapat berpengaruh kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Kemudian sub
sektor basis ini sudah mampu memenuhi kebutuhan dari masyarakat Kota Tangerang dan dapat diekspor lintas daerah dengan produk yang
dihasilkan. Dengan demikian sub sektor ini menjadi unggulan dan berpotensi untuk lebih dikembangkan oleh pemerintah Kota
Tangerang. Berdasarkan tabel di atas pula, bahwa terdapat 5 sub sektor
industri pengolahan non migas yang non basis. Di antaranya sub sektor industri tekstil, barang kulit, dan tembakau dengan rata-rata LQ
sebesar 0.961. Sub sektor kedua yang merupakan non basis dengan rata-rata LQ sebesar 0.809 yaitu industri logam dasar, besi dan baja.
Rata-rata LQ ketiga yaitu sub sektor industri kertas dan barang cetakan sebesar 0.784. Sub sektor non basis keempat yaitu sub sektor industri
barang kayu dan hasil hutan lainnya dengan rata-rata LQ sebesar 0.698 dan terakhir sub sektor industri semen dan barang galian non logam
dengan rata-rata LQ sebesar 0.534. Hal ini menunjukkan bahwa 5 sub sektor ini merupakan sub
sektor yang merupakan non basis. Yang mana sub sektor ini tidak dapat melakukan kegiatan ekspor lintas daerah karena sub sektor ini
merupakan sub sektor yang hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tangerang. Produk yang dihasilkan dapat dinikmati oleh
masyarakat Kota Tangerang. Oleh karena itu, sub-sub sektor industri pengolahan non migas ini merupakan sub sektor yang potensial untuk
67
dapat dikembangkan lebih lagi oleh pemerintah daerah Kota Tangerang sehingga dapat lebih baik dan dapat melakukan kegiatan
ekspor lintas daerah serta akhirnya dapat memberikan sumbangan kepada PDRB Kota Tangerang ke depannya.
b. Analisis Shift Share