93
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sub sektor industri pengolahan non migas yang unggulan di Kota
Tangerang pada tahun 2005-2010 adalah sub sektor industri makanan, minuman, dan tembakau; industri pupuk, kimia dan barang dari karet;
industri alat angkutan, mesin dan peralatan; dan industri barang lainnya. 2.
Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis Shift Share maka diperoleh : a.
Industri yang memiliki spesialisasi dan pertumbuhannya cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tingkat Provinsi terdapat 7
industri yaitu industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil, barang kulit dan tembakau; industri barang kayu dan hasil hutan
lainnya; industri pupuk, kimia dan barang dari karet; industri logam dasar, besi dan baja; industri alat angkutan, mesin dan peralatan serta
industri barang lainnya. b.
Industri yang memiliki daya saing tinggi dan pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan industri yang berada di provinsi terdapat 2
industri yaitu industri pupuk,kimia dan barang dari kimia; dan industri logam dasar, besi dan baja.
c. Industri yang memiliki rata-rata positif yaitu terdapat 4 industri yaitu
industri makanan,minuman, dan tembakau; industri kertas dan barang
94
cetakan; industri logam dasar, besi dan baja; serta industri barang lainnya.
3. Dalam pengembangan kegiatan industri memerlukan strategi yang tepat.
Strategi ini dapat dilihat dari faktor-faktor yang berada di dalam maupun di luar perusahaan tersebut. Strategi-strategi tersebut dibahas dalam kajian
SWOT. SWOT ini dilakukan terhadap industri yang basis dan unggul di Kota Tangerang. Berikut ini adalah strategi yang dilakukan dalam
pengembangan industri di Kota Tangerang : a.
Faktor kekuatan dan peluang akan memberikan sebuah keuntungan komparatif bagi perusahaan, strategi yang dapat dilakukan adalah :
1 Pemerintah daerah harus meningkatkan pelayanannya dengan
memberikan fasilitas, sarana dan prasarana serta dukungan berupa modal bagi perusahaan yang ingin mengembangkan kegiatan
produksinya. 2
Meningkatkan hubungan kemitraan dengan industri-industri basis di Kota Tangerang sehingga industri dapat menjalin hubungan baik
dengan pemerintah daerah. Mengadakan kegiatan bazaar dari hasil industri Kota Tangerang.
3 Perbaiki infrastruktur jalan untuk proses mobilitas barang produksi
baik dari dalam dan luar Kota Tangerang. b.
Faktor kekuatan dengan ancaman akan memberikan sebuah mobilisasi bagi perusahaan, strategi yang dapat dilakukan yaitu :
1 Memberikan sarana pengembangan bagi kegiatan industry
95
khususnya peningkatan kualitas dari SDM yang berada di dalam industri sehingga produktifitas pun semakin meningkat.
2 Pemberian upah dan gaji oleh industri di Kota Tangerang harus
dengan kualitas SDM dari industri tersebut. c.
Faktor kelemahan dengan peluang akan memberikan sebuah kesempatan investasi dapat masuk dan keluar dari dalam dan luar
daerah, strategi yang dapat dilakukan yaitu : 1
Kegiatan-kegiatan industri juga harus memperhatikan untuk menarik investasi yang berasal dari dalam maupun luar sehingga
mampu menjalankan produksi tidak bergantung kepada kemampuan internal perusahaan.
2 Tidak ada pungutan liar yang meresahkan para pengusaha.
Tindakan tegas bagi oknum yang melanggar harus dikenakan. 3
Peranan masyarakat pun harus digalakan agar mereka dapat melakukan permintaan yang tinggi untuk barang-barang hasil
daerah berupa produk industri yang unggul. d.
Faktor kelemahan dengan ancaman akan memberikan sebuah tindakan pencegahan terhadap seluruh dampak yang diakibatkan, strategi yang
dilakukan yaitu : 1
Permudah akses izin pendirian industri oleh pemerintah daerah sehingga industri di Kota Tangerang akan tumbuh.
2 Melakukan pengolahan akibat limbah yang dihasilkan oleh industri
sehingga limbah yang dianggap sampah dapat berdaya guna bagi masyarakat.
96
3 Penciptaan industri menjadi sarana penciptaan lapangan kerja yang
baru bagi industri. Pengangguran pun akan semakin ditekan dari kegiatan yang memprioritaskan karyawannya dari lingkungan
sekitar. e.
Berdasarkan pendekatan SWOT kuantitatif diperoleh hasil yaitu : 1
Kegiatan industri daur ulang berada pada kuadran I yang menandakan industri ini merupakan industri yang kuat dan
berpeluang untuk berkembang dan tumbuh lebih baik. 2
Kegiatan industri peralatan kantor berada pada kuadran I yang menandakan industri ini merupakan industri yang kuat dan
berpeluang untuk berkembang dan tumbuh lebih baik. 3
Kegiatan industri cat furniture berada pada kuadran I yang menandakan industri ini merupakan industri yang kuat dan
berpeluang untuk berkembang dan tumbuh lebih baik. 4
Kegiatan industri roti berada pada kuadran I yang menandakan industri ini merupakan industri yang kuat dan berpeluang untuk
berkembang dan tumbuh lebih baik.
B. Implikasi