Analisis Location Quotient LQ Analisis Shift Share

43

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah menggunakan data sekunder. Data sekunder ini merupakan data yang diambil dari instansi-instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik BPS, dan Badan Pusat Statistik Kota Tangerang. Data yang digunakan berupa PDRB sub sektor industri pengolahan yang terdiri dari sembilan jenis industri periode 2005-2010 dan jumlah tenaga kerja dari masing-masing jenis industri dalam sektor industri pengolahan di Kota Tangerang.

D. Metode Analisis

Analisis data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan Analisis Kuantitatif yang merupakan suatu metode analisis yang bersifat hitungan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data yang berbentuk angka. Dalam penelitian ini juga menggunakan analisis Kualitatif dengan mengadakan wawancara dan observasi terhadap objek penelitiannya. Data yang digunakan yaitu PDRB sub sektor industri pengolahan Kota Tangerang atas dasar harga konstan periode tahun 2005-2010 dan tenaga kerja dalam sembilan jenis industri. Dengan judul penelitian “Analisis Potensi Ekonomi Sub Sektor Industri Pengolahan Kota Tangerang Periode 2005- 2010 ”. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Location Quotient LQ

Analisis ini merupakan perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektorindustri di suatu daerahkota terhadap besarmya peranan suatu sektorindustri tersebut secara provinsi Tarigan:2005,80. Ada dua cara untuk mengukur LQ dari suatu sektor dalam suatu perekonomian wilayah 44 yakni melalui pendekatan nilai tambah atau PDRB Produk Domestik Regional Bruto dan tenaga kerja Arief Daryanto,2010:20. Berdasarkan penelitian ini adalah membandingkan sub sektor industri pengolahan Kota Tangerang dengan Provinsi Banten dengan pendekatan tenaga kerja. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sub sektor yang basis dan non basis di Kota Tangerang. Rumusnya adalah sebagai berikut Arief Daryanto,2010:21 : 3.1 Di mana : Li : Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor i di Kota Tangerang Lt : Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor di Kota Tangerang Ni : Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor di Provinsi Banten Nt : Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor di Provinsi Banten Hasil dari analisis ini adalah apabila LQ 1 artinya peranan sektor tersebut di daerah itu lebih menonjol dari pada sektor lain di daerah tersebut Sektor Basis Ekonomi dan sektor ini menjadi kekuatan daerah untuk mengekspor produksnya ke luar daerah. Sebaliknya, apabila LQ 1 maka peranan sektor tersebut di daerah itu lebih kecil dari pada sektor lain Sektor Non Basis Ekonomi dan sektor ini hanya menjadi pengimpor dari luar daerah.

2. Analisis Shift Share

Berdasarkan Lina Suherty 2008 analisis Shift Share digunakan untuk menentukan kinerjaproduktifitas suatu daerah, pergeseran struktur, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi sektor-sektor ekonomi 45 potensial suatu daerah, kemudian membandingkananya dengan daerah yang lebih besar regionaldaerah. Rumus analisis Shift Share dalam Lina Suherty Glasson, 1990:95-96 adalah sebagai berikut : Gj = Yjt - Yjo = Nj + Pj + Dj Nj = [Yjo YtYo] - Yjo P+Dj = Yjt - [YtYo Yjo] = Gj - Nj Pj = [YitYio - YtYo] Yijo Dj = Yijt - [YitYioYijo] = P+Dj - Pj 3.2 Keterangan : Gj : Pertumbuhan PDRB Total Kota Tangerang Nj : Komponen Share Kota Tangerang P+Dj : Komponen Net Shift Kota Tangerang Pj : Proportional Shift Kota Tangerang Dj : Differential Shift Kota Tangerang Yj : PDRB Sektor Total Kota Tangerang Y : PDRB Sektor Total Provinsi Banten o,t : periode awal dan periode akhir perhitungan i : sub sektor pada PDRB Jika Dj 0, maka pertumbuhan sub sektor i di Kota Tangerang lebih cepat dari pertumbuhan sub sektor yang sama di Provinsi Banten. 46 Dan bila Dj 0, maka pertumbuhan sub sektor i di Kota Tangerang relatif lebih lambat dari pertumbuhan sub sektor yang sama di Provinsi Banten. Bila Pj 0, maka Kota Tangerang akan berspesialisasi pada sub sektor di tingkat Provinsi tumbuh lebih cepat. Sebaliknya bila Pj 0, maka Kota Tangerang akan berspesialisasi pada sub sektor yang ditingkat Provinsi tumbuh lebih lambat.

3. Analisis SWOT