Pengembangan SWOT dengan Pendekatan Kuantitatif

81

C. Pengembangan SWOT dengan Pendekatan Kuantitatif

Metode SWOT dengan pendekatan kuantitatif yaitu melakukan perhitungan dari faktor-faktor strategi internal dan eksternal dari industri yang bersangkutan. Dengan demikian perhitungan tersebut akan memperoleh posisi dari industri terbagi dalam beberapa kuadran sehingga dapat menjadi masukkan bagi industri tersebut. Faktor-faktor strategi internal terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan industri sedangkan faktor-faktor strategi eksternal terdiri dari faktor peluang dan hambatan. Tahap-tahap perhitungan SWOT dengan pendekatan ini Siti Ruchmi:2008 dan Fredi Rangkuti:2006 adalah : 1. Menentukan faktor-faktor strategi internal dan eksternal 5-10 faktor. Faktor strategi internal berupa kekuatan dan kelemahan industri terdiri dari 5-10 faktor sedangkan faktor strategi eksternal berupa peluang dan hambatan terdiri dari 5-10 faktor. 2. Menentukan nilai bobot dari masing-masing faktor baik internal dan eksternal yang terdiri dari 5-10 faktor. Ketentuan dari nilai bobot ini dari 0.0 tidak penting sampai 1.0 penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Menjumlahkan nilai bobot dari masing-masing faktor baik internal maupun eksternal. Jumlah dari bobot masing-masing faktor internal dan eksternal tersebut tidak melebihi nilai 1.00. 4. Menentukan nilai rating dari masing-masing faktor internal dan eksternal yang terdiri dari 5-10 faktor. Ketentuan dari nilai bobot ini dari 1 kecil 82 sampai 4 sangat besar untuk faktor kekuatan dan peluang. Sedangkan untuk faktor kelemahan dan hambatan dengan nilai rating 1 sangat besar sampai dengan 4 kecil. 5. Menentukan nilai dari masing-masing faktor internal dan eksternal yang terdiri dari 5-10 faktor dengan mengalikan antara nilai bobot dengan nilai rating. 6. Menentukan posisi kuadran dari industri-industri tersebut yaitu dengan cara menghitung antara nilai kekuatan dengan kelemahan serta selisih antara nilai peluang dengan hambatan. Kemudian hasil pengurangan antara nilai kekuatan dan kelemahan dikategorikan sebagai sumbu X sedangkan pengurangan antara nilai peluang dan hambatan dikategorikan sebagai sumbu Y. 7. Setelah didapatkan hasil pengurangan antar masing-masing faktor. Kemudian membandingkan antara sumbu X dan sumbu Y. Ketentuannya sudah dibahas dalam pembahasan sebelumnya. 8. Tahap akhir diperoleh kuadran dari masing-masing industri dengan melihat dari SWOT masing-masing industri. 83 Tabel 4.16 Matriks Strategi Internal dan Eksternal Industri Daur Ulang Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai KEKUATAN 1. Harga yang terjangkau bagi konsumen 2. Memiliki keunggulan produk berupa kualitas yang baik, motif produk dan tahan lama. 3. Ketersediaan SDM dalam mengerjakan produk. 4. Memiliki pangsa pasar sendiri untuk produk daur ulang. 5. Modal untuk produksi barang daur ulang terjangkau. 6. Ketersediaan bahan baku berupa sampah dan plastik. 0.10 0.10 0.15 0.10 0.15 0.10 3 3 4 3 4 3 0.30 0.30 0.60 0.30 0.60 0.30 KELEMAHAN 1. Kurang memadainya gerai-gerai untuk memasang hasil produk daur ulang di Kota Tangerang, 2. Bila dibandingkan dengan merek terkenal, produk daur ulang jauh berbeda. 0.15 0.15 3 3 0.45 0.45 Jumlah 1.00 - 3.30 PELUANG 1. Adanya dukungan pemerintah daerah untuk meningkatkan kegiatan produksi produk dari daur ulang sampah dan plastik. 2. Produksi daur ulang ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat 3. Produksi daur ulang dapat mengurangi sampah di Kota. 4. Produksi daur ulang mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan. 5. Adanya ketertarikan luar negeri dan daerah untuk memproduksi barang daur ulang. 0.15 0.15 0.10 0.10 0.20 4 4 3 3 4 0.60 0.60 0.30 0.30 0.80 HAMBATAN 1. Persaingan yang berasal dari produk-produk sejenis yang 0.15 3 0.45 84 bermerek jika produk yang dihasilkan tidak memiliki kualitas. 2. Kompetitor yang berasal dari luar daerah yang menghasilkan produk sejenis. 0.15 1 0.15 Jumlah 1.00 - 3.20 Sumber : hasil diolah Berdasarkan hasil perhitungan di atas pengurangan antara faktor kekuatan dan kelemahan yaitu 1.50. Sedangkan pengurangan faktor peluang dan ancaman yaitu 2.00. Hal ini menunjukkan bahwa industri daur ulang berada pada kuadran I yaitu sumbu X bernilai positif sedangkan sumbu Y bersumbu positif. Dalam hal ini industri di atas merupakan sebuah industri yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya industri dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Tabel 4.17 Matriks SWOT Industri Daur Ulang Eksternal Internal OPPORTUNITY THREATHS STRENGTH 1. Meningkatkan hasil produk daur ulang dengan memperhatikan konsistensi kualitas agar tidak kalah dengan merek lain 2. Melakukan promosi produk daur ulang baik di daerah sendiri maupun di luar daerah dan asing 1. Meningkatkan kreatifitas dalam produk hasil daur ulang dengan memperhatikan motif dan kualitas 2. Meningkatkan skala produksi dari produk daur ulang sehingga permintaan tidak turun WEAKNESS 1. Pemerintah daerah memberikan bantuan berupa modal, sarana 1. Gerai promosi produk daur ulang harus dekat dengan 85 dan prasarana untuk memasarkan produk daur ulang 2. Melakukan kegiatan promosi dengan kegiatan bazaar sehingga produk dapat dikenal masyarakat masyarakat agar produk dapat menarik pasar 2. Jalin kerja sama dengan pihak asing agar diperoleh investasi untuk jalanya produksi Sumber : Hasil diolah Tabel 4.18 Matriks Strategi Internal dan Eksternal Industri Peralatan Kantor Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai KEKUATAN 1. Harga yang terjangkau bagi konsumen 2. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. 3. Ketersediaan SDM dalam mengerjakan produk. 4. Terjalinnya hubungan baik dengan para konsumen sehingga kegiatan pemasaran produk pun dapat dilakukan. 5. Produk yang inovatif dihasilkan dari perusahaan. 0.10 0.15 0.10 0.10 0.10 3 3 3 4 3 0.30 0.45 0.30 0.40 0.30 KELEMAHAN 1. Pendidikan SDM yang kurang memadai. 2. Proses perekrutan SDM masih bersifat kekeluargaan. 3. Belum adanya dukungan dari pemerintah karena adanya kekurangan dari internal industri. 4. Gaji tidak berdasarkan UMR tetapi berdasarkan lama kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan dan loyalitas. Serta upah masih bersifat borongan. 5. Manajemen perusahaan yang tidak berjalan dengan sehat. 0.15 0.05 0.05 0.15 0.10 1 2 3 2 2 0.15 0.10 0.15 0.30 0.20 Jumlah 1.00 - 2.65 Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai 86 PELUANG 1. Pengelolaan dan pemanfaatan limbah dari sisa-sisa produksi 2. Pengelolaan yang baik dan transparan memberikan perubahan bagi perkembangan industri. 3. Permintaan pasar yang banyak. 0.25 0.15 0.25 3 3 4 0.75 0.45 1.00 HAMBATAN 1. Kenaikan harga bahan produksi sehingga akan menaikkan harga jual produk. 2. Industri akan tidak berjalan dengan baik bila masih melakukan proses yang tidak sehat. 3. Persaingan yang berasal dari perusahaan yang sejenis. 0.10 0.10 0.15 2 2 1 0.20 0.20 0.15 Jumlah 1.00 - 2.75 Sumber : Hasil diolah Berdasarkan hasil perhitungan di atas pengurangan antara faktor kekuatan dan kelemahan yaitu 0.85. Sedangkan pengurangan faktor peluang dan ancaman yaitu 1.65. Hal ini menunjukkan bahwa industri daur ulang berada pada kuadran I yaitu sumbu X bernilai positif sedangkan sumbu Y bersumbu positif. Dalam hal ini industri di atas merupakan sebuah industri yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya industri dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. 87 Tabel 4.19 Matriks SWOT Industri Peralatan Kantor Eksternal Internal OPPORTUNITY THREATHS STRENGTH 1. Meningkatkan produk yang dihasilkan sehingga permintaan dari masyarakat akan tetap meningkat 2. Merektrut SDM yang tepat dalam bidangnya sehingga mampu mengembangkan industri 1. Merekrut karyawan yang bersifat terbuka dan bebas tidak hanya dari kalangan tertentu 2. Menjaga konsistensi kualitas produk agar konsumen tidak ke lain hati WEAKNESS 1. Memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan dan pengetahuan bagi karyawan yang kurang 2. Meningkatkan pengolahan hasil limbah dari produksi agar menjadi nilai ekonomis bagi industri 1. Membuat sistem pengelolaan industry yang bersifat terbuka dan bertanggung jawab 2. Melakukan evaluasi pada akhir produksi untuk mengendalikan keadaan baik dari internal maupun eksternal industri Sumber : Hasil diolah Tabel 4.20 Matriks Strategi Internal dan Eksternal Industri Cat Furniture Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai KEKUATAN 1. Produk memiliki karakteristik, inovasi dan kualitas yang berbeda dengan produk lain. 2. Ketersediaan bahan baku dan teknologi. 3. Hubungan yang baik dengan pihak konsumen sebagai sarana pemasaran. 4. Manajemen keuangan dan arus produksi sangat diperhitungkan 5. Dekat dengan akses keluar masuk tol. 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 4 4 4 2 3 0.40 0.40 0.40 0.20 0.30 88 KELEMAHAN 1. Gaji dan pendidikan karyawan masih minim. 2. Tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam pengembangan industri. 3. Letak industri yang jauh dari pusat kota. 4. Kurang tersedianya transportasi dan lahan untuk industri 5. Modal yang tinggi dalam pengembangan industri ini. 0.15 0.05 0.10 0.10 0.10 2 3 3 3 1 0.30 0.15 0.30 0.30 0.10 Jumlah 1.00 - 2.85 Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai PELUANG 1. Produk yang dihasilkan beda dibandingkan dengan industri cat yang sudah besar dan memiliki keunggulan. 2. Produk yang dibuat memiliki harga yang terjangkau dan inovatif. 3. Konsumen yang banyak dan memiliki permintaan yang tinggi. 4. Pengelolaan keuangan yang tertata memberikan gambaran perusahaan terus memperoleh keuntungan. 5. Skala produksi yang terus meningkat. 0.10 0.10 0.15 0.10 0.10 3 4 4 2 3 0.30 0.40 0.60 0.20 0.30 HAMBATAN 1. Pungutan liar yang berasal dari oknum pemerintah dalam pengurusan legalitas 2. Perputaran uang akan bermasalah bila pemasukan dari konsumen dan supplier tidak berjalan. 3. Kehilangan kepercayaan supplier dan konsumen bila perusahaan melakukan kesalahan. 4. Tidak mempermasalahkan persaingan dengan industri lain. 0.10 0.10 0.15 0.10 2 2 1 1 0.20 0.20 0.15 0.10 Jumlah 1.00 - 2.45 Sumber : Hasil diolah 89 Berdasarkan hasil perhitungan di atas pengurangan antara faktor kekuatan dan kelemahan yaitu 0.55 sedangkan pengurangan faktor peluang dan ancaman yaitu 1.15. Hal ini menunjukkan bahwa industri daur ulang berada pada kuadran I yaitu sumbu X bernilai positif sedangkan sumbu Y bersumbu positif. Dalam hal ini industri di atas merupakan sebuah industri yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya industri dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Tabel 4.21 Matriks SWOT Industri Cat Furniture Eksternal Internal OPPORTUNITY THREATHS STRENGTH 1. Menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan 2. Meningkatkan produksi produk yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali terhadap limbah yang digunakan 3. Perekrutan SDM yang handal dalam pengelolaan keuangan 1. Menjalin hubungan yang baik dengan semua supplier bahan baku dan konsumen 2. Pengelolaan laporan keuangan yang baik dan benar 3. Produk yang memiliki kualitas baik tetap dipertahankan di tengah persaingan WEAKNESS 1. Peningkatan pendidikan karyawan dengan memberikan pelatihan dan pengalaman lebih lanjut lagi 2. Mengajukan proposal usaha kepada dinas terkait untuk mendapatkan modal yang berguna bagi produksi 3. Mempromosikan hasil produk saat ada acara- acara tertentu 1. Perekrutan tenaga ahli dalam segala bidang di dalam industry sehingga kelemahan dan hambatan dapat tertanggulangi 2. Menciptakan produk unggulan yang baru sehingga menambah produksi dari industri Sumber : Hasil diolah 90 Tabel 4.22 Matriks Strategi Internal dan Eksternal Industri Roti Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai KEKUATAN 1. Produknya memiliki keunggulan dari rasa, bebas dari bahan pengawet, tahan lama, bebas jamur. Dan harga yang bersaing 2. Teknologi sudah banyak digunakan dalam proses produksi. 3. Memiliki konsumen yang setia terhadap produk ini. 4. Ketersediaan bahan baku dalam proses produksi. 5. Resep buatan produk sudah teruji. 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 4 4 4 3 3 0.40 0.40 0.40 0.30 0.30 KELEMAHAN 1. SDM tidak memiliki pendidikan tinggi hanya sampai jenjang SMP. 2. Pengelolaan industri masih bersifat keluarga. 3. Gajiupah masih bersifat upah harian dan tergantung penjualan yang habis. 4. Komunikasi yang sulit untuk konsumen melakukan permintaan besar. 5. Kegiatan pemasaran hanya lewat konsumen setia dan gerobak- gerobak yang digunakan berjualan. 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 2 4 2 4 3 0.20 0.40 0.20 0.40 0.30 Jumlah 1.00 - 3.30 Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai PELUANG 1. Konsumen yang paling besar berasal dari kalangan pemerintahan dan sekolah. 2. Memiliki beberapa varian yang disukai oleh konsumen. 3. Produk yang dihasilkan dekat dengan masyarakat dan pusat industri pun dekat pula dengan masyarakat. 4. Permintaan yang banyak memberikan peluang menciptakan penawaran itu sendiri. 5. Adanya dukungan dari pemerintah 0.10 0.10 0.10 0.15 0.15 3 3 3 4 4 0.30 0.30 0.30 0.60 0.60 91 berupa pemberian pelatihan kepada tenaga kerja untuk membuat produk yang inovatif. HAMBATAN 1. Kurangnya inovasi dan kreatifitas dalam menghasilkan produk. 2. Pengelolaan yang bebas dari sifat keluarga sehingga perusahaan pun akan maju dengan pesat. 3. Banyaknya tenaga kerja yang keluar akibat banyak industri produk yang serupa. 4. Persaingan dalam industri produk ini sangat maju dan pesat. 0.10 0.10 0.10 0.10 3 2 2 4 0.30 0.20 0.20 0.40 Jumlah 1.00 - 3.20 Sumber : Hasil diolah Berdasarkan hasil perhitungan di atas pengurangan antara faktor kekuatan dan kelemahan yaitu 0.30. Sedangkan pengurangan faktor peluang dan ancaman yaitu 1.00. Hal ini menunjukkan bahwa industri roti berada pada kuadran I yaitu sumbu X bernilai positif sedangkan sumbu Y bersumbu positif pula. Dalam hal ini industri di atas merupakan sebuah industri yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya industri dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. 92 Tabel 4.23 Matriks SWOT Industri Roti Eksternal Internal OPPORTUNITY THREATHS STRENGTH 1. Menjaga keunggulan produk roti yang dihasilkan sehingga industry dapat menghadapi persaingan 2. Menambah jenis- jenis rasa dari produk roti sehingga memberikan pengaruh positif terhadap permintaan dari konsumen 1. Menjaga kualitas produk di tengah persaingan 2. Menciptakan inovasi dalam produk yang dihasilkan WEAKNESS 1. Melakukan kegiatan yang menarik minat dari pemerintah sehingga memunculkan investasi dari pihak manapun 2. Pengadaan media pemasaran agar produk dapat diketahui oleh konsumen yang sulit dijangkau 1. Memberikan pendidikan, pelatihan dan pengetahuan kepada seluruh karyawan sehingga mengurangi dampak upah yang kecil dan keluar masuknya karyawan 2. Pengelolaan diberikan kepada SDM yang berpengetahuan dan berpengalaman 3. Penyediaan sarana dan prasarana komunikasi dan alat untuk memasarkan produk Sumber : Hasil diolah 93

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sub sektor industri pengolahan non migas yang unggulan di Kota Tangerang pada tahun 2005-2010 adalah sub sektor industri makanan, minuman, dan tembakau; industri pupuk, kimia dan barang dari karet; industri alat angkutan, mesin dan peralatan; dan industri barang lainnya. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis Shift Share maka diperoleh : a. Industri yang memiliki spesialisasi dan pertumbuhannya cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tingkat Provinsi terdapat 7 industri yaitu industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil, barang kulit dan tembakau; industri barang kayu dan hasil hutan lainnya; industri pupuk, kimia dan barang dari karet; industri logam dasar, besi dan baja; industri alat angkutan, mesin dan peralatan serta industri barang lainnya. b. Industri yang memiliki daya saing tinggi dan pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan industri yang berada di provinsi terdapat 2 industri yaitu industri pupuk,kimia dan barang dari kimia; dan industri logam dasar, besi dan baja. c. Industri yang memiliki rata-rata positif yaitu terdapat 4 industri yaitu industri makanan,minuman, dan tembakau; industri kertas dan barang