Sruktur Kepemilikan Statistik Deskriptif

94 Q tertinggi, nilai Tobin’s Q terendah juga berturut-turut selama periode penelitian dimiliki oleh PT. Pudjiadi Prestige, Tbk yang nilainya selalu berada dibawah satu yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 0,55 untuk tahun 2007, sebesar 0,24 pada tahun 2008, sebesar 0,46 pada tahun 2009 dan sebesar 0,55 pada tahun 2010, kecuali pada tahun 2011 nilai Tobin’s Q terendah dimiliki oleh PT. Sumi Indo Kabel, Tbk, yaitu sebesar 0,55. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai perusahaan cukup tinggi, hal tersebut tercermin dalam rasio nilai pasarnya, yaitu Tobin’s Q. Karena semakin tinggi rasio nilai pasar tersebut maka semakin baik prospek atau masa depan pertumbuhan perusahaan tersebut.

b. Sruktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan saham merupakan distrbusi saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan KM direktur dan komisaris dan pihak institusi KI. 1 Kepemilikan Manajerial KM Kepemilikan manajerial KM menggambarkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan yang terdiri dari direktur dan komisaris yang diukur dengan menggunakan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen. Rasio ini digunakan untuk mengetahui proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan terhadap total saham yang 95 beredar. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai standar deviasi yang cukup besar dan berada di atas rata-rata yaitu sebesar 6,69182. Hal ini menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum nilai kepemilikan manjerial tinggi. Adapun rasio yang diperoleh dari indikator-indikator yang diteliti dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Kepemilikan Managerial NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011 1 ASII 0,02 0,03 0,04 0,04 0,04 2 AUTO 0,04 0,07 0,04 0,07 0,07 3 BRAM 25,40 25,40 25,40 25,40 28,09 4 IKBI 0,09 0,10 0,10 0,10 0,10 5 INDF 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 6 KLBF 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 7 LION 0,18 0,23 0,23 0,23 0,23 8 LMSH 25,58 25,60 25,61 25,61 25,61 9 SMSM 8,26 6,04 6,04 6,04 6,04 10 TCID 0,75 0,19 0,18 0,14 0,14 11 UNVR 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 12 AALI 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 13 ITMG 0,03 0,03 0,02 0,01 0,02 14 ACES 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 15 AKRA 0,13 0,24 0,50 0,63 0,87 16 DGIK 2,89 2,89 2,89 2,89 2,89 17 JKON 3,77 3,77 4,78 4,78 4,23 18 JRPT 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 19 LTLS 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 20 MTDL 1,71 6,42 10,07 10,83 1,77 21 PUDP 3,27 4,89 4,89 4,89 4,89 22 RALS 3,68 3,68 3,68 3,66 3,70 23 SMRA 0,32 0,32 0,32 0,30 0,30 96 24 TGKA 0,23 0,01 0,01 0,01 0,01 25 TOTL 7,41 9,86 10,79 2,56 2,56 26 UNTR 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 27 RUIS 2,65 2,65 2,65 2,65 2,65 28 MNCN 0,50 0,28 0,35 0,42 0,43 Rata-rata 3,24 3,44 3,66 3,39 3,16 Max 25,58 25,60 25,61 25,61 28,09 Min 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 Sumber : Data sekunder diolah Tabel 4.5 Menggambarkan besarnya rata-rata kepemilikan manajerial perusahaan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya. Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai yang kecil, yaitu di tahun 2007 sebesar 3,24, pada tahun 2008 sebesar 3,44, ditahun 2009 sebesar 3,66, pada tahun 2010 sebesar 3,39 dan di tahun terahir 2011 sebesar 3,16. Dari nilai rata-rata tersebut, nilai rata-rata tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 3,66, sedangkan rata-rata terkecil terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,16. Sementara itu, nilai kepemilikan manajerial tertinggi selama periode penelitian dimiliki oleh PT. Lionmesh Prima, Tbk yaitu sebesar 25,58 di tahun 2007, sebesar 25,60 pada tahun 2008, 25,61 pada tahun 2009, dan 25,61 di tahun 2010, tetapi tahun 2011, kepemilikan manajerial tertinggi dimiliki oleh PT. Indo Kordsa, Tbk yaitu sebesar 28,09. 97 Sedangkan nilai kepemilikan manajerial terendah selama periode penelitian dimiliki oleh PT. Kalbe Farma, Tbk, PT. Unilever Indonesia, Tbk, PT. Astra Agro Lestari, Tbk, PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk, PT. Jaya Real Property, Tbk, PT. Tigaraksa Satria, Tbk dan PT. United Tractors, Tbk yaitu dengan nilai sebesar 0,01 pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011, kecuali pada tahun 2010 dan 2011, PT. Kalbe Farma, Tbk tidak termasuk dalam perusahaan yang memiliki nilai kepemilikan manajerial terendah. Hal ini disebabkan kepemilikan saham manajemen perusahaan PT. Kalbe Farma mengalami peningkatan menjadi 0,02. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mempunyai jumlah kepemilikan saham manajerial yang kecil atau kurang dari 5, ini menunjukkan bahwa dengan kepemilikan manajerial yang rendah, kekuasaan yang dimiliki oleh pihak manajemen atas perusahaan semakin kecil. 2 Kepemilikan Institusional KI` Kepemilikan institusional KI merupakan distribusi saham yang dimiliki oleh investor institusional seperti bank, perusahaan investasi, asuransi, maupun kepemilikan lembaga dan perusahaan lainnya, kecuali anak perusahaan dan institusi lain yang memiliki 98 hubungan istimewa perusahaan afiliasi dan perusahaan asosiasi atas laporan yang dibuat menurut data di JSE, serta kepemilikan saham oleh pihak blockholders yaitu saham yang dimiliki oleh perseorangan diatas 5 selama empat tahun berturut-turut tetapi tidak termasuk dalam golongan kepemilikan insider Pujiati dan Widanar, 2009. Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai standar deviasi terbesar yaitu sebesar 24,12870. Hal ini menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum nilai kepemilikan institusional tinggi Adapun rasio yang diperoleh dari indikator-indikator yang diteliti dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut : Tabel 4.6 Kepemilikan Institusional NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011 1 ASII 50,11 50,11 50,11 50,11 50,11 2 AUTO 86,72 93,91 95,65 95,65 95,65 3 BRAM 65,82 65,82 65,82 65,82 65,82 4 IKBI 93,06 93,06 93,06 93,06 93,06 5 INDF 51,53 50,05 50,05 50,05 50,07 6 KLBF 53,62 55,37 56,74 56,64 56,53 7 LION 28,85 28,85 28,85 57,70 57,70 8 LMSH 32,20 32,20 32,22 32,22 32,22 9 SMSM 69,94 69,94 58,13 58,13 58,13 10 TCID 77,88 77,61 77,61 73,77 73,77 11 UNVR 85,00 85,00 85,00 85,00 85,00 12 AALI 79,68 79,68 79,68 79,68 79,68 13 ITMG 77,60 77,60 73,72 65,00 65,00 14 ACES 69,97 73,09 71,80 71,73 72,33 15 AKRA 71,24 71,11 70,82 59,24 59,67 16 DGIK 71,78 64,40 64,40 64,40 64,40 99 17 JKON 15,26 15,90 16,92 17,08 16,22 18 JRPT 12,35 12,46 12,69 12,88 12,88 19 LTLS 63,03 63,03 63,03 63,03 63,03 20 MTDL 12,93 12,93 12,93 12,32 25,13 21 PUDP 14,74 14,74 14,74 15,10 15,10 22 RALS 57,55 56,13 56,13 55,88 55,80 23 SMRA 37,30 42,57 32,53 38,44 37,87 24 TGKA 93,90 93,21 93,21 98,97 98,97 25 TOTL 56,50 57,20 57,19 56,50 56,50 26 UNTR 58,45 59,50 59,50 59,50 59,50 27 RUIS 84,48 77,19 77,19 77,19 77,19 28 MNCN 70,00 77,99 78,41 78,55 75,02 Rata-rata 58,62 58,95 58,15 58,70 59,01 Max 93,90 93,91 95,65 98,97 98,97 Min 12,35 12,46 12,69 12,32 12,88 Sumber : Data sekunder diolah Tabel 4.6 menggambarkan besarnya rata-rata kepemilikan institusional perusahaan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusional perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya. Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel kepemilikan institusional memiliki nilai yang besar berbeda dengan kepemilikan manajerial, yaitu di tahun 2007 sebesar 58,62, pada tahun 2008 sebesar 58,95, ditahun 2009 sebesar 58,15, pada tahun 2010 sebesar 58,70 dan di tahun terahir 2011 sebesar 59,01. Dari nilai rata-rata tersebut, nilai rata-rata tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 59,01, sedangkan rata-rata terkecil terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 100 58,15. Sementara itu, nilai kepemilikan institusional tertinggi selama periode penelitian dimiliki oleh beberapa perusahaan yang berbeda. Pada tahun 2007, nilai kepemilikan institusional tertinggi dimiliki oleh PT. Tigaraksa Satria, Tbk sebesar 93,90. Pada tahun 2008 dan 2009 dimiliki oleh PT. Astra Otoparts, Tbk dengan nilai kepemilikan institusional sebesar 93,91 dan 95,65. Dan untuk tahun 2010 dan 2011 dimiliki oleh PT. Tigaraksa Satria, Tbk dengan nilai kepemilikan institusional yang sama sebesar 98,97. Sedangkan nilai kepemilikan institusional terendah selama periode penelitian yaitu dimiliki oleh PT. Jaya Real Property, Tbk yaitu sebesar 12,35 di tahun 2007, sebesar 12,46 pada tahun 2008, sebesar 12,69 di tahun 2009, dan pada tahun 2011 sebesar 12,88, kecuali pada tahun 2010, nilai kepemilikan institusional terendah dimiliki oleh PT. Metrodata Electronics, Tbk dengan nilai sebesar 12,32. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusional hampir seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mempunyai jumlah kepemilikan saham oleh institusional yang sangat besar secara rata-rata jumlahnya lebih besar dari 50. Hal ini mengakibatkan segala keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan diawasi oleh pihak 101 institusional. Dengan kepemilikan saham institusional yang besar akan menimbulkan usaha pengawasan dan kontrol yang lebih besar oleh pihak institusional terhadap oportunistik manajer sehingga pemanfaatan akan aktiva perusahaan semakin besar dan semakin efisien.

c. Dividend Payout Ratio DPR

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 26 103

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013

2 11 124

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN DIVIDEND PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 5 13

PENDAHULUAN PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 6

KESIMPULAN PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 25

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2001-2007.

0 4 11

PENDAHULUAN PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2001-2007.

0 2 6

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2016)

0 1 17

Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 100