48
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih 2011 yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial terbukti
mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini berarti tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh jajaran manajemen berkaitan dengan tinggi
rendahnya nilai perusahaan. Temuan ini tidak didukung oleh Seifert, Gonenc dan Wright
2005, Short dan Keasey 1999, Crasswell, et. al. 1997, Hermalin dan Weisbach 1991, McConnel dan Servaes 1990; 1995 dan
Morck, Shleifer dan Vishny 1998 dalam Saputra 2010 yang menunjukkan bahwa hubungan di antara nilai perusahaan dan
kepemilikan internal tidak linear bagi sampel di Amerika Serikat. Dalam jumlah pertama, diperoleh nilai perusahaan berkurang apabila
kepemilikan bertambah. Dalam jumlah kedua didapat pertambahan kepemilikan manajerial dikaitkan dengan pengurangan nilai
perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara kepemilikan manajerial dan
nilai perusahaan yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan melalui hipotesis alternatif pertama yang diajukan adalah:
Ha
1
:Interaksi antara Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
b. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan
Investor institusional yang sering sebut sebagai investor yang canggih sophisticated, seharusnya lebih dapat menggunakan
49
informasi periode sekarang dalam memprediksi laba masa depan dibanding investor non instusional. Balsam, et. al. 2002 dalam
Herawaty 2008 menemukan hubungan yang negatif antar discretionary accrual yang tidak diekspektasi dengan imbal hasil di
sekitar tanggal pengumuman karena investor institusional mempunyai akses atas sumber informasi yang lebih tepat waktu dan relevan yang
dapat mengetahui keberadaan. Selain itu, banyak institusional pada hakikatnya tidak melakukan
pengawasan penuh terhadap peusahaan publik sehingga manajer dapat mengambil keputusan yang leluasa didalam pengelolaan manajemen
perusahaan. Akibatnya, investor institusi ini gagal untuk memberikan kontribusi positif lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan investor
individual. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sujoko dan Soebiantoro 2007 yang menemukan bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Karena
dengan adanya kepemilikan institusional menunjukkan bahwa manajemen
akan mendapat
pengawasan dalam
operasional perusahaan sehingga pengambilan keputusan perusahaan pun akan
lebih efektif dan efisien. Hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional dimaksudkan untuk mempertahankan
kredibilitas dari laporan keuangan dan perlindungan terhadap perilaku seperti manajemen laba. Pemantauan yang efektif oleh kepemilikan
50
institusional akan menghubungkan antara kompensasi dengan kinerja. Apabila kompensasi tidak dikaitkan dengan ukuran kinerja seperi
laba, maka akan mengurangi manajemen laba. Dari berbagai keterkaitan antara kepemilikan institusional dengan
nilai perusahaan diatas, maka dapat dirumuskan melalui hipotesis alternatif kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha
2
:Interaksi antara
Kepemilikan Institusional
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan
2. Hubungan Dividend Payout Ratio dengan Nilai Perusahaan