91
Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation KM
140 .01
28.09 3.3778
6.69182 KI
140 12.32
98.97 58.6876
24.12870 DPR
140 .01
7.65 .4424
.68850 CH
140 9.38
14.60 11.5151
.88802 KA
140 .00
1.00 .6714
.47138 Q
140 .24
15.01 2.0636
2.33752 Valid N
listwise 140
Sumber : Output SPSS 19 Pengolahan data mentah dari penelitian ini dapat dilihat sebagaimana
diringkas pada tabel 4.3 diatas yang menunjukkan bahwa jumlah sampel atau N data valid yang akan diteliti adalah 140 sampel. Selanjutnya data
– data yang diperoleh dari variabel observedindikator yang diteliti
diantaranya akan lebih rinci dijelaskan di bawah ini :
a. Nilai Perusahaan Q
Nilai perusahaan Q dapat tercermin dari harga sahamnya. Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran bagi
pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi
kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan diproksikan dengan menggunakan nilai rasio
Tobin’s Q, yaitu perbandingan nilai pasar ekuitas yang didapat dari harga penutupan dikalikan dengan jumlah saham ditambah dengan
92
nilai buku dari total hutang dibagi dengan nilai buku dari total hutang ditambah dengan nilai buku dari total aktiva. Nilai standar deviasi
nilai perusahaan dibawah dibawah nilai rata-ratanya yaitu sebesar 2,33752. Hal ini berarti menggambarkan bahwa kesenjangan antara
nilai maksimum dengan nilai minimum dari nilai perusahaan rendah. Adapun rasio yang diperoleh dari indikator
Tobin’s Q yang diteliti dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.4 Nilai Perusahaan Q
NO. KODE 2007
2008 2009
2010 2011
1 ASII
2,24 1,03
2,03 2,44
2,46 2
AUTO 1,06
0,98 1,23
2,19 2,20
3 BRAM
0,85 0,77
0,73 1,01
0,93 4
IKBI 0,85
0,44 1,01
0,79 0,55
5 INDF
1,46 0,87
1,39 1,38
1,16 6
KLBF 2,67
0,91 2,14
4,87 4,39
7 LION
0,72 0,84
0,56 0,80
0,92 8
LMSH 0,86
0,95 0,77
0,99 0,91
9 SMSM
1,13 1,37
1,57 2,00
2,13 10
TCID 2,17
1,32 1,75
1,48 1,47
11 UNVR
10,15 9,67
11,77 15,01 14,34 12
AALI 8,45
2,55 4,88
4,98 3,62
13 ITMG
3,33 1,48
3,53 6,19
3,37 14
ACES 2,29
1,73 2,77
4,37 4,99
15 AKRA
1,80 1,06
1,24 1,48
1,96 16
DGIK 1,35
0,61 0,71
0,92 0,69
17 JKON
4,39 2,29
1,95 1,83
2,48 18
JRPT 2,58
1,03 1,28
1,59 2,02
19 LTLS
0,84 0,85
0,88 0,89
0,92 20
MTDL 1,03
0,79 0,79
0,90 0,75
21 PUDP
0,55 0,24
0,46 0,55
0,68 22
RALS 2,33
1,40 1,59
1,96 1,60
93
23 SMRA
1,74 0,86
1,48 1,87
1,75 24
TGKA 1,00
0,90 0,94
1,09 1,24
25 TOTL
1,90 0,85
1,02 1,17
1,16 26
UNTR 2,95
1,15 2,54
3,12 2,52
27 RUIS
1,40 1,20
0,88 0,90
0,96 28
MNCN 2,14
0,81 0,69
1,92 2,28
Rata-rata 2,29
1,39 1,88
2,45 2,30
Max 10,15
9,67 11,77 15,01 14,34
Min 0,55
0,24 0,46
0,55 0,55
Sumber : Data sekunder diolah Tabel 4.4 diatas menunjukkan nilai dari indikator nilai
perusahaan yaitu Tobin’s Q. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata Tobin’s Q perusahaan mengalami fluktuasi tiap
tahunnya, nilai rata-rata Tobin’s Q pada tahun 2007 sebesar 2,29
229, untuk tahun 2008 sebesar 1,39 139, pada tahun 2009 sebesar 1,88 188, ditahun 2010 sebesar 2,45 245 dan pada
tahun 2011 rata-rata Tobin’s Q sebesar 2,30 230. Dari hasil
tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai Tobin’s Q terbesar terjadi
pada tahun 2010 yaitu sebesar 2,45 245. Sedangkan untuk nilai rata-rata
Tobin’s Q terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,39 139. Hal ini diakibatkan krisis ekonomi global yang terjadi
pada tahun 2008, sehingga mengakibatkan nilai perusahaan rendah. Selanjutnya untuk nilai
Tobin’s Q tertinggi berturut-turut selama periode penelitian dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk dengan
masing-masing sebesar 10,15 di tahun 2007, sebesar 9,67 pada tahun 2008, sebesar 11,77 pada tahun 2009, sebesar 15,01 ditahun 2010
dan sebesar 14,34 pada tahun 2011. Sama halnya dengan nilai Tobin’s
94
Q tertinggi, nilai Tobin’s Q terendah juga berturut-turut selama
periode penelitian dimiliki oleh PT. Pudjiadi Prestige, Tbk yang nilainya selalu berada dibawah satu yaitu dengan nilai masing-masing
sebesar 0,55 untuk tahun 2007, sebesar 0,24 pada tahun 2008, sebesar 0,46 pada tahun 2009 dan sebesar 0,55 pada tahun 2010, kecuali pada
tahun 2011 nilai Tobin’s Q terendah dimiliki oleh PT. Sumi Indo
Kabel, Tbk, yaitu sebesar 0,55. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai
perusahaan cukup tinggi, hal tersebut tercermin dalam rasio nilai pasarnya, yaitu
Tobin’s Q. Karena semakin tinggi rasio nilai pasar tersebut maka semakin baik prospek atau masa depan pertumbuhan
perusahaan tersebut.
b. Sruktur Kepemilikan