pekerja baru. Pelatihan selanjutnya diarahkan pada pembentukan pengetahuan yang baru, spesifik dan lebih dalam serta memperbaharui
pengetahuan yang sudah ada.
Pelatihan memberikan
manfaat ganda
dalam promosi
keselamatan. Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman kerja terhadap hazard dan risiko. Dengan adanya peningkatan
kesadaran terhadap risiko, pekerja dapat menghindari kondisi tertentu dengan mengenali pajanan dan memodifikasinya dengan mengubah
prosedur kerja menjadi lebih aman. Latihan keselamatan adalah penting mengingat kebanyakan
kecelakaan terjadi pada pekerja baru yang belum terbiasa bekerja dengan selamat. Pentingnya segi keselamatan harus ditekankan
kepada tenaga kerja oleh pelatih, pimpinan kelompok atau instruktur Suma’mur 2009.
Berdasarkan penelitian Arianto Wibowo 2010, diketahui bahwa responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan tanpa
memakai APD lebih sedikit 34,0 daripada responden yang pernah mengikuti pelatihan memakai APD 66,7. Hasil uji Chi Square
menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan pelatihan P = 0,938 Pvalue 0,05.
2.4.3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni:
1. Menerima Receiving Subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek
2. Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan. Lepas jawaban dan pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
terhadap suatu masalah 4. Bertangguang jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya merupakan tingkat sikap yang paling tinggi.
Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaiamana pendapat
atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis,
kemudian ditanyakan pendapat responden.Sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian Linggasari 2008, diketahui bahwa responden yang memiliki sikap kurang baik dalam penggunaan APD
sebanyak 60 responden 69,8, sedangkan responden yang memiliki sikap baik dalam penggunaan APD sebanyak 12 responden 55,0.
Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,06 P value 0,05 dengan 95CI maka tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku
penggunaan APD.
2.4.4. Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri motivasi intrinsik maupun dari luar individu
motivasi ekstrinsik. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku
yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya. Motivasi terbentuk dari sikap attitude karyawan dalam
menghadapi situasi situation kerja di perusahaan. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positip terhadap
situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Dalam penggunaan APD, motivasi
dibutuhkan untuk memberitahukan betapa pentingnya melindungi diri dari bahaya yang ada di tempat kerja.
Berdasarkan penelitian Asriyani 2011, diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi kurang baik tanpa penggunaan
APD sebanyak 35 responden 55,5, sedangkan responden yang memiliki motivasi baik dalam penggunaan APD sebanyak 12
responden 19,1. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,002 P value 0,05 maka ada hubungan antara motivasi dengan perilaku
penggunaan APD.
2.4.5. Komunikasi