yang mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan faktor individu person yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, bila
pekerja mempunyai sifat kognitif dalam menilai sesuatupenggunaan APD. Pengetahuan yang didapat pekerja merupakan pengalaman dan
pelatihan yang didapat dari tempat kerja sebelumnya perusahaan. Sehingga perilaku penggunaan APD yang ditunjukkan oleh pekerja di
bengkel las merupakan kesadaran pekerja. Pengetahuan yang didapatkan merupakan analisis pekerja terhadap bahaya yang terjadi sehingga
penggunaan APD didasarkan kemampuan pekerja untuk menjabarkan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan bahaya yang ada ditempat
kerja. Walaupun mengetahui bahaya dan risiko yang mengharuskan penggunaan APD, masih ada pekerja yang tidak menggunakan APD.
6.4. Hubungan Antara Pelatihan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri
APD Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pekerja di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013
didapatkan para pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dan menggunakan APD sebanyak 19 orang 90,5, pekerja yang pernah mengikuti pelatihan
namun tidak menggunakan APD sebanyak 2 orang 9,5, pekerja yang tidak pernah mengikuti pelatihan dan menggunakan APD sebanyak 5 orang
20,0 sedangkan pekerja yang tidak pernah mengikuti pelatihan dan tidak menggunakan APD sebanyak 20 orang 80,0.
Berdasarkan hasil uji statistik, dengan menggunakan uji Chi Square X
2
pada variabel pelatihan didapatkan pvalue yaitu 0,000 yang berarti nilai Pvalue 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
pelatihan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota
Tangerang Tahun 2013. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arianto Wibowo
2010 didapatkan P = 0,938 Pvalue 0,05 sehingga menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan pengetahuan.
Kemungkinan bias pada variabel ini adalah pelatihan yang didapatkan pekerja tidak hanya mengenai penggunaan APD ditempat kerja, tetapi juga
mengenai keterampilan dalam melakukan pengelasan dan bahaya yang terdapat dibengkel las.
Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat Ramsey dalam Benny 2012 yang menyatakan pelatihan merupakan salah satu bagian dari
pengamatan cognition dan mengambil keputusan decision making sesorang terhadap risiko bahaya yang ada. Pendapat ini juga dikemukakan
oleh Bandura dalam Syaaf 2008 yang mengemukakan bahwa pelatihan merupakan faktor perilaku yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku
seseorang, bila pekerja pernah mengikuti sehingga dapat menilai potensi
bahaya dalam penggunaan APD.
Pelatihan yang pernah didapatkan adalah mengenai keterampilan dalam menggunakan perlatan pengelasan. Adapun pelatihan mengenai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 khususnya mengenai APD tidak pernah dilakukan. Sehingga pengetahuan pengelasan dilakukan secara lisan.
6.5. Hubungan Sikap Pekerja Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung