6.2. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada Industri
Pengelasan Informal.
Alat Pelindung Diri APD adalah peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh pekerja apabila berada pada suatu tempat kerja yang
berbahaya. APD digunakan pekerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya kecelakaan kerja. Penggunaan APD
dilakukan apabila usaha penanggulangan bahaya secara eliminasi, subsitusi, engineering, administratif tidak maksimal dalam mengendalikan bahaya
yang ada ditempat kerja. Hasil penelitian yang dilakukan pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota
Tangerang tahun 2013 menunjukkan bahwa pekerja yang menggunakan APD lebih banyak yaitu 24 orang 52,2 daripada pekerja yang tidak
menggunakan APD yaitu 22 orang 47,8. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bambang 2008
didapatkan hanya 50 pekerja yang berperilaku menggunakan APD saat bekerja sedangkan 50 mempunyai perilaku tidak menggunakan APD saat
bekerja. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pekerja yang
menggunakan APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013 lebih banyak.
Hal ini menunjukkan bahwa pekerja memiliki awarness terhadap upaya pencegahan dan pengendalian potensi bahaya di tempat kerja. Sehingga
sangat penting jika pekerja menggunakan APD saat bekerja agar mengurangi dampak dari bahaya yang ada di tempat kerja.
6.3. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Penggunaan Alat Pelindung
Diri APD pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pekerja di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013
didapatkan para pekerja yang pengetahuannya baik dan menggunakan APD sebanyak 24 orang 66,7, pekerja yang pengetahuannya baik namun tidak
menggunakan APD sebanyak 12 orang 33,3, pekerja yang pengetahuannya kurang baik tidak ada yang menggunakan APD sedangkan
pekerja yang pengetahuannya kurang baik dan tidak menggunakan APD sebanyak 10 orang 100.
Berdasarkan hasil uji statistik, dengan menggunakan uji Chi Square X
2
didapatkan pvalue sebesar 0,000 yang berarti Pvalue 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun
2013. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arianto
Wibowo 2010 yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan pengetahuan.
Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat Green dalam Notoadmojo 2005 yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan salah
satu faktor berpengaruh predisposing factors yang mendorong atau menghambat individu untuk berperilaku dalam hal ini penggunaan APD.
Pendapat ini juga dikemukakan oleh Bandura 1963 dalam Syaaf 2008
yang mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan faktor individu person yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, bila
pekerja mempunyai sifat kognitif dalam menilai sesuatupenggunaan APD. Pengetahuan yang didapat pekerja merupakan pengalaman dan
pelatihan yang didapat dari tempat kerja sebelumnya perusahaan. Sehingga perilaku penggunaan APD yang ditunjukkan oleh pekerja di
bengkel las merupakan kesadaran pekerja. Pengetahuan yang didapatkan merupakan analisis pekerja terhadap bahaya yang terjadi sehingga
penggunaan APD didasarkan kemampuan pekerja untuk menjabarkan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan bahaya yang ada ditempat
kerja. Walaupun mengetahui bahaya dan risiko yang mengharuskan penggunaan APD, masih ada pekerja yang tidak menggunakan APD.
6.4. Hubungan Antara Pelatihan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri