Berdasarkan penelitian Asriyani 2011, diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi kurang baik tanpa penggunaan
APD sebanyak 35 responden 55,5, sedangkan responden yang memiliki motivasi baik dalam penggunaan APD sebanyak 12
responden 19,1. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,002 P value 0,05 maka ada hubungan antara motivasi dengan perilaku
penggunaan APD.
2.4.5. Komunikasi
Menurut Notoatmodjo 2007, komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan stimulus dalam bentuk lambing atai
symbol bahasa atau gerak non-verbal, untuk mempengaruhi orang lain. Agar terjadi komunikasi yang efektif perlu keterlibatan beberapa
unsur komunikasi, yaitu komunikator, komunikan pesan, saluran atau media.
Komunikasi keselamatan
dan kesehatan
kerja dapat
menggunakan berbagai meda baik lisan maupun tertulis. Pesan harus mudah diingat oleh penerima. Daya ingat rata-rata melalui berbgai
media adalah sebagai berikut: 10 apa yang dibaca,
20 apa yang didengar,
30 apa yang dilihat, 50 apa yang didengar dan dilihat,
70 apa yang dikatakan, 90 apa yang dikatakan dan dikerjakan.
Disamping untuk menyampaikan perintah dan pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan, Komunikasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja digunakan untuk mendorong perilaku, sehingga pekerja termotivasi untuk bekerja dengan selamat.
Berdasarkan penelitian Syaaf 2008, diketahui bahwa responden yang memiliki komunikasi baik dalam penggunaan APD
85,7, sedangkan responden yang memiliki komunikasi kurang baik tanpa penggunaan APD 18,2. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai
p = 0,072 P value 0,05 maka tidak ada hubungan komunikasi dengan perilaku penggunaan APD.
2.4.6. Ketersediaan Fasilitas
Penggunaan APD merupakan penyambung dari berbagai upaya pencegahan kecelakaan lainnya atau ketika tidak ada metode atau
praktek lain yang mungkin untuk dilakukan Roughton, 2002. Aneka alat-alat APD adalah kaca mata goggles, safety shoes, sarung tangan,
topi pengaman, pelindung telinga, pelindung paru-paru, dan lain-lain. Desain dan pembuatan APD harus memenuhi standar-standar tertentu
dan sudah diuji terlebih dahulu kemampuan perlindungannya Suma’mur, 2009.
Menurut
Notoatmodjo 2005 perilaku dapat terbentuk dari tiga faktor, salah satunya faktor pendukung enabling yaitu ketersediaan
fasilitas atau sarana kesehatan. Ketersediaan APD dalam hal ini merupakan salah satu bentuk dari faktor pendukung perilaku, dimana
suatu perilaku otomatis belum terwujud dalam suatu tindakan jika tidak terdapat fasilitas yang mendukung terbentuknya sikap tersebut.
Berdasarkan penelitian Asriyani 2011, diketahui bahwa responden yang menyatakan ketersediaan Alat Pelindung Diri APD
tidak lengkap dan memiliki sikap yang kurang baik 69,8,
sedangkan responden yang menyatakan ketersediaan Alat Pelindung Diri APD lengkap dan memiliki sikap yang baik 88,1. Hasil uji
Chi Square diperoleh nilai p = 0,002 P value 0,05 dengan 95CI maka ada hubungan antara ketersediaan Alat Pelindung Diri APD
dengan perilaku penggunaan APD di PT Telekomunikasi, Tbk Pekanbaru.
2.4.7. Pengawasan