bahwa ada perbedaan yang signifikan antara proporsi pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dan pekerja yang tidak pernah mengikuti pelatihan
dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal. Maka dalam penelitian ini, terdapat hubungan antara pelatihan
dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang
Tahun 2013.
5.3.3. Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung
Diri APD Pada Industri Pengelasan Informal.
Adapun hasil statistik hubungan antara sikap dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal
di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.13.
Tabel 5.13 Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
APD Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013
Sikap Penggunaan APD
Total Pvalue
Memakai Tidak
Memakai N
N N
Setuju 24
58,5 15
41,5 39
100 0,003
Tidak Setuju 7
100 7
100 Total
24 52,2
22 47,8
46 100
Berdasarkan tabel 5.13 diatas diketahui bahwa pekerja yang bersikap setuju yang menggunakan Alat Pelindung Diri APD lebih banyak yaitu 24
orang 58,5 daripada pekerja yang bersikap tidak setuju yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD yaitu 7 orang 100.
Berdasarkan hasil uji statistik, dengan menggunakan uji Chi Square X
2
pada variabel sikap didapatkan pvalue yaitu 0,003 yang berarti nilai Pvalue 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
proporsi pekerja yang bersikap setuju dan pekerja yang bersikap tidak setuju dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan
informal. Maka dalam penelitian ini, terdapat hubungan antara sikap dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal
di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013.
5.3.4. Hubungan Antara Motivasi Dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri APD Pada Industri Pengelasan Informal.
Adapun hasil statistik hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal
di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14 Hubungan Antara Motivasi Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung
Diri APD Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013
Motivasi Penggunaan APD
Total Pvalue
Memakai Tidak
Memakai N
N N
Baik 16
55,2 13
44,8 29
100 0,595
Kurang Baik 8
47,1 9
52,9 17
100 Total
24 52,2
22 47,8
46 100
Berdasarkan tabel 5.14 diatas diketahui bahwa pekerja yang memiliki motivasi baik yang menggunakan Alat Pelindung Diri APD lebih banyak
yaitu 16 orang 55,2 daripada pekerja yang memiliki motivasi kurang baik yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD yaitu 9 orang
52,9. Berdasarkan hasil uji statistik, dengan menggunakan uji Chi Square X
2
pada variabel motivasi didapatkan pvalue yaitu 0,595 yang berarti nilai Pvalue 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara proporsi pekerja yang memiliki motivasi baik dan pekerja motivasi kurang baik dalam menggunakan Alat Pelindung Diri
APD pada industri pengelasan informal. Maka dalam penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara motivasi dengan penggunaan Alat Pelindung Diri
APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013.
5.3.5. Hubungan Antara Komunikasi Dengan Perilaku Penggunaan Alat