107
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Disain Penelitian
Disain penelitian ini adalah bersifat dengan pendekatan kuantitatif menggunakan disain penelitian cross sectional. Pengambilan data dari
variabel dependen dan independen dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Pemilihan disain penelitian cross sectional oleh peneliti karena lebih mudah
dilakukan, waktu yang digunakan efisien dan sesuai dengan penelitian ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pekerja dalam penggunaan
APD pada indsutri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013. Penelitian ini digunakan untuk
menganalisis perilaku seperti apa yang mempengaruhi penggunaan APD pada pekerja industri pengelasan informal.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui korelasi antara faktor- faktor-faktor perilaku dengan perilaku penggunaan APD dengan cara
mengisi kuesioner, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu serta mengkaji keadaan subjek pada waktu penulisan berlangsung
atau informasi yang dikumpulkan hanya pada waktu tertentu. Pemilihan disain ini didasarkan pada beberapa pertimbangan,
diantaranya penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor perilaku yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam
penggunaan APD.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pekerjaan pengelasan industri informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Waktu
penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013.
4.3. Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian
4.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pekerja yang bekerja pada pengelasan sektor informal di Kelurahan Gondrong. Kecamatan Cipondoh,
Kota Tangerang. Jumlah populasi pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong sebanyak 56 orang dari 15 bengkel las yang ada.
4.3.2. Sampel
Sampel penelitian adalah subjek yang diambil dari populasi dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah para
pekerja yang menggunakan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota
Tangerang. Pemilihan responden ini dilakukan setelah observasi terlebih dahulu sehingga dapat diketahui jumlah populasi sehingga diketahui jumlah
responden yang dilakukan penelitian ini. 4.3.3.
Sampling Penelitian
Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Metode ini dipilih karena pekerja yang dijadikan objek penelitian
merupakan pekerja yang sedang ada ditempat kerja dan bersedia menjadi responden. Hal ini dikarenakan ada sebagian dari bengkel las yang jam buka
tidak menentu bahkan tidak buka selama penelitian ini. Berdasarkan kesesuaian dengan jumlah populasi dan responden yang bersedia mengikuti
penelitian ini pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong sebanyak 46 orang dari 12 bengkel las yang ada.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 95 dengan memakai derajat kemaknaan
α 5 dan kekuatan uji 90. Perhitungan sampel akan dilakukan berdasarkan variabel yang akan diteliti
yang telah diteliti oleh penelitian sebelumnya. Apapun perhitungan sampel akan digunakan rumus uji hipotesis 2 proporsi:
Keterangan n
: Jumlah Sampel P
: Rata-rata populasi {P1+P22 P1
: Populasi yang menggunakan Alat Pelindung Diri P1 P2
: Populasi yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri P2 Z1-
α2 : Derajat kemaknaan α pada 5 =1,96 Z2-
β : Kekuatan uji 1-β yaitu 90 = 1,28
Tabel 4.1 Perhitungan sampel per variabel
Variabel Diketahui
Sampel Total Pengetahuan
P1 = 91,8 = 0,918 P2 = 82,3 = 0,823
P = 240 x 2 = 480
Pelatihan P1 = 66,7 = 0,667
P2 = 34 = 0,34 P =
21 x 2 = 42
Sikap P1 = 19,1 = 0,191
P2 = 55,5 = 0,555 P =
17 x 2 = 34
Motivasi P1 = 42,8 = 0,428
P2 = 67,8 = 0,678 P =
36 x 2 = 72
Komunikasi P1 = 18,2 = 0,182
P2 = 85,7 = 0,857 P =
5 x 2 = 10
Pengawasan P1 = 92,4 = 0,924
P2 = 72,3 = 0,723 P =
41 x 2 = 82
Ketersediaan APD P1 = 88,1 = 0,881
P2 = 69,7 = 0,697 P =
5 x 2 = 10
Hukuman dan
Penghargaan P1 = 93,2 = 0,932
P2 = 86,5 = 0,865 P =
307 x 2 = 614
4.4. Instrumen Penelitian
4.4.1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu pedoman yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan dari salah
satu responden. Kuesioner yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang akan ditanyakan kepada responden. Kuesioner dibuat berdasarkan pola
penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan penelitian sebelumnya dan ditambah dengan litaratur yang lain. Kuesioner yang akan
digunakan peneliti dapat dilihat dalam lampiran. Kuesioner ini meliputi
pertanyaan yang mengukur tentang pengetahuan, pelatihan, sikap, motivasi, komunikasi, ketersediaan APD, pengawasan, hukuman dan penghargaan.
Seluruh variabel penelitian, baik variabel dependen dan variabel independen kemudian dilakukan proses scoring. Scoring yaitu pemberian
skor jawaban responden pada beberapa pertanyaan di kuesioner sehingga dapat digabungkan menjadi satu variabel. Proses scoring untuk masing-
masing variabel sebagai berikut: 1. Untuk variabel pengetahuan ada 20 pertanyaan, pertanyaan 1 sampai
dengan 17 diberi skor 0-1. Mempunyai jumlah nilai 17. Pengetahuan dikategorikan baik apa
bila mempunyai jumlah nilai ≥ 12,sedangkan dikategorikan kurang baik apabila nilainya 12.
2. Untuk variabel pelatihan ada 4 pertanyaan. Pelatihan dikategorikan pernah apabila
menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1, sedangkan dikategorikan tidak pernah apabila menjawab “Tidak” pada pertanyaan
no. 1. 3. Untuk variabel Sikap ada 5 pertanyaan, pertanyaan 1 sampai dengan 5
diberi skor 1- 5 dengan penilaian “Sangat Setuju = 5”, ”Cukup Setuju =
4”, “Setuju = 3”, Kurang Setuju = 2”, “ Tidak Setuju = 1”. Mempunyai jumlah nilai 25. Sikap dikategorikan setuju apabila mempunyai jumlah
nilai ≥ 17, sedangkan dikategorikan setuju apabila nilainya 17. 4. Untuk variabel motivasi ada 7 pertanyaan, pertanyaan 1 sampai dengan
7 diberi skor 0-1. Mempunyai jumlah nilai 7. Motivasi dikategorikan baik apa
bila mempunyai jumlah nilai ≥ 5, sedangkan dikategorikan kurang baik apabila nilainya 5.
5. Untuk variabel komunikasi ada 5 pertanyaan, pertanyaan 1 sampai dengan 5 diberi skor 0-1. Mempunyai jumlah nilai 5. Komunikasi
dikategorikan baik apa bila mempunyai jumlah nilai ≥ 4,sedangkan
dikategorikan kurang baik apabila nilainya 4. 6. Untuk variabel ketersediaan APD ada 7 pertanyaan. Ketersediaan APD
dikategorikan Lengkap apabila memiliki APD ≥ 4 Kacamata Las,
Sarung Tangan, Pelindung Muka dan Pakaian Kerja, sedangkan dikategorikan Kurang Lengkap apabila memiliki APD 4 Kacamata
Las, Sarung Tangan, Pelindung Muka dan Pakaian Kerja. 7. Untuk
variabel pengawasan
ada 5
pertanyaan. Pengawasan
dikategorikan ada apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1,
sedangkan dikategorikan tidak ada apabila menjawab “Tidak” pada
pertanyaan no. 1. 8. Untuk variabel hukuman ada 4 pertanyaan. Hukuman dikategorikan ada
apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1, sedangkan dikategorikan
tidak ada apabila menjawab “Tidak” pada pertanyaan no. 1. 9. Untuk variabel penghargaan ada 5 pertanyaan. Penghargaan
dikategorikan ada apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1,
sedangkan dikategorikan tidak ada apabila menjawab “Tidak” pada pertanyaan no. 1.
4.4.2. Cacatan Lapangan
Catatan lapangan bermanfaat untuk catatan hasil keterangan dari responden selain kuesioner.
4.4.3. Lembar Observasi
Lembar observasi bermanfaat bagi peneliti pada saat pengamatan langsung di lapangan sehingga membantu peneliti dalam mengamati objek
penelitian responden.
4.5. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer Data primer didapatkan melalui kuesioner kepada responden
penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti. Selain itu, data primer dalam penelitian ini juga diperoleh dari
hasil observasi menggunakan lembar observasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah observasi pengamatan, dan wawancara. a. Observasi pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati secara langsung penggunaan APD
dan keadaan disekitar pekerja. b. AngketKuesioner
Kuesoner dalam penelitian ini akan dilakukan kepada responden dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan
reabilitas kepada para responden. Pembagian kuesioner kepada para responden dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
Pengetahuan, Pelatihan keselamatan dari resiko, Sikap, Motivasi,
Komunikasi antar Individu Pengawasan, Ketersediaan fasilitas APD, Hukuman dan Penghargaan.
2. Data Sekunder : Didapatkan berupa profil Kelurahan Gondrong dan jumlah bengkel las yang ada di Kelurahan Gondrong.
4.6. Pengolahan Data