pekerja yang bekerja di bengkel memiliki hukuman dan pekerja yang bekerja di bengkel tidak memiliki hukuman dalam menggunakan Alat
Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal. Maka dalam penelitian ini, terdapat hubungan antara hukuman dengan penggunaan Alat
Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013.
5.3.9. Hubungan Antara Penghargaan Dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri APD Pada Industri Pengelasan Informal.
Adapun hasil statistik hubungan antara penghargaan dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal
di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.19.
Tabel 5.19 Hubungan Antara Penghargaan Dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri APD Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013
Penghargaan Penggunaan APD
Total Pvalue
Memakai Tidak
Memakai N
N N
Ada 17
70,8 7
29,2 24
100 0,008
Tidak Ada 7
31,8 15
68,2 22
100 Total
24 52,2
22 47,8
46 100
Berdasarkan tabel 5.18 diatas diketahui bahwa pekerja yang bekerja di bengkel las memiliki penghargaan yang menggunakan Alat Pelindung Diri
APD lebih banyak yaitu 17 orang 70,8 daripada pekerja yang bekerja di bengkel las tidak memiliki penghargaan yang tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri APD yaitu 15 orang 68,2. Berdasarkan hasil uji
statistik, dengan menggunakan uji Chi Square X
2
pada variabel penghargaan didapatkan pvalue yaitu 0,008 yang berarti nilai Pvalue 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara proporsi pekerja yang bekerja di bengkel memiliki penghargaan dan pekerja yang
bekerja di bengkel tidak memiliki penghargaan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal. Maka dalam
penelitian ini, terdapat hubungan antara penghargaan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada industri pengelasan informal di Kelurahan
Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013.
107
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri APD
Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tanggerang tidak terlepas dari keterbatasan yang terjadi,
serta kemungkinan bias yang tidak dapat dihindarkan, walaupun telah diupayakan untuk mengatasinya. Adapun keterbatasan tersebut diantaranya :
1. Model penelitian yang dilakukan penulis adalah model perilaku individu personal behavior. Perilaku individu dipengaruhi oleh
banyak sekali faktor yang sangat kompleks dan biasanya sulit untuk dilakukan pengukuran serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini
sangat bergantung kepada bentuk perilaku yang akan diteliti. Berdasarkan alasan-alasan di atas
penulis membatasi konsep penelitian ini hanya kepada faktor-faktor yang dapat diukur dan diperkirakan
mempunyai hubungan dengan perilaku individu, dalam penelitian ini adalah perilaku penggunaan APD.
2. Penelitian ini lebih bersikap subyektif yaitu tentang perilaku, sehingga hasilnya hanya sebatas pada industri dimana penelitian ini dilakukan
dan perilaku sebagai variabel penelitian bukan hal yang bersifat menetap, sehingga hasil pengukuran yang dilakukan pada saat