Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Perkebunan Kopi Arabika

37

3.5.2. Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Perkebunan Kopi Arabika

Untuk menentukan nilai indeks dan status keberlatan sistem perkebunan kopi arabika dilakukan dengan teknik ordinasi RAP-COFFEE Rapid Appraisal Coffee , yaitu modifikasi Rapfish. Teknik ordinasi Rapfish yaitu menentukan sesuatu pada urutan yang terukur dengan metode Multidimensional Scaling MDS. MDS, selain merupakan salah satu metode ”multivariate” yang dapat menangani data metrik skala ordinal maupun nominal, juga merupakan teknik statistik yang mencoba melakukan transformasi multi dimensi ke dalam dimensi yang lebih rendah Fauzi dan Anna, 2005. Analisis ordinasi RAP-COFFEE dilakukan melalui tahapan: 1 penentuan atribut; 2 penilaian setiap atribut dalam skala ordinal Rap Scores berdasarkan kriteria keberlanjutan multidimensi; 3 analisis ordinasi Rap Analysis untuk menentukan ordinasi dan nilai stress; 4 penyusunan indeks dan status keberlanjutan sistem multidimensi maupun setiap dimensi Distances; 5 analisis sensitivitas Leverage Analysis untuk melihat atribut atau peubah yang sensitif berpengaruh. Atribut yang sensitif memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan multidimensi yang dapat dilihat dalam bentuk perubahan Root Mean Square RMS , khususnya pada sumbu X skala sustainabilitas. Semakin besar nilai perubahan RMS semakin besar peranan atribut tersebut atau semakin sensitif dalam pembentukan nilai keberlanjutan, dan 6 evaluasi pengaruh galat Error acak dengan menggunakan analisis Monte Carlo untuk mengetahui: a pengaruh kesalahan pembuatan skor atribut, b pengaruh variasi pemberian skor, c stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang, d kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data, dan e nilai stress. Nilai indeks dan status keberlanjutan dikelompokkan ke dalam 4 kategori, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kategori Berkelanjutan Berdasarkan Nilai Indeks Nilai Indeks Kategori Keberlanjutan 0,00-25,00 Buruk; Tidak Berkelanjutan 25,01-50,00 Kurang; Kurang Berkelanjutan 50,01-75,00 Cukup; Cukup Berkelanjutan 75,01-100,00 Baik; Sangat Berkelanjutan 38 Setiap atribut diperkirakan skornya, yaitu skor 3 untuk kondisi baik good, 0 berarti buruk bad dan di antara 0-3 untuk keadaan di antara baik dan buruk. Skor definitifnya adalah nilai modus, yang dianalisis untuk menentukan titik-titik yang mencerminkan posisi keberlanjutan relatif terhadap titik baik dan buruk dengan teknik ordinasi statistik MDS. Skor perkiraan setiap dimensi dinyatakan dengan skala terburuk bad 0 sampai yang terbaik good 100. Nilai indeks 50 dapat dinyatakan bahwa sistem yang dikaji telah berkelanjutan, sebaliknya 50 sistem tersebut belum atau tidak berkelanjutan. Pada ruang atribut dua dimensi ini, sumbu X mewakili derajat keberlanjutan dari buruk sampai baik, sedangkan dimensi lainnya yaitu sumbu Y mewakili faktor-faktor lainnya. Perbandingan keberlanjutan antar dimensi dilakukan dan divisualisasikan dalam bentuk diagram layang-layang kite diagram . Goodness of fit dalam MDS tercermin dari besaran nilai S-Stress S dan koefisien determinasi R 2 . Nilai S yang rendah menunjukkan goodness of fit, sedangkan nilai S yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Model yang baik apabila nilai S 0,25 dan nilai R 2 80 atau mendekati satu Malhotra, 2006.

3.5.3. Identifikasi Faktor Kunci Sistem Perkebunan Kopi Arabika