Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penelitian

32

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bondowoso. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu kontributor produksi kopi spesialti Indonesia dengan merek dagang Java Ijen-Raung Coffee. Kabupaten Bondowoso memiliki potensi yang besar sebagai daerah sentra produksi kopi di Jawa Timur, hal ini bisa terealisasi dengan sarat luas areal perkebunan kopi Kabupaten Bondowoso mencapai 80 dari total luas areal perkebunan kopi provinsi. Kondisi ini menjadikan usaha pengembangan sistem perkebunan kopi arabika merupakan prioritas penting bagi Kabupaten Bondowoso. Kegiatan pengembangan sistem kopi arabika yang berkelanjutan selain bertujuan untuk meningkatkan produksi kopi di Bondowoso juga berepran untuk mencapai status Kabupaten Bondowoso sebagai daerah sentra produksi kopi dengan mengedepankan keberlanjutan dari pengusahaan kopi itu sendiri. Penelitian mencakup enam wilayahkecamatan yang merupakan daerah sentra produksi kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Enam wilayah tersebut adalah Kecamatan Sumberwringin, Botolinggo, Cermee, Sempol, Tologasari dan Maesan. Lokasi wilayah tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Lokasi daerah fokus penelitian 33

3.2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis pada tingkat makro pada agregasi Kabupaten Bondowoso. Data yang digunakan sebagai basis analisis pada penelitian adalah data sekunder yang berkaitan dengan sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Data sekunder yang digunakan merupakan data yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang terkait, data publikasi ilmiah dan data lainnya. Menurut Simatupang 2007, analisis pada tingkat makro baru bisa dilakukan dengan agregasi pada tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Secara garis besar kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini berkaitan dengan pencapaian tujuan penelitian mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu : 1 penilaian status keberlanjutan sistem perkebunan kopi arabika, 2 mengidentifikasi faktor-faktor kunci dari sistem perkebunan kopi arabika, 3 penyusunan skenario dan alternatif kebijakan untuk pengembangan sistem perkebunan kopi arabika yang berkelanjutan. Keberlanjutan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi dimana kebutuhan untuk saat ini bisa dipenuhi tanpa merusak nilai perkebunan kopi tersebut dimasa mendatang. Penelitian ini juga membatasi diri pada analisis untuk bahasan makro, sehingga pembahasan mengenai bentuk rinci dari alternatif kebijakan tidak disajikan dalam peneltian ini. Penelitian ini juga membatasi diri pada tahap perencanaan awal dari serangkaian program pembangunan sistem perkebunan kopi arabika yang berkelanjutan.

3.3. Metode Pengumpulan Data