33
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis pada tingkat makro pada agregasi Kabupaten Bondowoso. Data yang digunakan sebagai basis
analisis pada penelitian adalah data sekunder yang berkaitan dengan sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Data sekunder yang digunakan
merupakan data yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang terkait, data publikasi ilmiah dan data lainnya. Menurut Simatupang 2007, analisis pada
tingkat makro baru bisa dilakukan dengan agregasi pada tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini berkaitan dengan pencapaian tujuan penelitian mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu : 1
penilaian status keberlanjutan sistem perkebunan kopi arabika, 2
mengidentifikasi faktor-faktor kunci dari sistem perkebunan kopi arabika, 3 penyusunan skenario dan alternatif kebijakan untuk pengembangan sistem
perkebunan kopi arabika yang berkelanjutan. Keberlanjutan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi dimana kebutuhan untuk saat ini bisa dipenuhi tanpa
merusak nilai perkebunan kopi tersebut dimasa mendatang. Penelitian ini juga membatasi diri pada analisis untuk bahasan makro, sehingga pembahasan
mengenai bentuk rinci dari alternatif kebijakan tidak disajikan dalam peneltian ini. Penelitian ini juga membatasi diri pada tahap perencanaan awal dari serangkaian
program pembangunan sistem perkebunan kopi arabika yang berkelanjutan.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder dikumpulkan secara desk study dari berbagai sumber, antara lain: BPS, DinasInstansi terkait,
BMKG, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian di daerah serta publikasi ilmiah, seperti buku, jurnal, disertasi, dan laporan hasil penelitian. Data sekunder
ditambah dengan pendapat pakar. Kriteria pemilihan pakar adalah a pengalaman yang kompeten pada bidang yang dikaji; b memiliki reputasi, kedudukanjabatan
dalam bidang yang dikaji; dan c kredibilitas tinggi, bersedia, dan atau berada
34
pada lokasi Marimin, 2004. Data dan informasi yang dikumpulkan dipilah menurut dimensinya, secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jenis, Metode Pengumpulan Dan Sumber Data Peneiltian
Jenis Data Metode
Pengumpulan Data
Sumber Data
Dimensi ekologi Data Sekunder :
Luas baku kebun, luas panen, ketersediaan air, iklim, resiko banjir, kekeringan, serangan OPT, perluasan
areal kebun baru. Desk study,
konsultasi data series
BPS, DinasInstansi terkait,BMKG,Bappe
da PU,Laporan
Dimensi ekonomi Data sekunder
Produktivitas, produksi, biaya UT, NTP, PDRB, harga, pupuk dan obat-obatan, pengecer saprodi,
harga kopi, modal, kredit Desk study,
konsultasi data series
BPS, DinasInstansi terkait, Bappeda,
Publikasi, Laporan
Dimensi social Data sekunder
Penduduk, kelahiran, kematian, imigrasi, emigrasi, KK tani, anggota keluarga, tenaga kerja, kesempatan
kerja, pengangguran, pendidikan, umur, tanggungan keluarga.
Desk study, konsultasi
data series BPS, DinasInstansi
terkait, Bappeda,
Dinas Kependudukan Laporan, Publikasi
Dimensi Kebijakan dan Kelembagaan Data sekunder :
Kelembagaan petani tujuan dan fungsi lembaga, penyuluhan
kinerja dan jangkauan kegiatan penyuluhan, perbankan penyaluran kredit modal
usaha tani, pemasaran, penyediaan sarana produksi, peraturan dan perundangankebijakan yang berkaitan
RTRW, pertanahan, perizinan, subsidi. Desk study,
konsultasi data series
DinasInstansi terkait,
Bappeda, Badan
Pertanahan, Laporan, Publikasi
Dimensi teknologi dan infrastruktur Data sekunder :
Ketersediaan alat pengolah tanah, penyebaran varietas, tingkat aplikasi benih unggul, tingkat
ketepatan aplikasi penggunaan pupuk dan obat- obatan,peralatan pasca panen yang tersedia,peralatan
pengolahan hasil, kearifan lokal. Desk study,
konsultasi data series
DinasInstansi terkait,
Publikasi, Laporan
3.4. Metode Analisis Data 3.5.1. Analisis Penelitian Keseluruhan