Nilai Indeks Keberlanjutan Dimensi Ekologi

61 kering di kawasan perkebunan kopi arabika terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Menurut Schmidt Ferguson 1951, tipe curah hujan di dataran tinggi Ijen-Raung tergolong E, dengan demikian lokasi penelitian ini merupakan daerah yang iklimnya kering. Dengan tipe iklim kering dan bulan kering sebanyak empat bulan pengelolaan lengas tanah di perkebunan kopi Arabika rakyat di kawasan ini sangat diperlukan untuk mencegah cekaman kekeringan yang panjang. Meski pun demikian, ketersediaan air saat musim kemarau untuk kebun kopi rakyat dalam lokasi penelitian secara tidak langsung telah tersedia di dal am ekosi stem hut an. Keberadaan tanaman hutan dan kondisi tanah yang tinggi bahan organik relatif lebih tahan lama dalam menyimpan air. Kondisi naungan yang cukup dan banyaknya seresah yang berguguran di permukaan tanah juga ikut membantu menjaga kelembaban tanah Niken et al, 2013.

b. Nilai Indeks Keberlanjutan Dimensi Ekologi

Skor yang didapat dari penilaian terhadap kondisi aktual faktor-faktor pada dimensi ekologi kemudian digunakan sebagai data input untuk analisis Multi Dimensional Scaling MDS RAP-COFFEE Rapid Appraisal Coffee yang terdapat pada lampiran 1.a. Hasil analisis RAP-COFFEE pada faktor-faktor dimensi ekologi menunjukkan bahwa dimensi ekologi sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso termasuk dalam kategori sangat berkelanjutan dengan nilai indeks berada pada rentang 75,01-100,00 . Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi sistem perkebunan kopi arabika adalah 78,99. Hasil analisis indeks keberlanjutan dimensi ekologi sistem perkebunan kopi arabika digambarkan pada diagram dua dimensi dengan sumbu horizontal merepresentasikan nilai indeks keberlanjutan dan sumbu vertikal merepresentasikan variasi faktor yang tidak berkaitan dengan keberlanjutan dimensi ekologi. Analisis penentuan nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi ditunjukkan pada lampiran 1.b. Hasil analisis RAP-COFFEE pada dimensi ekologi ditunjukkan oleh gambar 5.1. 62 Gambar 5.1. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi ekologi Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi dari hasil analisis RAP- COFFEE adalah 78,99. Makna dari nilai tersebut dapat diketahui dengan melihat apa yang direpresentasikan oleh nilai tersebut. Menurut Pitcher 2001, nilai indeks keberlanjutan hasil analisis rapfish bersifat arbitrary, artinya tingkat keberlanjutan yang dipresentasikan oleh nilai indeks adalah tingkat keberlanjutan relatif terhadap dua titik ekstrem tingkat keberlanjutan yaitu buruk : 0 dan baik : 100. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diatakan bahwa dimensi ekologi sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso memiliki tingkat keberlanjutan relatif yang tinggi didasarkan pada faktor-faktor dimensi ekologi yang digunakan sebagai basis penilaian. Nilai indeks keberlanjutan yang merupakan nilai relatif tidak berarti tidak bisa memberikan gambaran yang tepat mengenai kondisi objek yang dikaji. Nilai 78.99 GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 O th er D isti n g u ish in g F eatu res Dimensi Ekologi RAP-COFFEE Ordination Nilai Indeks References Anchors 63 indeks yang merupakan nilai relatif menunjukkan bahwa nilai indeks tidak dikalibrasi dengan standar keberlanjutan tertentu, disamping itu nilai indeks yang arbitrary juga menunjukkan gambaran umum mengenai kondisi dan status keberlanjutan dimensi ekologi. Pemahaman yang tepat mengenai pengertian arbitrary dan konsekuensinya akan memudahkan dalam menentukan tindak lanjut terhadap informasi yang diberikan oleh nilai indeks. Tindak lanjut yang bisa dilakukan terhadap nilai indeks dapat dikategorikan menjadi dua yaitu, 1 memverifikasi nilai indeks dan 2 melakukan justifikasi terhadap nilai indeks. Memverifikasi nilai indeks adalah jenis tindak lanjut yang didasari dengan premis mempertanyakan akurasi nilai indeks. Memverifikasi nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi dilakukan dengan meninjau kembali faktor yang dinilai. Justifikasi terhadap nilai indeks dilakukan dengan premis membenarkan akurasi nilai indeks. Sehingga tindak lanjut berikutnya adalah mengidentifikasi faktor yang akan diintervensi untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan pada dimensi ekologi. Justifikasi nilai indeks juga diperkuat dengan menilai sensitivitas masing-masing faktor terhadap nilai indeks dimensi.

c. Analisis Leverage Faktor Dimensi Ekologi