20
pada harga jual kopi tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran biji tersebut antara lain varietas tanaman yang ditanam, cuaca, ketinggian daerah
tanam, kesuburan tanah, dan sistem pemotongan saat panen.
2.3.4. Pasar
Produksi Kopi dunia tahun 2012 menurut International Coffee
Organization ICO mencapai 134,39 juta bushel atau 8,06 juta ton. Indonesia
merupakan penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brazil, Vietnam dan diikuti oleh Columbia pada posisi keempat. Total ekspor kopi biji dan olahannya tahun
2012 sebesar 433,6 ribu ton dengannilai USD 814,3 juta yang dipasarkan ke 65 negara tujuan ekspor. Sepuluh negara tujuan ekspor utama adalah Jerman,
Amerika Serikat AS, Jepang, Italia, Malaysia, Inggris, Belgia, Mesir, Algeria dan Rusia. Korea Utara, Laos, Kiribati merupakan merupakan pasarbaru bagi kopi
Indonesia pada tahun 2012. Berikut adalah grafik perbandingan pangsa pasar ekspor kopi untuk Brazil, Indonesia dan Vietnam di Eropa.
Gambar 2.2. Pangsa pasar ekspor kopi Indonesia Brazil dan Vietnam di eropa Sumber : European Coffee Report, 2011
Bila ditinjau dari pangsa pasar kopi Indonesia atas dasar volume di negara tujuan utama, untuk pasar Jerman, Indonesia merupakan pemasok terbesar ke lima
atau 5,7 dari total impor Jerman sebesar 1.150,5 ribu ton. Pemasok yang mengungguli Indonesia untuk pasar Jerman adalah Brazil, Vietnam, Peru dan
21
Honduras. Untuk pasar Amerika Serikat, Indonesia menempati urutan terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam, Columbia dengan pangsa pasar 6,03 dari total
impor Amerika Serikat. Pasar Jepang pemasok utama terbesar adalah Brazil dengan pangsa pasar 29,76, sedangkan Indonesia menempatiposisi ke tiga
setelah Brazil dan Columbia dengan pangsa pasar 14,22 dari total impor Jepang. Pasar Italia, kopi Brazil dan Vietnam mendapat pangsa pasar masing
masing sebesar 33,15 dan 18,87 dari total impor Italia dan Indonesia tidak ternasuk lima besar.
Pasar Malaysia didominasi oleh Vietnam dan Indonesia dengan memasok 44,68 dari total impor Malaysia. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia
menempati posisi kedua setelah Vietnam. Pasar Inggris Indonesia menempati posisi kedua setelah Vietnam dengan pangsa pasar 13,93 . Eksportir terbesar
dunia atas dasar nilai tahun 2012 adalah Brazil, dengan nilai ekspor USD 5.203,3 juta dengan volume 1.795,2 ribu ton diikuti oleh Jerman, Columbia,
Swiss dan Belgia. Berdasarkan posisi tersebut dapat dilihat bahwa pemain pasar kopi dunia tidak hanya terdiri dari produsen utama. Dua negara yakni Brazil dan
Columbia yang merupakan produsen kopi dunia, sedangkan Jerman, Swiss dan Belgia bukan produsen kopi dunia namun memanfaatkan nilai tambah dari kopi.
Indonesia sebagai produsen kopi sedang berupaya untuk memanfaatkan nilai tambah dari kopi, dengan mengembangkan kopi organik, kopi spesialti termasuk
mengembangkan kopi besertifikat Indikasi Georafis, seperti Kopi Kintamani Bali, Kopi Gayo Aceh dan Kopi Arabikan Flores Bajawa NTT.
2.3.5.Kelembagaan
Kelembagaan eksportir kopi di Indonesia di satukan pada Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia AEKI. AEKI menjadi penghubung antara petani kopi
di Indonesia dengan dunia ekspor kopi. Salah satu komoditas dari ekspor kopi Indonesia adalah kopi Toraja. Sebagai organisasi AEKI memiliki visi 1 AEKI
adalah wadah seluruh perusahaan eksportir, perusahaan industri pengolahan kopi dan perusahaan dibidang perkopian Indonesia lainnya yang berasaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, 2 AEKI tidak terikat dan mengikatkan diri
22
pada partai atau golongan politik apapun. Misi AEKI adalah mewujudkan masyarakat perkopian yang sejahtera, tangguh dan mampu memberikan kontribusi
terhadap pembangunan perekonomian nasional AEKI, 2014. AEKI sebagai organisasi yang menaungi seluruh kegiatan ekspor kopi
Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut, 1 Mengarahkan anggota menjadi profesional dan memiliki citra yang baik. 2 Memberikan perlindungan dan
memperjuangkan kepentingan anggota. 3 Membantu upaya Pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani serta pelaku usaha lain dalam
bidang perkopian. 4 Memberikan pendapat dan saran kepada Pemerintah dan Lembaga lain dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan perkopian
nasional. 5 Menjalin dan membina kerjasama dengan instansilembaga terkait dibidang perkopian baik di dalam maupun di luar negeri AEKI, 2014.
2.4 Kopi Arabika Bondowoso 2.4.1.Sejarah Kopi Arabika Bondowoso
Informasi yang tepat tentang kapan kopi Arabika mulai ditanam di kawasan dataran tinggi Ijen dan Raung sangat berkaitan dengan sejarah
masuknya bibit kopi pertama kali ke Indonesia atau Hindia Belanda kala itu. Pada abad ke-16 tepatnya pada kisaran waktu antara 1686-1696 Mayor of
Amsterdam, Nicholas Witsen meminta Komandan Belanda yang bertugas di Selat Malabar untuk mendatangkan bahan tanam kopi dari Malabar di India ke
Hindia Belanda Dishutbun Bondowoso, 2013. Bibit kopi pertama yang didatangkan saat itu ditanam di Kadawoeng
dekat Batavia. Gempa bumi dan banjir yang terjadi saat itu menggagalkan usaha introduksi bahan tanam kopi pertama tersebut. Pada tahun 1699, Henricus
Zwaardecroon kembali membawa bahan tanam kopi Arabika yang kedua dari Malabar. Bahan tanam inilah yang kemudian menjadi cikal bakal seluruh
perkebunan kopi Arabika di Hindia Belanda Dishutbun Bondowoso, 2013. Dua belas tahun kemudian tepatnya tahun 1711, dilakukanlah ekspor
pertama kopi dari Jawa ke Eropa melalui perusahaan perdagangan milik pemerintah Hindia Belanda atau Dutch East Indies Trading Company atau yang