111
pemerintah terhadap sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Faktor panen adalah faktor yang sepenuhnya berada pada kekuasaan petani.
5.3.2. Analisis Morfologis dan Skenario Kebijakan Faktor Kunci Sistem Perkebunan Kopi Arabika
Analisis morfologis dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemungkinan kondisi state faktor-faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten
Bondowoso pada masa yang akan datang. Analisis morfologis dilakukan dengan memperkirakan kondisi masing-masing faktor kunci untuk jangka waktu hingga
lima tahun kedepan yaitu sampai tahun 2020. Skenario kondisi state faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa yang akan
datang disusun berdasarkan alternatif kondisi yang digunakan pada penilaian kondisi aktual faktor dalam sistem perkebunan sistem perkebunan kopi arabika
Kabupaten Bondowoso untuk menentukan indeks keberlanjutan masing-masing dimensi. Penggunaan alternatif kondisi tersebut menjadikan terdapat empat
kemungkinan kondisi yang bisa terjadi pada masing-masing faktor kunci. Kombinasi faktor kunci dan kondisi yang mungkin terjadi pada masa yang akan
datang terhadap faktor kunci tersebut ditunjukkan pada tabel 5.12.
Tabel 5.13. Kemungkinan kondisi faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika
kabupaten Bondowoso Tahun 2020
Faktor Kode
Kondisi Aktual
Pesimis Moderat
Optimis Kondisi Iklim
Kelas Kesesuaian Lahan Kebun Luas Hutan
Ek 1 2
1 2
2 Ek 5
3 3
3 3
Ek 7 3
2 3
3 Kelembagaan Petani
Kebijakan Pemerintah K2
1 2
K3 1
1 2
3 Panen
T1 1
2
Sumber : Analisis morfologis faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso, 2015 Lampiran M
mengacu pada kriteria penilaian untuk penentuan indeks keberlanjutan
Berdasarkan tabel 5.12. dapat dilihat bagaimana kemungkinan kondisi faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa
yang akan datang. Skenario kebijakan yang akan disusun didasarkan pada kondisi yang kemungkinan terjadi pada faktor-faktor kunci tersebut. Skenario yang
112
disusun berupa kombinasi dari kondisi masing-masing faktor kunci. Skenario yang dibentuk dibedakan berdasarkan tingkat ekspektasi terhadap perkembangan
yang ingin dicapai. Tingkat ekspektasi terhadap perkembangan sistem perkebunan kopi arabika yang ingin dicapai dibagi menjadi tiga yaitu, 1 Pesimis, 2
Moderat dan 3 Optimis. Tingkat ekspetasi pesimis merepresentasikan bahwa kondisi faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika pada masa yang akan datang
tahun 2020 tidak kondusif bagi kinerja sistem. Tingkat ekspektasi moderat merepresentasikan bahwa kondisi faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika
Kabupaten Bondowoso lima tahun mendatang mendukung kinerja sistem hanya saja pada taraf yang sedang. Tingkat ekspektasi optimis merepresentasikan bahwa
kondisi faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika pada tahun 2020 mengalami peningkatan yang sangat signifikan untuk membantu kinerja sistem. Kombinasi
kondisi faktor kunci untuk masing-masing skenario ditampilkan pada tabel 5.13.
Tabel 5.14. Skenario kebijakan faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika
kabupaten Bondowoso
Skenario Kebijakan
Kombinasi Kondisi Faktor Kunci Pesimis
Ek11 Ek53
Ek72 K20
K31 T10
Moderat Ek12
Ek53 Ek73
K21 K32
T11 Optimis
Ek12 Ek53
Ek73 K22
K33 T12
Sumber : Analisis morfologis faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso, 2015 Lampiran M
mengacu pada kriteria penilaian untuk penentuan indeks keberlanjutan
Berdasarkan kombinasi kondisi faktor kunci pada masing-masing skenario dapat diketahui bahwa perbedaan terdapat pada faktor kunci yang tergolong
sebagai stake variable memiliki fleksibilitas perubahan kondisi yang tinggi pada masing-masing skenario. Skenario pesimis misalnya faktor eksogenus seperti
kondisi iklim dan kelas kesesuaian lahan memiliki skor berturut-turut 1 dan 3, skor kedua faktor ini mengalami perubahan yang sangat terbatas. Skor faktor
kondisi iklim hanya berubah menjadi 2 pada skenario moderat dan optimis sedangkan skor faktor kesesuaian lahan tetap. Faktor yang termasuk kedalam
stake variable yang memiliki variasi skor yang tinggi pada beberapa skenario.
Variasi ini dikarenakan kondisi faktor-faktor tersebut berada pada kekuasaan stake
113
holder yang ada di dalam sistem. Periode waktu lima tahun merupakan rentang
waktu yang cukup untuk melakukan intervensi terhadap faktor-faktor tersebut untuk memberikan kondisi yang mendukung kinerja sistem perkebunan kopi
arabika Kabupaten Bondowoso.
5.3.3. Rumusan Kebijakan dan Bentuk Intervensi