97
dimensi dikategorikan sebagai faktor yang sensitif apabila nilai sensitivitasnya lebih dari 1. Berdasarkan hal tersebut dua faktor lain dalam dimensi teknologi dan
infrastruktur tidak dikategorikan sebagai faktor yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi dan infrastruktur karena nilai sensitivitas dari
kesepuluh faktor tersebut adalah kurang dari 1, yang artinya apabila salah satu dari kedua faktor tersebut ditiadakan dari analisis maka perubahan yang terjadi
pada nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi dan infrastruktur tidak lebih dari 1.
5.1.6. Nilai Stress dan Koefisien Determinasi
Ketepatan konfigurasi dari suatu titik yang mencerminkan data aslinya dapat diukur dengan melihat nilai stress dari hasil analisis ordinasi RAP-COFFEE
terhadap setiap dimensi yang dianalisis. Kemampuan setiap atribut untuk menjelaskan dan memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan sistem yang
dikaji dengan melihat nilai koefisien determinasi R
2
setiap dimensi yang dianalisis. Nilai stress dan koefisien determinasi setiap dimensi, dapat dilihat pada
Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Nilai stress dan koefisien determinasi multidimensi Dimensi Sistem
Nilai Indeks Keberlanjutan
Stress R
2
Ekologi 78,99
0,13 0,95
Ekonomi 64,56
0,13 0,95
Sosial 55,62
0,14 0,93
Kebijakan dan Kelembagaan 54,24
0,14 0,93
Teknologi dan Infrastruktur 57,04
0,14 0,93
Sumber : Hasil analisis RAP-COFFEE, 2015 Lampiran A-E
Berdasarkan nilai stress dan koefisien determinasi yang ditampilkan pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa nilai stress rata-rata dimensi adalah 0,14 dan
nilai R
2
rata-rata adalah 0,95. Kriteria dalam analisis rapfish pada umumnya nilai stress dikatakan baik apabila nilainya kurang dari 0,25 Malhotra, 2006, yang
berarti nilai goodness of fit dalam MDS yang menyatakan bahwa konfigurasi atribut dapat mencerminkan data aslinya. Sedangkan nilai R
2
sebesar 0,95 menunjukkan bahwa atribut atau faktor yang dinilai pada setiap dimensi mampu
menerangkan dan memberikan kontribusi 95 terhadap keberlanjutan sistem
98
yang dikaji. Menurut Kavanagh 2001, nilai R
2
yang baik apabila melebihi 80 atau mendekati 100.
5.1.7. Analisis Monte Carlo
Evaluasi pengaruh galat error acak dengan menggunakan analisis Monte Carlo
bertujuan mengetahui: a pengaruh kesalahan pembuatan skor atribut, b pengaruh variasi pemberian skor, c stabilitas proses analisis MDS yang
berulang-ulang, d kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data, dan e nilai stress dapat diterima apabila 20. Hasil analisis Monte Carlo terhadap
semua dimensi ditunjukkan pada Tabel 5.3.
Tabel 5.7. Hasil analisis monte carlo dan nilai stress multidimensi
Dimensi Sistem Nilai Indeks
Keberlanjutan Analisis
Monte Carlo Stress
Ekologi
78,99
77,19 1,70
Ekonomi
64,56
63,67 0,89
Sosial
55,62
55,05 0,57
Kebijakan dan Kelembagaan
54,24
53,94 0,30
Teknologi dan Infrastruktur
57,04
56,62 0,42
Keterangan : Dijamin pada taraf kepercayaan 95 Lampiran A-E
Berdasarkan hasil ananlisis monte carlo pada tabel 5.7. dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai antara indeks keberlanjutan hasil
analisis RAP-COFFEE dengan hasil analisis Monte Carlo nilai stress 5 baik pada nilai sebaran maupun pengaruh galat pada taraf 95. Kondisi tersebut dapat
memastikan bahwa kesalahan pembuatan skor, pengaruh variasi skor, stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang maupun kesalahan pemasukan atau
hilangnya data missing data tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap output yang dihasilkan.
99
5.2. Identifikasi Faktor Kunci Sistem Perkebunan Kopi Arabika 5.2.1