yang berukuran besar. Partikel yang berukuran besar akan mudah diendapkan.
Gambar 3.3. Proses Pengikatan Partikel Koloid Oleh Flokulan
Tujuan dilakukan flokulasi pada air limbah selain lanjutan dari proses adalah:
a. Meningkatkan penyisihan Suspended Solid SS dari pengolahan fisik.
b. Memperlancar proses conditioning air limbah, khususnya limbah industri.
c. Meningkatkan kinerja secondary-clarifier dan proses lumpur aktif.
d. Sebagai pretreatment untuk proses pembentukan secondary effluent dalam
filtrasi.
3.3. COD Chemical Oxygen Demand
COD Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia
baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar di degradasi. Bahan buangan organik tersebut akan dioksidasi oleh dikromat yang di gunakan
Staff Dosen Lab. Pengembangan PTKI Medan. Penuntun Praktiukm Teknologi Pengolahan Air dan Limbah Industri. Kementerian Perindustrian RI. Medan 2010
4]
Universitas Sumatera Utara
sebagai sumber oksigen oxidizing agent menjadi gas CO
2
dan H
2
O serta jumlah ion chrom. Reaksinya sebagai berikut:
CaHbOc + Cr
2
O
7 2-
+ H
+
→ CO
2
+ H
2
O + C
1 3+
Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik yang terdapat dalam air kimiawi dapat ditentukan dengan cara penambahan
potassium permanganate atau potassium dukromat berlebih dalam suasana asam pada suhu 60-70°C. Kelebihan potassium permanganate dapat dinetralisir dengan
penambahan Na
2
C
2
O
4
. Angka COD Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran bagi
pencemaran air oleh zat-zat organic yang secara alamiah dapat maupun tidak dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan
berkurangnya oksigen terlarut dalam air, oleh karena itu kosentrasi COD Chemical Oxygen Demand dalam air harus memenuhi ambang batas yang
ditentukan. Perairan dengan nilai COD Chemical Oxygen Demand tinggi tidak di
inginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD Chemical Oxygen Demand pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dan 20 mgl,
sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200 mgL dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mgL. Nilai COD Chemical Oxygen Demand
merupakan satu bilangan yang dapat menunjukkan banyaknya oksigen yang di perlukan untuk mengoksidasi bahan organik menjadi CO
2
dan air dengan perantara oksidan kuat dalam suasana asam.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa bahan organik tertentu yang terdapat pada air limbah kebal terhadap degradasi biologis dan ada beberapa diantaranya yang beracun meskipun
pada kosentrasi yang rendah. Bahan yang tidak dapat didegradasi secara biologis tersebut akan didegradasi secara kimiawi melalui proses oksidasi, jumlah oksigen
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi tersebut dikenal dengan COD Chemical Oxygen Demand. COD Chemical Oxygen Demand merupakan salah satu
parameter indikator pencemar didalam air yang disebabkan oleh limbah organik, keberadaan COD Chemical Oxygen Demand didalam lingkungan sangat
ditentukan oleh limbah organik, baik yang berasal dari limbah rumah tangga maupun industri, secara umum konsentrasi COD Chemical Oxygen Demand
yang tinggi dalam air menunjukkan adanya bahan pencemar organic dalam jumlah banyak.
Kadar COD Chemical Oxygen Demand dalam air limbah berkurang seiring dengan berkurangnya konsentrasi bahan organik yang terdapat dalam air
limbah, kosentrasi bahan organik yang rendah tidak selalu dapat direduksi dengan metode pengolahan yang konvensional.
Nilai COD Chemical Oxygen Demand ditentukan dari bahan organik yang biodegradable maupun nondegradable, sehingga hasil penetapan nilai COD
Chemical Oxygen Demand biasanya lebih tinggi dari nilai BOD Biologycal Oxygen Demand. Apabila nila COD Chemical Oxygen Demand 3 kali lebih
tinggi dari BOD Biologycal Oxygen Demand, maka perlu diketahui apakah ada bahan-bahan yang bersifat toksik dan nonbiodegredable
4]
Universitas Sumatera Utara
3.4. Analisis COD Chemical Oxygen Demand