Penetapan Level Origin Faktor Dan Range Tiap Level Menjalankan Eksperimen

Didalam Central Composite Design CCD terdapat star points α ditentukan oleh rumus : α = 2 k4 Dalam hal ini α adalah 2 34 = ± 1,68. Penggambaran central composit design dapat dilihat pada Gambar 5.2. Central Composit Design. 0,0,-1.68 0,0,-1.68 1.68,0,0 -1.68,0,0 0,1.68,0 0,-1.68,0 α O -1,-1,-1 -1,1,-1 -1,1,1 -1,-1,1 1,-1,1 1,-1,-1 1,1,-1 1,1,1 X 2 X 1 X 3 Gambar 5.2. Central Composit Design. Central Composite Design menyatakan desain yang memiliki 2 level perlakuan ditambah dengan level ± α dengan k faktor.

2. Penetapan Level Origin Faktor Dan Range Tiap Level

Dalam percobaan, faktor digunakan ada tiga, yaitu : konsentrasi koagulan X 1 untuk sumbu X, waktu pengadukan X 2 untuk sumbu Y dan kecepatan pengadukan X 3 untuk sumbu Z. Level percobaan yang digunakan ada 2, yaitu : Universitas Sumatera Utara level tinggi + dan level rendah - ditambah level ± α, yaitu 1,68. Penentuan nilai faktor menggunakan teknik interpolasi. ; ξ i = nilai faktor i Penentuan nilai faktor pada star points α adalah : 1. Untuk konsentrasi koagulan a. Nilai star points α = 1,68 ξi = 1,6829 – 192 + 24 ξi = 1,68 2,5 + 24 ξi = 32,4 ≈ 32 ppm b. Level star points α = -1,68 ξi = -1,6829 – 192 + 24 ξi = -1,68 2,5 + 24 ξi = 15,6 ≈ 16 ppm 2. Waktu Pengadukan a. Nilai star points α = 1,68 ξi = 1,6834 – 242 + 29 ξi = 1,68 5 + 29 Universitas Sumatera Utara ξi = 37,4 ≈ 37 menit b. Level star points α = -1,68 ξi = -1,6834 – 242 + 29 ξi = -1,68 5 + 29 ξi = 20,6 ≈ 21 menit 3. Kecepatan Pengadukan a. Nilai star points α = 1,68 ξi = 1,68115 – 952 + 105 ξi = 1,68 5 + 105 ξi = 121,8 ≈ 122 ppm b. Level star points α = -1,68 ξi = -1,68115 – 952 + 105 ξi = -1,68 10 + 105 ξi = 88,2 ≈ 88 ppm Nilai α untuk masing-masing faktor dapat dilihat pada Tabel 5.8. Nilai α untuk masing-masing Faktor. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Nilai α Untuk Masing-masing Faktor. α Konsentrasi Koagulan Waktu Pengadukan Kecepatan Pengadukan 1,68 32 37 122 -1,68 16 21 88

3. Menjalankan Eksperimen

Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data untuk pembuatan orde kedua yang didasarkan pada ketentuan yang berlaku dalam central composit design CCD. Berdasarkan ketentuan yang ada pada central composit design yang ditentukan dengan minitab 15.0, untuk data dengan desain 2 3 maka diperoleh matriks X untuk model orde kedua 20 x 10. Selanjutnya nilai-nilai ini akan digunakan dalam percobaan untuk memperoleh nilai kadar COD chemical oxygen demand pada model orde kedua, yang dijadikan sebagai matriks Y 1 x 20. Data-data yang dikumpulkan untuk menunjang penelitian yang dilakukan adalah data yang dikumpulkan selama 5 hari yang dimulai dari tanggal 1 – 5 Nopember 2010 seperti pada Tabel 5.9. Kadar COD Air Limbah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Kadar COD Air Limbah. Perlakuan X X 1 X 2 X 3 X 1 2 X 2 2 X 3 2 X 1 X 2 X 1 X 3 X 2 X 3 Y 1 1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 54 2 1 1 -1 -1 1 1 1 -1 -1 1 35 3 1 -1 1 -1 1 1 1 -1 1 -1 27 4 1 1 1 -1 1 1 1 1 -1 -1 34 5 1 1 -1 1 1 1 1 1 -1 -1 32 6 1 1 -1 1 1 1 1 -1 1 -1 33 7 1 -1 1 1 1 1 1 -1 -1 1 29 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 9 1 -1,68 2,83 28 10 1 1,68 2,83 30 11 1 -1,68 2,83 36 12 1 1,68 2,83 38 13 1 -1,68 2,83 25 14 1 1,68 2,83 22.5 15 1 45 16 1 35 17 1 30 18 1 38 19 1 40 20 1 37 Keterangan : Y = Kadar COD air limbah Untuk perlakuan 1, perlakuan yang dilakukan adalah level rendah -1, selanjutnya perlakuan diberikan sesuai dengan format central composit design. Dalam menentukan model orde kedua, pendekatan matriks digunakan untuk menentukan koefisien model. Universitas Sumatera Utara

4. Penentuan Koefisien Regresi b , b