Pengujian Proporsi Varians masing–masing Independent Variabel

86

4.2.2 Pengujian Proporsi Varians masing–masing Independent Variabel

Selanjutnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari masing-masing independent variable terhadap kepuasan pernikahan. Pada tabel 4.7 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom DF adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom mengenai nilai IV pada tabel F dengan DF yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi yang akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Besarnya proporsi varians pada kepuasan pernikahan dapa t dilihat pada table 4.7 berikut : Tabel 4.7 Proporsi Varians untuk masing–masing Independent Variabel Model Summary Model R Square Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .002 .002 .441 1 198 .508 2 .053 .051 10.581 1 197 .001 3 .252 .198 51.980 1 196 .000 4 .270 .019 4.959 1 195 .027 5 .295 .025 6.830 1 194 .010 6 .295 .000 .003 1 193 .956 87 7 8 9 10 11 12 13 .295 . .324 .383 .383 .404 .405 .412 .000 .324 .059 .000 .021 .001 .007 .105 11.466 18.022 .001 6.492 .424 2.291 1 1 1 1 1 1 1 192 191 190 189 188 187 186 .746 .000 .000 .974 .012 .516 .132 a. Predictors: Constant, penghindaran b. Predictors: Constant, penghindaran, obligasi c. Predictors: Constant, penghindaran, obligasi, integrasi d. Predictors: Constant, penghindaran, obligasi, integrasi, kompromi e. Predictors: Constant, penghindaran, obligasi, integrasi, kompromi, extaversion f. Predictors: Constant, penghindaran, obligasi, integrasi, kompromi, extaversion, agreeableness g. Predictors: Constant, penghindaran, obligasi, integrasi, kompromi, extaversion, agreeableness, Conscientiousness h. Predictors: Constant, conscientiousness, obligasi, penghindaran, dominasi, extaversion, kompromi, agreeableness, integrasi, neuroticism, openness, usia i. Predictors: Constant, conscientiousness, obligasi, penghindaran, dominasi, extaversion, kompromi, agreeableness, integrasi, neuroticism j. Predictors: Constant, conscientiousness, obligasi, penghindaran, dominasi, extaversion, kompromi, agreeableness, integrasi, neuroticism, openness, usia, Pendidikan k. Predictors: Constant, conscientiousness, obligasi, penghindaran, dominasi, extaversion, kompromi, agreeableness, integrasi, neuroticism, openness l. Predictors: Constant, conscientiousness, obligasi, penghindaran, dominasi, extaversion, kompromi, agreeableness, integrasi, neuroticism, openness, usia, Pendidikan, UP m. Predictors: Constant, conscientiousness, obligasi, penghindaran, dominasi, extaversion, kompromi, agreeableness, integrasi 88 Dari tabel diatas dapat disampaikan informasi sebagai berikut : 1. Variabel gaya resolusi konflik penghindaran memberikan sumbangan sebesar 0.2 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 0.441 dan df = 1, 198. 2. Variabel gaya resolusi konflik dominasi memberikan sumbangan sebesar 5.1 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 10.581 dan df = 1, 197. 3. Variabel gaya resolusi konflik obligasi memberikan sumbangan sebesar 19.8 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 51.980 dan df = 1, 196. 4. Variabel gaya resolusi konflik integrasi memberikan sumbangan sebesar 1.9 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 4.959dan df = 1, 195. 5. Variabel gaya resolusi konflik kompromi memberikan sumbangan sebesar 2.5 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 6.830 dan df = 1, 194. 6. Variabel tipe kepribadian extraversion memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 0.003 dan df = 1, 193. 89 7. Variabel tipe kepribadian agreeableness memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 0.105 dan df = 1, 192. 8. Variabel tipe kepribadian conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 32.4 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 11.466 dan df = 1, 191. 9. Variabel tipe kepribadian neuroticism memberikan sumbangan sebesar 5.9 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 18.022 dan df = 1, 190. 10. Variabel tipe kepribadian oppeness of experience memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians kepuasan pernikahan. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 0.001 dan df = 1, 189. 11. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 2.1 dalam varians kepuasan pernikahan. Sembangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 6.492 dan df = 1, 188. 12. Variabel usia pernikahan memberikan sumbangan sebesar 0.1 dalam varians kepuasan pernikahan. Sembangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 0.424 dan df = 1, 187. 13. Variabel pendidikan memberikan sumbangan sebesar 0.7 dalam varians kepuasan pernikahan. Sembangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 22.91 dan df = 1, 186. 90 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 7 IV, yaitu gaya resolusi konfik dominasi, obligasi, integrasi, kompromi, tipe kepribadian conscientiousness, neuroticism, dan usia yang signifikan sumbangannya terhadap kepuasan pernikahan, jika dilihat dari besarnya pertambahan R 2 yang dihasilkan setiap kali dilakukan penambahan IV sumbangan proporsi varian yang diberikan. Dari keenam IV tersebut dapat dilihat mana yang paling besar memberikan sumbangan terhadap DV. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat nilai R 2 changenya, semakin besar maka semakin banyak sumbangan yang diberikan terhadap DV Umar, 2011. Dari tabel 4.7 diatas diketahui urutan IV yang signifikan memberikan sumbangan dari yang terbesar hingga yang terkecil ialah conscientiousness dengan R 2 change 0.324, obligasi dengan R 2 change 0.198, neuroticism dengan R 2 change 0.059, dominasi dengan R 2 change 0.051, kompromi dengan R 2 change 0.025, usia dengan R 2 change 0.021, dan terakhir integrasi dengan R 2 change 0.019. Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi agar hasil analisi regresi dengan metode least square dapat dipercaya adalah bahwa distribusi frekuensi dari residual mengikuti distribusi normal. Distribusi normal ialah satu cara untuk mengetahui apakah residualnya adalah normal. Apabila residual berada disekitar garis harapan untuk kurva normal, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi ini memiliki error atau residual yang distribusinya mengikuti kurva normal. Artinya, hasil persamaan regresi beserta interpretasinya dapat dipercaya. Berikut adalah gambar 4.1 “residual plot” untuk variabel kepuasan pernikahan yang dihasilkan dengan menggunakan software SPSS 16. 91 Gambar 4.1 Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa distribusi dari residual yang dihasilkan adalah normal. Dengan demikian, uji hipotesis dan penelitian dengan analisis regresi pada kepuasan pernikahan dapat dipercaya. 92 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab lima peneliti akan memaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi, dan saran.

5.1 Kesimpulan